Chereads / Suami Sementara / Chapter 23 - Sebuah hadiah untuk Suamiku

Chapter 23 - Sebuah hadiah untuk Suamiku

Setengah bulan kemudian di sebuah Pusat perbelanjaan. "Tolong tunjukkan padaku klip dasi yang ini!" Shia Tang menunjuk model klip dasi yang sama persis, seperti yang pernah dipakai oleh Billy Li kepada penjaga toko. 

Shia Tang tidak akan lupa, kalau klip dasi milik Billy Li tidak bisa digunakan lagi, saat sedang membantunya. Shia Tang ingin memberikan klip dasi dengan model yang sama, memakai uang simpanannya sendiri.

Sejak tangannya terluka, Billy Li sudah tidak pernah mempersulit Shia Tang lagi. Meskipun sampai sekarang, mereka masih tetap hidup seperti dua orang asing. Tetapi, sudah setengah bulan berlalu dan tangannya mulai kembali seperti sedia kala. 

Kecuali kukunya, yang masih belum tumbuh dan menjadi jelek karena tidak bisa kembali normal seperti dulu. Begitu pula dirinya sekarang, sudah tidak bisa menyentuh piano lagi. Sejak ia tersadar di rumah sakit, Billy Li dengan jelas mengatakan bahwa dirinya tidak akan pernah bisa menyentuh piano lagi.

Shia Tang kembali berpikir positif menyemangati dirinya sendiri, sudahlah... kehidupan di dunia lebih penting daripada harus terus-terusan memikirkan perkataan Billy Li. Ada banyak orang yang seperti dia, yang selalu mengacaukan impian orang lain. Aku yakin, kalau aku berusaha menjadi lebih baik, pasti suatu hari nanti aku bisa bermain piano favoritku lagi.

"Shia Tang?" Tiba-tiba sebuah suara memanggil namanya dari belakangnya. Tetapi, ia tidak berani memastikan siapa yang memanggilnya. Namun, beberapa saat kemudian Shia tang menoleh dan tersenyum senang. 

"Ini sungguh kamu?!" Sheryl Xia berkata dan berlari dengan cepat menghampiri Shia Tang, kemudian memegang tangan Shia Tang karena terkejut. "Kebetulan sekali! Aku baru saja melihat dari sana dan sempat ragu apakah itu benar Shia Tang, tidak kusangka ternyata benar itu kamu!"

Hal itu yang membuat Shia Tang bahagia, ia masih membawa gelang bintang milik Sheryl Xia di tasnya dan pada akhirnya gelang itu bisa dikembalikan kepada pemiliknya. 

Dengan cepat Shia Tang mengacak-acak tasnya, kemudian mengeluarkan gelang bintang itu, "Sejak aku menemukan gelang ini, aku sungguh berharap agar bisa bertemu lagi denganmu. Karena aku ingin bisa mengembalikan gelang ini ke pemiliknya," kata Shia Tang sambil memberikan gelang itu ke Sheryl Xia.

"Ya Tuhan!" Sheryl Xia mengambil gelang itu karena terkejut. "Kamu tahu? Jika bukan karena gelang ini, aku sudah lama pergi meninggalkan kota ini! Kamu hebat, Terima kasih! Terima kasih banyak!" Shia Tang melihat Sheryl Xia yang sangat bersemangat, sampai tidak tahu harus berkata apa.

Sheryl Xia memeluk Shia Tang erat-erat, membuatnya sampai tersedak pelan. Shia Tang sangat senang ketika dia berhasil mengembalikan gelang itu, sama seperti ketika ia tahu betapa pentingnya gelang itu bagi Sheryl Xia. 

"Huh... Maaf, aku membuatmu malu!" Sheryl Xia baru menyadari bahwa ini ditempat umum. Ia segera melepaskan pelukannya dan tersenyum dengan raut waja menyesal. 

"Tidak masalah, sepertinya gelang ini sangat penting bagimu! Aku senang bisa mengembalikannya padamu." Shia Tang tersenyum tanpa merasa terbebani.

Sheryl Xia menatap gelang itu, menghela napas dengan ringan lalu sedikit bercerita, "Seharusnya memang seperti itu, ingatanku dimulai saat aku berusia 8 tahun. Setiap kali aku melihat gelang ini, aku tahu aku sedang mencari seseorang. Seseorang yang tidak boleh aku lupakan dan aku percaya bisa menemukan orang itu dan gelang ini adalah kuncinya!" ia menjelaskan dengan panjang lebar. 

"Maaf...", kata Shia Tang. 

Tanpa terduga pertanyaan Shia Tang itu membuat orang lain merasa sedih. Tetapi dengan cepat Sheryl Xia sudah kembali ceria seperti semula, "Tidak! Aku yang minta maaf karena malah membuatmu menjadi tegang seperti ini. Oh iya, kamu mau beli apa? Selesai belanja aku akan mentraktirmu makan, untuk merayakan pertemuan kita yang kedua, juga sebagai tanda terima kasihku padamu... Bagaimana, apakah kamu setuju?" 

Shia Tang hanya mengangguk dan tersenyum tanda setuju.

Setelah itu, Sheryl Xia dan Shia Tang masuk ke sebuah toko untuk melihat ke dalam. "Wow! Klip dasi ini bagus juga. Kamu memiliki selera yang bagus! Itu bukan barang yang murah. Apakah ini untuk pacarmu?" tanya Sheryl Xia.

Shia Tang tertawa dengan sedikit malu dan berkata, "Ini untuk suamiku..."

Sheryl Xia menatap Shia Tang dari atas ke bawah, lalu menarik Shia Tang untuk melihatnya lebih dekat dan berkata, "Aku lihat kira-kira kamu ini masih berumur dua puluh tahunan. Tapi Kenapa sudah menikah?" tanyanya penasaran.

"Itu keputusan keluarga..." Shia Tang tidak tahu harus menjawab apa. 

"Kalau begitu keluargamu pasti telah melakukan hal yang benar. Melihat ekspresimu ketika berkata 'ini untuk suamiku' wajahmu terlihat merah merona. Pernikahanmu pasti sangat bahagia..."

Chapter 23 : Sebuah Hadiah untuk Suamiku

Setengah bulan kemudian di sebuah Pusat perbelanjaan. "Tolong tunjukkan padaku klip dasi yang ini!" Shia Tang menunjuk model klip dasi yang sama persis, seperti yang pernah dipakai oleh Billy Li kepada penjaga toko. 

Shia Tang tidak akan lupa, kalau klip dasi milik Billy Li tidak bisa digunakan lagi, saat sedang membantunya. Shia Tang ingin memberikan klip dasi dengan model yang sama, memakai uang simpanannya sendiri.

Sejak tangannya terluka, Billy Li sudah tidak pernah mempersulit Shia Tang lagi. Meskipun sampai sekarang, mereka masih tetap hidup seperti dua orang asing. Tetapi, sudah setengah bulan berlalu dan tangannya mulai kembali seperti sedia kala. 

Kecuali kukunya, yang masih belum tumbuh dan menjadi jelek karena tidak bisa kembali normal seperti dulu. Begitu pula dirinya sekarang, sudah tidak bisa menyentuh piano lagi. Sejak ia tersadar di rumah sakit, Billy Li dengan jelas mengatakan bahwa dirinya tidak akan pernah bisa menyentuh piano lagi.

Shia Tang kembali berpikir positif menyemangati dirinya sendiri, sudahlah... kehidupan di dunia lebih penting daripada harus terus-terusan memikirkan perkataan Billy Li. Ada banyak orang yang seperti dia, yang selalu mengacaukan impian orang lain. Aku yakin, kalau aku berusaha menjadi lebih baik, pasti suatu hari nanti aku bisa bermain piano favoritku lagi.

"Shia Tang?" Tiba-tiba sebuah suara memanggil namanya dari belakangnya. Tetapi, ia tidak berani memastikan siapa yang memanggilnya. Namun, beberapa saat kemudian Shia tang menoleh dan tersenyum senang. 

"Ini sungguh kamu?!" Sheryl Xia berkata dan berlari dengan cepat menghampiri Shia Tang, kemudian memegang tangan Shia Tang karena terkejut. "Kebetulan sekali! Aku baru saja melihat dari sana dan sempat ragu apakah itu benar Shia Tang, tidak kusangka ternyata benar itu kamu!"

Hal itu yang membuat Shia Tang bahagia, ia masih membawa gelang bintang milik Sheryl Xia di tasnya dan pada akhirnya gelang itu bisa dikembalikan kepada pemiliknya. 

Dengan cepat Shia Tang mengacak-acak tasnya, kemudian mengeluarkan gelang bintang itu, "Sejak aku menemukan gelang ini, aku sungguh berharap agar bisa bertemu lagi denganmu. Karena aku ingin bisa mengembalikan gelang ini ke pemiliknya," kata Shia Tang sambil memberikan gelang itu ke Sheryl Xia.

"Ya Tuhan!" Sheryl Xia mengambil gelang itu karena terkejut. "Kamu tahu? Jika bukan karena gelang ini, aku sudah lama pergi meninggalkan kota ini! Kamu hebat, Terima kasih! Terima kasih banyak!" Shia Tang melihat Sheryl Xia yang sangat bersemangat, sampai tidak tahu harus berkata apa.

Sheryl Xia memeluk Shia Tang erat-erat, membuatnya sampai tersedak pelan. Shia Tang sangat senang ketika dia berhasil mengembalikan gelang itu, sama seperti ketika ia tahu betapa pentingnya gelang itu bagi Sheryl Xia. 

"Huh... Maaf, aku membuatmu malu!" Sheryl Xia baru menyadari bahwa ini ditempat umum. Ia segera melepaskan pelukannya dan tersenyum dengan raut waja menyesal. 

"Tidak masalah, sepertinya gelang ini sangat penting bagimu! Aku senang bisa mengembalikannya padamu." Shia Tang tersenyum tanpa merasa terbebani.

Sheryl Xia menatap gelang itu, menghela napas dengan ringan lalu sedikit bercerita, "Seharusnya memang seperti itu, ingatanku dimulai saat aku berusia 8 tahun. Setiap kali aku melihat gelang ini, aku tahu aku sedang mencari seseorang. Seseorang yang tidak boleh aku lupakan dan aku percaya bisa menemukan orang itu dan gelang ini adalah kuncinya!" ia menjelaskan dengan panjang lebar. 

"Maaf...", kata Shia Tang. 

Tanpa terduga pertanyaan Shia Tang itu membuat orang lain merasa sedih. Tetapi dengan cepat Sheryl Xia sudah kembali ceria seperti semula, "Tidak! Aku yang minta maaf karena malah membuatmu menjadi tegang seperti ini. Oh iya, kamu mau beli apa? Selesai belanja aku akan mentraktirmu makan, untuk merayakan pertemuan kita yang kedua, juga sebagai tanda terima kasihku padamu... Bagaimana, apakah kamu setuju?" 

Shia Tang hanya mengangguk dan tersenyum tanda setuju.

Setelah itu, Sheryl Xia dan Shia Tang masuk ke sebuah toko untuk melihat ke dalam. "Wow! Klip dasi ini bagus juga. Kamu memiliki selera yang bagus! Itu bukan barang yang murah. Apakah ini untuk pacarmu?" tanya Sheryl Xia.

Shia Tang tertawa dengan sedikit malu dan berkata, "Ini untuk suamiku..."

Sheryl Xia menatap Shia Tang dari atas ke bawah, lalu menarik Shia Tang untuk melihatnya lebih dekat dan berkata, "Aku lihat kira-kira kamu ini masih berumur dua puluh tahunan. Tapi Kenapa sudah menikah?" tanyanya penasaran.

"Itu keputusan keluarga..." Shia Tang tidak tahu harus menjawab apa. 

"Kalau begitu keluargamu pasti telah melakukan hal yang benar. Melihat ekspresimu ketika berkata 'ini untuk suamiku' wajahmu terlihat merah merona. Pernikahanmu pasti sangat bahagia..."