Chereads / Suami Sementara / Chapter 27 - Menghadiri Jamuan

Chapter 27 - Menghadiri Jamuan

Pada akhirnya mereka berdua makan di sebuah restoran China. Setelah merasa kenyang, Shia Tang meletakkan peralatan makannya. Kemudian, ia merasa ragu, Bagaimana caraku untuk memberikan hadiah ini kepada Billy Li? 

Ketika Shia Tang melihat wajah Billy Li yang tampak cuek, keberaniannya pun langsung hilang seketika. Ia takut kalau pria itu akan menertawakan dan menolak hadiah untuknya. Apakah sebaiknya aku memberikan hadiah ini saat sudah di rumah saja? Lagipula, Shia Tang akan pulang sendiri bersama sopir yang sudah disediakan Billy Li, karena suaminya itu masih disibukkan dengan pekerjaannya.

Pada awalnya, Shia Tang berencana untuk menjelaskan tentang masalah piano itu kepada Billy Li. Tapi, karena takut membuat Billy Li marah, maka Shia Tang memilih untuk memendamnya dalam hati. Ia takut, kalau nanti Billy Li akan menghukumnya lagi seperti yang dilakukannya pada malam itu.

Hati Billy Li terlalu dingin. Shia Tang hanya tidak percaya bahwa ada orang di dunia ini yang bisa menyembunyikan sifat hangatnya. Bagi pria itu, menemani Shia Tang makan malam hanyalah ibarat angin lalu.

Bingung antara rasa sakit hati yang disebabkan Billy Li dan juga perhatian yang dia berikan, Shia Tang pun tidak pernah berani berharap banyak, karena takut dirinya akan kecewa. Setelah Shia Tang kembali ke Star Garden, tiba-tiba ponselnya berdering, ternyata ada panggilan dari kakak keduanya.

"Shia... malam ini ada undangan untuk jamuan makan malam dari keluarga Lu. Apakah kamu ada waktu untuk menemani kakak keduamu ini?" tanya Kris Tang kepada adiknya.

"Perjamuan? Aku ada waktu sih kak, tapi..." Shia Tang menggigit bibir dengan ragu-ragu.

"Shia, kamu sudah terlalu lama menutup diri, sudah saatnya kamu keluar dan bertemu dengan lebih banyak orang. Kesempatan kali ini akan sangat menguntungkan bagimu. Kamu mau ya? Karena untuk sementara kakakmu ini belum menemukan teman wanita dan perjamuan ini sangat penting untukku." Kris Tang sangat berusaha membujuk Shia Tang yang didengarnya penuh keraguan.

Shia Tang berhenti sejenak dan berpikir. Apakah sebaiknya aku menghubungi Billy Li terlebih dahulu dan meminta izin padanya?

"Aku..." belum sampai selesai Shia Tang berbicara, kakaknya sudah memotong omongannya. "Shia, kamu sekarang adalah istri dari Billy Li, tidakkah kamu ingin berdiri di sampingnya dengan lebih percaya diri? Jadikan kesempatan ini sebagai latihan untuk membuatmu lebih percaya diri, bagaimana?"

Begitu mendengar perkataan ini, Shia Tang tidak merasa gundah lagi. "Baiklah, aku akan menemani kakak." Sepertinya Shia Tang telah menunjukkan keberanian terbesar dalam hidupnya untuk mengambil sebuah keputusan. Karena Shia Tang benar-benar ingin bisa tampil lebih percaya diri, ketika dirinya berdiri di samping Billy Li, bukannya malah tidak tahu apa yang harus dia lakukan.

Tepat jam 8 malam. di kediaman keluarga Lu. Pesta makan malam pun dimulai, dimana terlihat orang-orang sedang membawa gelas dan bersulang satu sama lain.

Shia Tang hadir dengan gaun sifon sutra bercorak tidak teratur menjuntai kebawah ditambah aksen bahu serut berwarna aprikot. Membuat seluruh orang yang hadir di sana tampak berdecak kagum dibuatnya. Setelah Shia Tang di dandani oleh seorang stylist, ia menjadi lebih bersih tak ternoda sungguh terlihat cantik dan polos.

Dulu Shia Tang merasa tidak nyaman dengan banyak mata yang menatapnya. Tetapi sekarang, ia justru terlihat sedang sibuk mencari seseorang di tengah keramaian. Shia Tang bahkan tidak peduli sama sekali dengan semua tatapan mereka padanya.

Kris Tang dengan cepat menemukan orang yang Shia Tang cari. "Suamimu ada di sana. Pergilah dan sapa dia."

Shia Tang pergi mengikuti arah yang ditunjukan jari kakaknya. Benar saja, di sana terlihat Billy Li di samping air mancur, dengan orang-orang yang sedang berbincang-bincang sambil memegang segelas anggur merah di tangan mereka. Di situ tampak Billy Li sama sekali tidak berbicara dengan mereka, ia hanya mengangguk dan membuka mulutnya dengan singkat dari waktu ke waktu. Tanpa sadar, sifat yang tenang dan berwibawa dari Billy Li ini membuat orang-orang tunduk padanya.

"Atau... lebih baik tidak usah, dia sedang berbincang dengan orang-orang. Tidak baik menyela perbincangan mereka." Shia Tang berkata pada Kakaknya sambil mengalihkan pandangan lalu tersenyum.

Kris Tang mengerutkan alis lalu membalikkan badan adiknya itu, kemudian berkata, "Shia, kamu adalah istrinya. Kamu seharusnya pergi untuk menyapa dia, begitu kamu masuk ke sini. Kalau tidak, suamimu bisa menyalahkanku karena membawamu pergi tanpa izin. Atau... kamu mau menunggu suamimu untuk menemukanmu atas inisiatifnya sendiri. Suamimu mungkin akan marah Shia!"

"Benarkah?" Shia Tang menjawab dengan terkejut. Kemudian ia berpikir, Sepertinya kakak kedua mengatakan hal ini dengan begitu serius? Apakah ini bisa menjadi masalah yang serius jika aku tidak menyapa Billy Li?

Shia Tang melihat ke arah Billy Li lagi. Dengan ragu-ragu ia melepaskan tangan kakaknya. "Kalau begitu aku lebih baik pergi dan menyapa dia." Shia Tang sudah sangat paham, jika ia menunggu suaminya itu tahu, kalau dirinya tiba-tiba ada disini. Suaminya itu mungkin benar-benar akan marah.

"Ehm, cepat pergilah!" Kris Tang berbicara dengan mata penuh semangat untuk adiknya.

Di samping air mancur terdengar suara Fendi Lu berbicara dengan Billy Li, "Presdir Li, kita sudah berbincang begitu lama sehingga aku lupa memperkenalkan putriku padamu." Lalu, ia meminta pengurus rumah untuk membawa putrinya datang.

Billy Li menunggu dengan tenang, menunggu kehadiran putri Fendi Lu yang baru saja kembali dari luar negeri. Jamuan makan malam ini pun sebagai penyambutan kepulangan putri Fendi Lu itu. Sebenarnya, saat ini Fendi Lu berniat mengambil kesempatan dalam pesta ini, ia ingin menemukan suami yang pantas untuk putrinya.

Segera, putri Fendi Lu pun datang. Tetapi, sebelum Fendi Lu memperkenalkan putrinya, sekilas Billy Li mengenali gadis itu...