Untungnya, hal seperti itu tidak berlangsung lama. Setelah kedua keluarga berdiskusi, Ibu Xiaotu dan Ibu Cheng Zhiyan memutuskan bahwa solusinya adalah setiap hari Xiaotu berangkat 30 menit lebih awal, dan dia juga akan pulang 30 menit lebih lambat pula. Dengan begitu, Cheng Zhiyan akan tetap bisa mengantar dan menjemput Xiaotu.
Sebenarnya Cheng Zhiyan ingin menyampaikan beberapa pendapat, namun sayangnya tidak ada orang yang memberinya kesempatan untuk berbicara.
Ketika sudah kelas 4 SD, Cheng Zhiyan merasa seperti ada yang berubah dari teman-teman sekelasnya.
Kadang-kadang ada beberapa gadis yang berkumpul bersama mereka mengobrol sambil malu-malu menatap Cheng Zhiyan. Ada juga beberapa laki-laki yang membicarakan siapa gadis paling cantik di kelas.
Yang paling menyedihkan adalah, tiba-tiba muncul gosip bahwa dirinya menyukai seorang murid perempuan bernama Zhai Shiyu.
Cheng Zhiyan duduk didalam kelas sambil memperhatikan temannya satu persatu, mencoba untuk mengingat-ingat siapa yang bernama Zhai Shiyu.
Xiafeng yang duduk di sampingnya melihat Cheng Zhiyan tidak mendengarkan pelajaran. Dia menyenggol tangannya dan berbisik :"Cheng Zhiyan, apa yang kamu lihat?"
Cheng Zhiyan memalingkan wajahnya kembali, lalu melihat ke kerumunan tanpa berkata sepatah katapun.
Xiafeng sudah terbiasa dengan sikap Cheng Zhiyan, dia menarik sikunya dan tidak melanjutkan pertanyannya.
Setelah mengawasi beberapa saat, Cheng Zhiyan mengembalikan pandangannya. Wajah-wajah teman perempuannya mirip semua. Meskipun dia berusaha mencari seharian, tetaplah tidak akan menemukan yang mana Zhai Shiyu. Cheng Zhiyan juga hanya mengingat beberapa nama teman perempuan di kelasnya.
Cheng Zhiyan memalingkan wajahnya dan melihat Xiafeng yang sedang menggambar naga di bukunya. Dia ragu untuk bertanya, namun akhirnya dia pun bertanya dengan suara sangat lirih: "Xiafeng, ada yang ingin aku tanyakan."
"Soal apa?" Xiafeng menjawabnya sambil meneruskan menggambar kumis naga.
"Zhai Shiyu itu siapa?"
"Ha?" Dia menengadahkan kepalanya dan dengan ekspresi terkejut menatap Cheng Zhiyan, "Kamu...kamu benar-benar menyukai Zhai Shiyu!?
"...." Cheng Zhiyan terkejut, "Bagaimana bisa kamu mengatakan aku menyukai Zhai Shiyu?"
"Lalu mengapa kamu tiba-tiba menanyakannya?"
"Aku hanya tanya kepadamu, Zhai Shiyu itu siapa. Akhir-akhir ini banyak orang mengatakan kalau aku menyukai dia…" Cheng Zhiyan dengan pasrah mengatakan itu semua.
"Oh, bahkan kamu masih belum tau siapa itu Zhai Shiyu.." Xiafeng melemparkan pensilnya ke Cheng Zhiyan dan berkata dengan misterius: "Zhai Shiyu adalah gadis tercantik di kelas 2. Dengar-dengar, semua laki-laki di kelas 2 menyukainya. Kenapa di kelas kita tidak ada yang secantik dia, ya…?"
"..."
"Katakanlah, apakah kamu menyukainya atau tidak??" Xiafeng mencengkeram lengan Cheng Zhiyan dan bertanya dengan raut wajah penasaran: "Aku juga mendengar teman-teman bilang kalau kamu menyukai Zhai Shiyu."
"Tidak suka." Cheng Zhiyan dengan enteng menjawab pertanyaan Xiafeng.
"Kenapa kau tidak menyukainya??" Xia Feng menatapnya dengan ekspresi kecewa, seolah-olah jika ada orang tidak menyukai Zhai Shiyu, maka dia orang yang benar-benar rugi.
"Aku tidak mengenalnya."
"Ah, gampang saja, tunggu nanti saat pulang sekolah, aku akan memberitahumu. Aku katakan padamu sekarang, dia sangat cantik, sekali kamu melihatnya, kamu akan jatuh cinta kepadanya!!" Xia Feng menepuk dada Cheng Zhiyan dengan ekspresi wajah yang serius.