"Presdir Li perkenalkan, ini putriku Karin Lu, yang baru saja kembali setelah menyelesaikan studinya di luar negeri. Jika ada kesempatan, aku berharap kamu bisa banyak memberinya bimbingan dan nasihat." Fendi Lu mendorong putrinya ke depan Billy Li dengan penuh semangat. Berharap agar mereka berdua saling berkenalan.
Kemudian, Fendi Lu berbicara lagi untuk dapat menyambungkan pembicaraan diantara mereka bertiga, "Karin, ini adalah Billy Li, presiden grup Li. Nanti, jika kamu akan memasuki pasar saham, lalu jika ada hal yang tidak kamu mengerti, kamu bisa bertanya kepadanya. Saya pikir presdir Li tidak akan keberatan, bukan?"
"Tentu saja." Billy Li mengangguk ringan.
"Kamu, ya!" Karin berkata ketus karena mengenali pria ini dan senyum di wajahnya itu langsung menghilang. Karin Lu memandangi sekitar lalu berkata mengejek, "Tak kusangka kamu adalah presiden Grup Li. Kenapa aku tidak melihat si penyakit mental itu? Kamu tidak membawanya kesini ya? Atau kamu tidak bisa mengontrolnya jika penyakit mentalnya kambuh?"
"Karin, jaga mulutmu! Omong kosong apa yang sedang kamu bicarakan?" Fendi Lu berteriak tajam. Dengan cepat ia menarik putrinya ke belakang dan meminta maaf atas kata-kata putrinya yang tidak bermoral itu.
Fendi Lu kembali tersenyum dan berkata, "Presdir Li, gadis kecil saya ini baru saja pulang dari luar negeri, jadi mungkin dia masih belum terbiasa dengan baik. Tolong jangan diambil hati."
"Begitukah?" Billy Li menjawab masih dengan ekspresi datar. Mata hitam Billy Li menatap tajam ke arah Karin Lu dan berkata, "Saya pikir Nona Lu beradaptasi dengan baik."
"Apa katamu?" Karin Lu membalas tidak terima dan langsung berdiri lagi di depan Billy Li. Tetapi, tiba-tiba jatuh karena didorong oleh Billy Li yang dengan sengaja melangkah melewatinya. Karin Lu berdiri menahan kebencian, menatap ke arah Billy Li. Namun, tiba-tiba Karin Lu melihat seseorang.
"Ha ha ha... benar-benar dibawa ternyata! Ayah, apa kamu tahu jika pendamping Billy Li adalah orang gila? Tadi sore di toko piano pria ini berani menindasku gara-gara si gila itu! Lihatlah, malam ini pria itu membawa orang gila itu. Apakah orang gila itu tidak memperhatikan pesta ini sama sekali, pesta ini kan bukan untuk orang-orang yang sakit jiwa!" Karin Lu berkata sangat ketus.
Mendengar itu semua Billy Li hanya melihat ke arah pandang Karin Lu yang sudah terlebih dahulu melihat istrinya, Shia Tang.
Di lain sisi Shia Tang nampak sedang berusaha untuk pergi dari kerumunan orang di tengah pesta, Mereka semua terlihat sangat bernafsu saat ingin melihatku, Shia Tang berpikiran yang aneh-aneh.
Pria-pria yang ada di tengah pesta itu terus bertanya kepada Shia Tang,
"Nona, apa hubunganmu dengan Presdir Tang? Apa aku masih punya kesempatan?"
"Bagaimana kalau aku membicarakan tentang harga pernikahan dengan presdir Tang?"
"Nona, kenapa kamu tidak bicara? Suaramu pasti seindah wajahmu."
Sebenarnya Shia Tang tidak ingin menarik perhatian siapapun di dalam pesta ini. Sekarang, ia hanya ingin pergi ke sisi Billy Li.
Tetapi baru setengah jalan, satu demi satu pria-pria ini tiba-tiba menghalangi jalannya. Mereka semua satu demi satu bertanya dengan banyak pertanyaan. Shia Tang tidak bisa menjawab, kemudian ia berpikir, Aku hanya ingin keluar dari situasi ini. Aku akan merasa aman jika pergi ke sisi Billy Li!
"Minggir!!!" Tiba-tiba, di dalam kerumunan pesta terdengar suara tenang dan bermartabat. Suara itu membuat semua orang di sekitar tiba-tiba diam.
Shia Tang yang juga mendengar suara itu, Ini suara, suamiku! Ia mendongak kaget, saat ini Shia Tang benar-benar melihat Billy Li, suaminya itu menerobos kerumunan dan datang ke arahnya.
Sama persis seperti kejadian di jalan pribadi menuju pegunungan Star Garden waktu itu. Billy Li berbalik lalu berjalan di depan Shia Tang, ia seperti menyuntikkan sinar harapan ke dalam hati Shia Tang dan menenangkan hatinya yang saat ini sedang bingung.
Semua orang menoleh melihat pemilik suara itu adalah Billy Li. Tanpa sadar mereka semua membuka jalan untuknya. Bahkan, pada saat Billy Li akan tiba menghampiri Shia Tang masih ada seorang pria yang mempunyai nyali besar.
Terdengar oleh Billy Li, salah satu pria itu berkata pada Shia Tang, "Nona, apakah kamu tertarik padaku?" Hasilnya pria itu mendapatkan tatapan dingin dari Billy Li. Dan pria itu pergi karena tidak ingin berurusan dengan ketua organisasi 'Bayangan'.
Terlihat wajah Shia Tang memucat karena kedatangan Billy Li. Dua alis tebal Billy Li mengerut menatap mata Shia Tang.
"Aku…"
"Presdir Li, apa yang terjadi?" Shia Tang yang ingin berbicara tiba-tiba dipotong oleh perkataan dan kedatangan Fendi Lu yang digandeng oleh putrinya.
"Oh gadis inikah milik presdir Li..." Fendi Lu memandang Shia Tang dari atas ke bawah dengan pandangan menghina dan bertanya dengan ragu-ragu.
Karin Lu mencibir dengan sombong. "Karena dia cantik, makanya Billy Li tidak peduli dengan penyakit mentalnya. Tentu saja, hanya ada satu jenis hubungan di antara mereka yaitu teman tidur! Tidak mungkin gadis gila ini istrinya kan?"
Seluruh tubuh Shia tang mendadak gemetar dan pucat, karena mendengar perkataan Karin Lu yang mendiskriminasinya. Tidak terpikirkan oleh Shia Tang jika pesta malam ini adalah pesta Karin Lu. Bagaimana aku bisa lupa, kalau Karin Lu bermarga Lu'
Kemudian Shia Tang teringat, Di universitas dulu, Karin Lu selalu menekan dan menertawakannya di setiap kesempatan. Shia Tang tidak pernah berharap untuk bertemu dengannya lagi setelah lulus. Lalu, ia mengalihkan pandangan ke pria yang kini sedang bersikap cuek di depannya.
Melihat bahwa Billy Li tidak berekspresi. Membuat Shia Tang seperti tidak ingin mempermalukannya, jadi ia hanya menundukkan kepala dengan muram dan berbalik.
Tiba-tiba, sebuah tangan menyentuh tangannya...