Seminggu berlalu, di pagi yang cerah, kini Hans, Mina, dan Jira tidak mengeluh sama sekali, menjalani rutinitas dasar latihan mereka, kondisi mereka pun sudah membaik, juga ada Hana yang sedang tiduran, di sebuah kayu persegi kotak yang di buat khusus bersantai.
Namun kegiatannya terhenti karena Paman Jack datang membawa kantong yang berisi daging sapi.
Jack : "Hei anak-anak!"
"Malam ini, kita akan makan yang lezat".
"Woaaaah... asiiik"
Mereka bertiga dengan senang menyambut Paman Jack.
Hans dan Jira : "Paman sini biar aku bawakan".
Mina : "Paman, mau di pijet ga?"
Jack : "Kalian jangan sok baik, pergi dari hadapanku!"
"Aku akan memakannya sendirian". (Dengan ekspresinya yang menyeramkan seperti biasa).
"Paman tega sekali"
Jack : "Kembali latihan sana!!"
Mereka pun kembali melanjutkan latihan rutinitasnya.
Jack : "Hana, makanan hari ini, kau masak rendang yah!!"
Hana : "Ah malas ah" (Hana pergi begitu saja, ke dalam rumah).
Jack : "Anak berandal itu"
Hans terpikir tentang gerbang iblis yang belum tertuntaskan.
Hans : "Paman, kapan kita akan masuk ke gerbang iblis lagi?"
Jack : "Kita akan melakukannya besok"
"Kalian sebaiknya bersiap-siap!!"
Jantung mereka berdebar, sudah tidak sabar menunggunya.
***
Sebuah tempat dimensi lain, membentuk ruangan gelap yang sangat luas tak terhingga, yang diciptakan dengan kemampuan sihir. Dimensi itu adalah tempat di mana orang-orang dari organisasi Dendalion berkumpul.
Di sana terdapat dua belas kursi megah berwarna putih, yang panjangnya tak terhingga, dan si sana sudah ada sebelas orang misterius yang duduk di kursi itu. Orang-orang itu adalah orang-orang yang memakai jubah yang sama, dengan topeng lambang zodiac yang berbeda-beda.
Orang, bertopeng zodiac Virgo, bertanya kepada Aquarius dan Aries.
Virgo : "Apakah kalian sudah membereskannya?"
Aries : "Jangan bercanda"
"Itu adalah tugas yang sangat mudah bagiku"
Tapi Aquarius tidak menanggapinya dia malah asyik membaca buku novel.
Lalu, orang menggunakan topeng berlambang Taurus berbicara.
Taurus : "Apa yang ketua rencanakan sekarang?"
"Apakah, kita akan mulai bergerak?"
Tiba-tiba, seorang bertopeng Leo muncul, dia adalah ketua dari oraganisasi Dendalion yang datang terlambat mengisi kursi yang kosong.
Leo : "Maaf, aku mengumpulkan kalian lagi".
"Ada, masalah yang harus kita lakukan".
Topeng dengan lambang ... mencelanya
"Ah kau selalu saja datang terlambat"
***
Keesokan harinya, mereka tiba di gerbang iblis yang sama, mereka bersiap-siap untuk memasuki gerbang iblis.
Jack : "Ini akan berbeda dengan dari sebelumnya, ini akan menjadi sulit".
"Apakah, kalian sudah siap?"
Dengan muka menegangkan, mereka mengangguk.
Jack : "Ayo masuk!"
Kemudian mereka pun masuk mengikuti Paman Jack, juga membagikan kayu kepada mereka, lalu menyalakan api obornya sebagai sumber penerangan. Suasana pun menjadi terang, dan terlihat jelas.
Mereka kini berjalan lebih dalam, kadang tetesan air datang dari atas langit tempat itu.
Sebuah pintu besar, terlihat sepuluh monster babi yang berjajar menjaga di depan pintu ruang boss tersebut.
Jack : "Di balik pintu itu, Kalian akan bertemu monster yang sangat kuat dari sebelumnya, disebut semacam bossnya.''
Jack :"Daripada menjelaskan, lebih baik kalian melihatnya dengan kepala kalian sendiri!"
Jack, sekali lagi, ingin memastikan kesiapan mereka
"Kalian sudah siap?"
"Aku tidak bercanda akan hal itu"
Kemudian, Jack menengok ke arah mereka, ternyata, sudah tidak ada.
"Sring.. sing.. sing.."
Dua monster babi yang menjaga itu, sudah tumbang, dikalahkan dengan sangat mudah.
Jack pun hanya tersenyum, melihat mereka.
Jira : "Lihat Aku membunuh dua babi dalam sekali tebas, Hans!!"
"Maafkan aku, Hans, dalam kekuatan, aku lebih unggul".
Hans : "Jangan sombong!"
"Aku belum mengeluarkan semua kecepatanku Jira, lihat baik-baik!"
Lalu, dengan kecepatan, Hans, mencabik, membabi buta, dengan kelincahannya, 4 babi-babi itu tumbang ke tanah dengan mengeluarkan banyak darah.
Mina yang tidak mau kalah dengan persaingan mereka pun menunjukkan hasil latihannya.
Mina : "Hei, kalian jangan lupakan persaingan kita".
"Lihat ledakan yang ku latih".
"Hancurlah kalian semuaaaaa babi jeleeek".
Melihat Mina bersiap mau melakukan jurusnya, Jira dan Hans pun mengamankan diri mereka ke tempat yang aman, lalu ledakan pun tak terbendung.
''BOOM''
Ledakan besar pun sampai bergema di ruangan itu.
Tidak ada yang tersisa dari monster babi-babi itu, semuanya terpental sampai ke atas langit dan tersangkut.
Jira, dan Hans menganga, dengan kaget, melihat ledakan sihir yang besar itu.
Hana : "Apa kaku sudah gila, kenapa kau melakukan itu?!"
Mina terduduk lemes, sudah tidak ada energi yang tersisa.
Mina : "Habis, mereka menjengkelkan!.. Bantu aku berdiri Hana!"
Hana : "Aiiisssh, dasar bodoh".
Hana, kemudian membantu Mina, untuk berdiri.
Jack : "Apakah mereka mampu mengalahkan bossnya?"
"Ah, aku harus melihatnya, lagian mereka sudah bertambuh kuat". (Dalam hatinya berbicara).
Jack, berjalan ke arah pintu lalu membukanya.
Kemudian Jack masuk ke dalam ruangan boss itu, sedangkan mereka berempat mengikuti Jack.
Di sana, sudah terlihat boss monster babi, dengan ukurannya lebih besar tiga kali dari monster babi yang sebelumnya.
Monster itu, menyeringai dengan suara yang keras ke arah mereka.
Namun boss itu berbeda, moster itu, bentuknya, berdiri seperti manusia, dengan tubuhnya, yang sangat gendut, dikelilingi oleh rantai-rantai yang mengelilingi tubuhnya yang gendut.
Jack : "Hana, kali ini, kau akan menggantikan Mina!"
"Juga, Ayah ingin melihat perkembanganmu".
Hana : "Nah gitu dong, aku sudah tidak kuat ingin pamer kemampuanku!"
Setelah Hans, dan Jira melihat wujud, boss itu, semangatnya dibuat menciut oleh boss babi itu.
Jack : "Apakah kalian takut?" (Jack yang bertanya kepada mereka berdua).
Jira : "Mengapa wujudnya sangat berbeda jauh"
Mina : "Sangat menyeramkan"
"Kita, tidak ada waktu, untuk takut, Paman!"
"Ayo kita kalahkan dia Jira"
Jira : "Yosh!"
Hans, dan Jira memposisikan untuk bersiap-siap melawan boss monster babi itu.
***
Sebuah kekacauan, di sebuah desa, Bima dan anak buahnya mengubrak-abrik seluruh rumah di desa itu satu persatu.
Mereka mengamuk, dan membabi buta karena mencari Jack. Benda dan perabotan di rumah-rumah warga itu berserakan di mana-mana. Bima, dengan rasa marah menendang semua benda yang ada di dekatnya, dan menghancurkannya.
Bima : "Woi, cari dia dengan benar!"
"Jangan ada yang satupun yang terlewat!"
Lalu Bima berbicara dalam hatinya.
"Di mana, orang itu tinggal?"
"Aku sudah tidak sabar, ingin melihat dia mati di depan mataku oleh Semanta"
"Aku sangat menantikannya!" (Dengan senyum jahatnya).
***
Jira dan Hans, yang sudah bersiap, untuk melawan boss monster babi itu.
Hana pun, maju perlahan mengeluarkan pedang kecilnya, yang selalu ia bawa ke mana-mana. Hans pun, tersenyum melihatnya.
Boss monster babi itu, mengerahkan anak buahnya dulu untuk melawan Hans, Jira, dan Hana.
Tapi itu percuma, anak buahnya tumbang satu per satu, oleh keganasan mereka bertiga.
"Awaaaaas"
Hana, berteriak kepada Hans dan Jira.
Kemudian, Jira dan Hans menghindar secepat mungkin, melihat rantai datang ke arahnya.
Boss monster babi itu tahu, anak buahnya tidak berguna, dia melompat ke udara memanjangkan rantainya yang panjang, dengan kedua tangannya. boss monster babi itu menyerang, mengayunkan rantainya ke udara sampai ke tanah.
"BAAANG"
Tanah pun, hancur, di area oleh tebasan rantai boss monster babi itu.
Hana, dan Jira yang tidak sadar boss monster babi menyerang, berterima kasih kepada Hans.
Jira : "Tidakku sangka, monster itu bergerak cepat, meski badannya gemuk".
Boss monster babi menyerang Hans terlebih dahulu dengan tangan besarnya. Karena cepat, Hans tidak bisa menghindarinya.
Hans, menahan dengan kedua tangannya.
''BANG"
Hans pun, terpental jauh, oleh kekuatan yang dasyat, dari boss monster babi itu.
Boss monster babi, berteriak keras, menggema ke seluruh ruangan, melihat mereka semua, seolah-olah, tidak ada yang bisa mengalahkannya.
Selanjutnya monster babi itu, tiba-tiba, melemparkan rantainya ke arah Jira. Dengan sontak, refleksnya yang bagus, Jira mengayunkan pedangnya ke atas untuk menahan rantai itu.
Rantai dan pedang pun berbenturan, namun kekuatan rantai yang dilemparkan oleh boss monster babi itu, kekuatannya lebih besar, sehingga, Jira sampai berlutut tak kuasa menahannya, lalu boss monster babi dengan cepat berlari, mengarahkan tinjunya ke arah Jira.
"BANG"
Jira pun, terpental sangat jauh sampai ke pojok dinding.
Dinding itu pun hancur, Jira, mengeluarkan darah dari mulutnya.
Lalu Hana mengeluarkan kemampuannya.
"Menyebarlah"
Pedang Hana pun, berubah menjadi kelopak mawar putih yang bersinar.
Kelopak mawar pun menyebar mengelilingi tubuh boss monster babi.
Dengan tangannya, Hana, memberi perintah kepada kelopak mawar-mawar itu secara bergantian, menyerangnya seperti angin topan, yang mencabik-cabik mengelilingi tubuh boss monster babi.
Boss monster babi pun berteriak kesakitan, namun dengan kekuatannya, dia memutar-mutarkan rantainya di udara secara terus menerus, seperti kipas angin, yang membuat kelopak mawar pun tidak bisa menyentuhnya lagi.
Boss monster babi itu, kemudian, melemparkan rantainya ke arah Hana, saat rantai itu sedang dalam masih mode kipas angin, maka saat dilemparkan menjadi serangan yang dasyat.
Hana, segera mengayunkan gagang pedang, kemudian 1000 kelopak mawar putih, berkumpul membentuk perisai, kelopak mawar putih tersebut, menjadi bulatan sebagai perisainya.
"Ting.. ting.. ting.."
Rantai yang arahkan ke Hana pun, berbenturan menahan serangan ranatai itu cukup lama, Hana mengarahkan perisainya ke atas yang menyebabkan rantai pun menjadi mengarah ke atas atap langit ruangan, dan Hana terpental jauh dari efeknya.
Jack yang berada di belakangnya menahan Hana.
Jack : "Kau baik-baik saja?" (Jack dengan kawatir bertanya kepada Hana).
Mina pun yang hanya melihat, terkejut, oleh kekuatan boss monster babi itu.
Mina : "Ini bukan main!"
Boss monster babi itu tertawa dengan seram.
''Wuo ha ha ha''
Hans, berusaha berdiri, setelah terpental jauh oleh tinju Boss monster babi itu, juga darah yang menetes dari tangannya yang terluka.
Jira pun, perlahan bangkit, namun mukanya berlembab biru, akibat tinju dari boss monster babi.
Hans, dan Jira pun, saling menatap, kemudian berlari menuju boss monster babi itu.
Jira, menebas pedangnya dengan ayunan yang kuat dari bawah, ke atas tubuh boss monster babi itu, namun dengan mudah boss monster babi, menggunakan rantainya sebagai penahan. sedangkan Hans, meluncur ke kolong bawah kaki boss monster babi itu, lalu mencabik kakinya,
"Sreeet"
Darah pun, keluar dari kaki boss monster babi, namun itu, hanya menyebabkan luka kecil, tidak berpengaruh apapun, kepada boss monster babi itu.
Boss monster babi, menengok ke belakang sambil melayangkan tinjunya kepada Hans, namun Hans meloncat menghindarinya.
Di depannya, Jira tak henti-henti menebaskan pedangnya kepada monster babi itu,
"Woaaaaaaaaah"
Boss monster babi itu, melebarkan badannya, kemudian muncul sebuah kekuatan, yang membuat Hans dan Jira terpental lagi.
Jack, yang melihat pertarungan itu, menilai bahwa pertarungan itu tidak seimbang, monster itu, jauh lebih kuat dari perkiraannya, bahkan adanya Hana pun belum tentu bisa memenangkan pertarungan dengan monster babi itu.
Kemudian Hana berlari, menyerang kembali sambil berteriak.
"Menyebarlah"
Pedangnya berubah perlahan menjadi kelopak mawar yang menyebar dan menyerang seperti tornado.
Jira : "Sialan, pertahanannya sangat kuat"
Hans : "Apakah dia tidak mempunyai kelemahan?"
"Atau, serangan kita, yang terlalu lemah untuknya"
"Tidak, jika kita melakukannya secara terus menerus"
"Ayo, Jira"
Hans dan Jira pun, kembali berdiri, mereka mulai menyerang dengan pola yang sama.
Serangan, pedang kelopak mawar putih pun, mulai mencabik-cabik tubuhnya, setiap mawar itu menyerang, ada darah yang keluar dari tubuh boss monster babi itu.
Kali ini mereka mencoba menggabungkan tiga serangan langsung sekaligus, kepada Boss monster babi itu.
Boss monster babi, itu tidak bisa menghindari serang dari Hana, karena Jira sedang terus menerus menyerangnya, dan Hans menyerangnya dari belakang dengan belatinya.
Boss monster babi, yang sedang dalam mode bertahan, tidak akan bisa menahan lebih lama serangan dari mawar-mawar itu, kemudian Boss monster babi itu, segera menendang Jira untuk menjauhkannya dan memutarkan badannya untuk menyerang Hans dengan cepat dengan tinjunya.
Namun Jira menahan dengan pedangnya, yang membuatnya terdorong cukup jauh ke belakang sedangkan Hans sempat menghindar dengan refleksnya.
Lalu boss monster babi menyerang Hans dengan cepat dengan rantainya.
"Gawat"
Tidak ada waktu untuk menghindar, Hans hanya menutup matanya yang bersiap menerima serangannya.
Namun ketika membuka matanya, sudah ada perisai mawar putih yang di gunakan Hana untuk melindungi Hans.
"Hans pergi dari situ, aku tidak bisa menahannya lebih lama"
Hans segera menuruti Hana, pindah dari tempatnya, kemudian rantai itu menembus perisai sampai menghancurkan dinding tempat itu.
"Sialan, aku tidak tahu, bagaimana jika rantai itu mengenaiku tadi"
Tidak sempat mengucapkan terima kasih, Boss monster babi itu dengan kesal meloncat ke arah Hana.
Hans : "Hanaa!!"
Hana mencoba menghindar, namun Boss babi itu cukup pintar untuk membaca pergerakan Hana.
Lalu Hana mengumpulkan seluruh kekuatannya untuk bertahan.
Jira yang datang dari belakang, menahan tinjunya dengan pedangnya sampai-sampai terseret.
Boss monster babi yang sedang menyerang Hana, telah menghiraukan Hans yang ada di belakangnya, dengan cepat mengambil rantainya berlari mengelilingi berkali-kali, membuat rantainya membelit ke tubuhnya, kemudian Hans meloncat ke arah pundak belakangnya, lalu mencekiknya dengan rantainya, dengan sekuat-kuatnya.
Hana pun tidak menyia-nyiakan untuk menyerangnya.
"Menyebarlah"
Sabetan mawar perlahan melukai tubuhnya sedikit demi sedikit.
Boss babi itu berusaha keluar dari situasinya, dengan kedua tangan yang terus berusaha melawan kelopak mawar itu sambil berlari.
Hana : "Itu percuma saja babi jelek!!"
Hana memfokuskan serangannya lebih kuat, saat monster babi itu sedang berusaha keluar dari cekikan rantai yang dibuat Hans.
Jack : "Woah, kerja sama yang luar biasa".
Jack yang terkesima dengan kerja sama mereka.
Mina : "Tidak kusangka mereka sangat hebat"
"Ouaaaaaaa"
Boss monster babi berteriak kesakitan, kemudian pertahanannya mulai melemah.
Hans dengan cepat mengeluarkan belatinya lagi, lalu menusuknya di bagian leher belakangnya.
Jira pun, bangkit kembali ia tidak menyia-nyiakannya segera meloncat, menusuk pedangnya ke bagian tepat dimatanya.
"Jleeb"
Jira yang berusaha mencabut pedang dalam matanya, tersangkut, kemudian boss monster babi itu menggenggam Jira dengan tangannya, Boss babi itu berteriak dengan sangat keras sampai rahang mulutnya menutupi mukanya, serta angin yang berhembus di muka Jira akibat dari terikannya yang keras itu.
Ketika boss monster babi itu, berusaha membanting Jira ke tanah, dengan kekuatannya.
Namun serangan yang di lancarkan Hans dan Hana, membuat Boss babi itu tidak mempunyai kekuatan lagi. Jira kini terlepas dari genggamannya dan tergeletak di tanah.
Hans, menarik rantainya lebih keras.
Boss monster babi itu pun berlutut, menahan rasa sakit oleh tiga serangan sekaligus.
Tidak sampai di situ Hana pun menyerang membabi buta dengan kemampuannya.
Hana : "Menyebar, menyebar, menyebarlah".
Hans yang tahu berbahayanya serangan Hana, memilih melepaskannya, kemudian terbang ke arah depan, sambil menyabit leher Boss monster babi.
Darahnya sampai menutupi bagian seluruh tubuhnya.
Lehernya, mengeluarkan darah yang membanjiri tubuhnya.
kedua tangan boss monster babi itu menutupi, sebetan di lehernya.
Perlahan boss monster babi pun terjatuh ketanah.
''Gblek.''
Debu-debu bertebangan di ruangan itu.
Jack pun menghampiri mereka.
Jack : "Kerja bagus, hari ini kalian luar biasa"
Jack kemudian mengambil semua kristal sihir dari mayat-mayat moster itu, Jack juga mengambil, taring dan rantai dari boss monster babi itu, dan kristal sihirnya begitu besar, berbeda dengan anak buahnya.
Hans, Jira, dan hana pun mengatur nafas karena kelelahan.
"Yeeah, kita berhasil".
mereka merayakan kemenangan mereka.
Mina, yang sedang di gendong Jack, terlihat sedih karena tidak ikut bertarung bersama mereka.
Miana : "Tidak apa-apa, di pertarungan selanjutnya, aku harus menjadi kuat!!"
Dalam hati Mina berkata.
Jack : "Ayo kita pergi dari sini sebelum gerbang iblis ini tertutup".
Keluar dari gerbang iblis itu, gerbangnya tiba-tiba menghilang dengan perlahan lenyap seperti kebohongan.
Jika sudah mengalahkan bossnya otomatis gerbang pun menghilang dalam waktu dekat, jika kalian tidak segera keluar mungkin kalian akan jadi penghuni gerbang iblis itu.
Mereka, kecuali Hana yang sudah tahu, membayangkan jika terjebak di dalam sana.
Jack : "Kalian, hari ini, ingin makan apa?"
Hans : ''Aku, bakso yamin, buatan Hana."
Hana : "Enak saja, bikin sendiri-sendiri!"
Hans : "Aiissh, nanti aku akan memberimu, cokelat".
Hana : "Ah yang benar? Bagaimana cara mendapatkannya?"
Hans : "Aku, tahu cara mendapatkannya"
Hana : "Baiklah, awas kalu bohong!"
"Aku juga, mau bakso yamin!"
Mereka dengan kompak meminta bakso.
Jack : "Baiklah-baiklah aku akan membeli daging sapi besok".
Sambil tertawa, dengan mengendong Mina, yang tidak bisa berjalan.
Jack : "Juga, besok kalian, terbebas dari latihan apapun!"
"lakukan yang kalian inginkan"
Hans dan Jira : "Baiklah Paman!" (Dengan nada suara yang semangat).