Di dalam toko piano, suara piano masih melantun dengan merdu. Tiba-tiba, terdengar suara gumaman kecil. Sheryl Xia dengan cepat menutupi ponselnya lalu memberi isyarat kepada pelayan toko untuk keluar dan mengangkat teleponnya.
Tidak lama setelah itu, lagu Shia Tang berakhir.
Para pelayan toko bertepuk tangan. "Bagus, Nona... Anda memainkannya dengan sangat baik. Apakah anda berminat untuk mengajar? Perkenalkan... saya adalah manajer toko ini. Kebetulan, di tempat ini selain digunakan sebagai toko piano, kami juga memiliki sebuah lembaga kursus piano. Terdapat cabang kami di beberapa sekolah di seluruh negeri ini, lalu ada kelas untuk anak-anak dan orang dewasa. Jika Nona berminat, saya ingin menawarkan pekerjaan sebagai tutor di lembaga pelatihan kami." pemilik toko menjelaskan dengan panjang lebar tanpa ditanya.
Kemudian setelah itu, manajer toko langsung memberikan kertas formulir rekrutmen dan kembali menjelaskan tentang setiap bagian, di lembaga pelatihan itu secara terperinci kepada Shia Tang.
"Ini…?" Shia Tang bangkit dan menggigit bibirnya dengan gugup, diam-diam dia mencari sosok Sheryl Xia.
"Apakah anda sedang mencari teman anda, Nona? Dia baru saja mengangkat teleponnya, kemudian pergi. Maaf sebelumnya Nona, kami merasa sungkan untuk mengganggu anda ketika bermain piano dengan sepenuh hati tadi." Manajer toko dengan ramah menjawab kebingungan Shia Tang, kemudian dengan bersemangat mencoba membujuknya kembali. "Bagaimana pendapat anda dengan apa yang barusan saya tawarkan, Nona?"
Shia Tang mengambil formulir itu dari tangan manajer. Ia melihat kertas itu lalu menatap tangannya. Ada sedikit keraguan di dalam hatinya.
Shia Tang berpikir, Aku baru saja memainkan beberapa lagu, tapi tanganku sama sekali tidak merasakan sesuatu yang aneh. Apa ini sebuah keajaiban? Kalau aku benar-benar bisa bermain piano dengan normal, aku juga bisa mandiri dengan menerima tawaran mengajar dari manajer ini. Ini adalah kesempatan yang sangat bagus untukku. Sebenarnya, tidak ada alasan bagiku untuk tidak setuju. Tapi… Jika ketahuan Billy Li entah hukuman seperti apa yang akan aku terima nanti? Tidak! Aku tidak ingin membuang kesempatanku untuk bisa berkembang, hanya karena takut dengan Billy Li. Ini kesempatanku untuk mencari pengalaman…
Shia Tang mengambil nafas dalam-dalam, kemudian membuat keputusan, "Baiklah! Saya bersedia...!"
Manajer toko dengan cepat mengambil pena untuk diberikan kepada Shia Tang, dengan perasaan sukacita. Ia takut, kalau tidak cepat, bisa saja nona ini akan berubah pikiran pada detik-detik berikutnya. Manajer toko itu bisa menjadi manajer seperti sekarang, tentu saja karena ia juga memiliki pemahaman tentang piano. Ia tahu bahwa penilaiannya terhadap gadis ini tidaklah berlebihan, apabila sekarang ia membandingkan kemampuan gadis itu, setara dengan pianis nasional.
Tap Tap Tap...
Pintu didorong dari luar, kemudian terbuka. Terdengar suara sepatu hak tinggi yang elegan, lalu seorang wanita bergerak masuk dengan penuh gaya.
Tiba-tiba dia memberi perintah, "Perkenalkan piano terbaik kalian..." Sebelum wanita itu selesai berbicara. kemudian, dia tertarik dengan pemandangan di meja teh, di seberang sana. Wanita itu tersenyum, memutar pinggangnya, mengayunkan bokongnya sambil berjalan. Wanita itu mendekat dan berkata, "Yo! Rupanya yang mengisi formulir pendaftaran ini! Itu kamu, Shia Tang?"
Formulir yang sudah diisi setengah itu diambil paksa. Shia tang mendongakan kepalanya dengan kaget. Setelah melihat siapa orang tidak sopan itu, Shia Tang tidak mau melihatnya, ia takut dikenali wanita itu.
"Aku tidak dapat membayangkan ternyata sekarang kamu jadi seperti ini... Apa kamu butuh bantuanku?" Karin Lu berkata dengan nada kasian.
"Tidak perlu." Shia Tang menjawab dengan ringan.
Karin Lu tersenyum tidak ramah, kemudian memanggil manajer toko, "Apa kalian yakin, lembaga pelatihan kalian akan mempekerjakan orang yang berpenyakit mental?" tanyanya.
Mendengar kata-kata itu, wajah Shia Tang menjadi pucat pasi, seolah-olah dia baru saja ditampar dengan keras. Kemudian, memandang manajer toko. Tidak heran kalau sekarang, manager toko itu menatapnya dengan pandangan mata yang mendiskriminasi.
Manager toko itu langsung berkata, "Nona Tang. Saya minta maaf sebelumnya, karena saya tidak bertanya dengan detail. Anggap saja saya tidak pernah berbicara apapun hari ini."
Lagi-lagi, dengan mudah orang lain memandang Shia Tang negatif! Seharusnya Shia Tang sudah terbiasa akan hal itu. Shia tang tersenyum dengan sopan dan berkata, "Tidak apa-apa." Kemudian, mengambil tasnya untuk bergegas pergi.
Tapi… Shia Tang sungguh tidak berharap bertemu dengannya dalam situasi seperti ini! Orang yang dimaksud oleh Shia Tang, kini sedang berdiri di ambang pintu, memakai setelan jas, tinggi, memiliki wajah tampan, dengan tubuh tegap dan memiliki aura sedingin es.
Di bawah tatapan matanya yang tajam dan kuat, Shia Tang seakan tidak punya tempat untuk bersembunyi.
Billy Li berjalan mendekat. Karin Lu belum pernah melihat seorang pria dengan aura yang kuat seperti ini sebelumnya. Karin Lu sangat yakin, bahwa pria ini akan datang menghampirinya. Tidak disangka, pria ini malah berhenti di samping Shia Tang...