Chereads / Rise of Grand Crest / Chapter 11 - Familiar

Chapter 11 - Familiar

Setelah kembali, mereka langsung menghadiri kelas pagi yang sedikit terlambat. Bahkan setelah kelas sore berakhir, Hana Irena justru memberikan pelajaran tambahan tentang Familiar dan spesifikasi tiap Class penyihir.

Malam harinya, Ario duduk di atas ranjang sambil menatap telur yang dia beli pagi ini.

Ario secara perlahan mengalirkan mana-nya pada telur. Ario mulai fokus dan merasakan setiap perubahan kecil yang terjadi pada telur. Penampilan telur tidak banyak berubah, namun aura kehidupan dalam telur menjadi lebih kuat.

Dalam sejarah panjang penyihir tipe Tamer, jarang sekali ada orang yang mau memilih bayi hewan buas sebagai pilihan. Hal itu karena mereka tidak tahu seberapa kuat bayi hewan buas itu nantinya atau berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk menjadi cukup kuat. Bagi mereka, memilih telur acak bahkan lebih konyol lagi. Itu sama saja dengan mempertaruhkan masa depan mereka.

Satu Crest hanya bisa mengikat satu kontrak dengan satu Familiar, dan tidak akan bisa diganti. Semua penyihir hanya diberikan total sembilan Crest dalam hidup mereka karena level maksimal yang dapat dicapai seorang penyihir adalah level 99. Tidak ada lagi False Crest setelah True Crest pertama muncul, ini adalah batasan semua penyihir. Bahkan para petinggi Wizard Tower tidak mampu melampaui batasan ini.

Ario melakukan hal ini selama semalaman penuh. Saat sinar matahari merangi ruangan, Ario membuka matanya, telur di depannya mulai retak dan terlihat akan menetas.

Kulit telur dengan cepat terkelupas, seekor bayi kadal bersisik coklat keluar darinya. Kadal itu terlihat sangat lemah dan imut, namun Ario ragu apakah kadal itu akan berguna dalam pertandingan nanti.

Kadal itu memiliki kulit yang sedikit kasar dengan sisik coklat yang tajam. Warna kulitnya hampir sama dengan bebatuan, bahkan akan sangat sulit menemukannya ketika bersembunyi di tanah.

Meskipun sedikit kecewa, Ario tetap berusaha membiasakan diri dan membangun kontrak dengan Familiar pertamanya. Ario menamai kadal itu Long Yue, mereka sangat cepat membangun keakraban, Ario bahkan menyisihkan sebagian sarapan miliknya untuk Long Yue.

Sepanjang kelas, Ario bahkan tidak menyembunyikan Long Yue dan membiarkannya tetap di sisinya. Setelah kelas berakhir, kelompok Leon mengelilingi Ario karena penasaran dengan kadal kecil itu.

Leon merasakan sesuatu yang rumit tentang kadal itu, mencoba bertanya, "Ario, apakah kadal ini adalah telur yang kamu beli kemarin?"

Ario tersenyum, mengangguk, "Benar, namanya adalah Long Yue"

Mata Yui berbinar sambil mengamati kadal itu, berbicara, "Long Yue… berarti Moon Dragon ya. Nama yang bagus, itu hampir sama dengan nama kakak ku. Tapi itu terlalu keren untuk kadal yang imut ini, bagaimana dengan Slify? Itu terdengar imut"

Evan membantah, "Tidak, itu tidak akan cocok ketika kadal ini tumbuh besar dan menjadi kadal yang ganas. Namanya akan terdengar seperti lelucon. Bagaimana dengan Blazzer? Itu terdengar sangat keren"

Astrid mencela pemilihan nama Evan, "Seleramu sangat buruk, kau mencoba terlihat keren tapi berakhir terlihat seperti idiot. Aku memiliki saran yang lebih baik, Evol"

Evan marah dengan perkataan kasar Astrid, berkata, "Hei, itu cukup bagus, tapi terdengar bodoh karena keluar dari mulutmu"

Astrid marah dan hendak memukul Evan, tapi Yue menghentikan tangan Astrid, berbicara dengan ekspresi tenang, "Tolong hentikan, dilarang berkelahi di dalam kelas. Lagipula bukan hak kita untuk menentukan namanya, itu adalah hak milik Ario, dan dia telah menentukan itu"

Elvi mengangguk setuju, "Yue benar, itu adalah hak milik Ario." semua orang juga setuju, Elvi melanjutkan, "Tapi aku pikir nama Evol cukup bagus"

Yue memandang Elvi dengan tidak percaya. Bagaimana bisa dia berubah pikiran dengan sangat cepat?

Mata Astrid berkilauan karena mendapatkan pendapat yang sama dengan Elvi, seolah dia memiliki pendukung. Evan semakin kesal karena lawannya mendapatkan dukungan, dia menatap Leon sambil berharap mendapatkan dukungan. Leon menyadari tatapan Evan lalu tersenyum, dan mengangguk.

Mata Evan berbinar penuh harapan. Leon berbicara, "Tidak perlu meributkan masalah ini sekarang. Keputusan tentu saja adalah milik Ario, kita hanya memiliki hak untuk memberikan pendapat. Sekarang yang lebih penting adalah melihat kemampuan teman kecil kita. Mari kita pergi ke lapangan saat istirahat makan siang nanti"

Evan merasa dikhianati, tapi dia tidak bisa protes karena Leon hanya mengatakan kebenaran. Semua orang mengangguk setuju pada pendapat Leon.

Segera setelah kelas siang, waktu istirahat tiba. Mereka langsung menuju ke lapangan tengah setelah meminta izin pada Hana Irena.

Ario meletakkan Long Yue di atas lapangan yang ditumbuhi rumput. Dia langsung mengaktifkan Crest pertama miliknya.

Biasanya sebelum seorang penyihir Class Tamer membuat kontrak dengan Familiar mereka, mereka akan melalui tahap pendekatan yang disebut Taming. Tahap ini bergantung pada kecocokan dan kedekatan kedua pihak.

Karena Ario telah bersama Long Yue sejak Long Yue menetas, tahap ini dapat dia lewati dengan mudah. Sekarang yang perlu mereka lakukan adalah mengikat kontrak.

Sebuah Crest hitam pekat muncul di belakang punggung Ario, yang satu ini tidak memiliki corak sama sekali, sangat berbeda dengan penyihir lainnya.

Untuk seorang penyihir Class Tamer, hal ini adalah hal biasa. Corak pada Crest mereka akan diukir berdasarkan Familiar yang terikat kontrak pada Crest itu. Namun sangat jarang ada orang yang memiliki Crest berwarna hitam pekat.

Crest yang paling umum adalah berwarna putih, kuning, merah, biru, coklat, hijau, oranye, ungu, abu-abu, lalu yang paling langka adalah hitam. Untuk Ario, itu berarti dia adalah orang yang spesial dan memiliki bakat alami yang bagus. Karena hal itu juga dia dapat mencapai level sepuluh dengan cepat.

Aura di sekitar Ario mulai berubah, Crest hitam miliknya mengeluarkan energi yang cukup menakutkan dan mengancam, bahkan menakuti Long Yue. Jika sudah seperti ini, akan lebih sulit untuk mengikat kontrak dengan Long Yue.

Long Yue ketakutan, dia terus mundur ketika didekati Ario. Leon merasa prihatin, tapi tidak ada yang bisa dia lakukan dalam tahap ini. Semua proses ini harus dilalui oleh Ario sendiri, jika tidak, maka ada kemungkinan Long Yue tidak akan memiliki kepercayaan padanya.

Ario duduk diam dan mengamati Crest hitam yang melayang di belakang punggungnya.

'Aku akan baik-baik saja dengan Crest putih biasa, semua menjadi sulit karena aku memiliki Crest hitam ini.'

Crest hitam memang memiliki efek luar biasa dan aura yang berbeda dibandingkan dengan Crest lainnya. Tapi itu menjadi yang terburuk untuk tipe Tamer karena Crest itu selalu menakuti Familiar yang akan mengikat kontrak.

Mata kecil Long Yue mengamati Ario, dia ingin mendekat, tapi Crest hitam membuatnya takut. Beberapa waktu terus berlalu dan waktu istirahat hampir berakhir, Ario masih belum mengikat kontrak.

Akhirnya Long Yue memiliki cukup keberanian untuk mendekati Ario secara perlahan. Dia masih takut pada Crest hitam, tapi tetap mencoba bertahan. Ario terkejut melihat adegan itu, tapi dia menahan diri untuk tidak bergerak. Dia tahu bahwa Long Yue telah cukup memaksakan diri untuk mendekat.

Jarak di antara keduanya menghilang dengan cepat, Long Yue melompat ke tangan Ario. Ario tersenyum bahagia, dia segera mengambil kesempatan itu untuk membuat kontrak.

"Aku Ario Levian, mengikat kontrak dengan Long Yue. Aku berbicara atas darah di tubuhku, mengikat kami selamanya dengan darah dan jiwa"

Ario melukai ujung jarinya dengan pisau dan membiarkan darah yang menetes jatuh pada kepala Long Yue. Tubuh Long Yue bergetar lembut, darah yang menetes ke kepalanya terlihat semakin mendidih. Long Yue menggeliat di tanah terlihat kesakitan.

Ario tidak yakin apa yang terjadi, tapi sepertinya ini buruk. Dia segera menghampiri Long Yue yang terus menggeliat kesakitan, tapi Long Yue justru menggigit tangan Ario.

Leon dan yang lainnya segera mendekati Ario karena khawatir. Ario hanya mendapat luka kecil dari gigitan Long Yue, tapi Long Yue terlihat semakin agresif.

Leon sedikit melirik Crest milik Ario, sejumlah titik emas muncul di Crest miliknya dan mulai mengukir sesuatu. Leon adalah satu-satunya yang memperhatikan hal itu. Dalam satu menit, ukiran telah selesai, itu memiliki corak yang rumit, Leon tidak bisa memahami gambar itu. Warna hitam pada Crest Ario semakin pudar dan berubah menjadi Crest putih murni pada akhirnya.

Leon membatin, "Huh? Crest milik Ario sama anehnya dengan milikku. Sebenarnya apa yang terjadi pada kami?"

Pertanyaan itu terus tertanam di pikiran Leon. Long Yue telah berhenti menjadi agresif, dia berbaring lemas di atas rumput. Sebuah titik sisik di atas kepala Long Yue telah berubah menjadi merah sejak Ario dan Long Yue membentuk kontrak. Di sisi lain, Ario terlihat pucat dan wajahnya dibasahi keringat dingin.

Yui segera menyiapkan sihir khusus miliknya untuk memulihkan kondisi Ario, namun Ario menolak. Dia merasa bahwa dirinya akan baik-baik saja. Dia justru meminta Yui untuk merawat Long Yue terlebih dahulu.

Yui mengaktifkan Crest pertama miliknya, sebuah halo hijau bercorak kura-kura muncul.

"First Crest of Green Turtle, Life Force"

Aura kehidupan mengalir lembut di udara dan diserap oleh Long Yue. Perlahan Long Yue kembali pulih dan sadar kembali, seolah tidak pernah ada yang terjadi.

Ario memeluk lembut Long Yue di dadanya, memberikan kenyamanan sebisa mungkin.

Leon berbicara, "Aku rasa kita harus menunda rencana untuk melihat kemampuan Long Yue. Terlebih lagi sore nanti kita masih ada pertandingan, jadi aku akan meminta guru Hana untuk mengizinkan Ario istirahat hingga saat itu tiba"

Evan hendak membantah, tapi Yue menghentikannya sebelum sempat mengatakan sesuatu. Leon pergi menemui Hana Irena, dan Yue memutuskan untuk menemaninya.

Evan membawa kembali Ario ke kamarnya dengan dibantu oleh Elvi. Mereka sedikit ragu apakah Ario akan bisa pulih ketika pertandingan dimulai nanti.

Setelah ketiganya pergi, hanya tersisa Yui dan Astrid di lapangan. Yui ingin kembali ke kelas dan mengajak Astrid, tapi Astrid menolak.

Yui bertanya, "Astrid, apakah ada yang salah?"

Astrid memasang ekspresi serius yang tidak biasa, dia berkata, "Yui, apakah kau pernah melihat Crest yang dapat berubah warna sebelum masuk ke akademi ini?"

Yui menggeleng, lalu berkata, "Tidak. Satu-satunya saat aku menyaksikan hal seperti itu adalah ketika uji coba pertarungan tim pertama kali bersama Kapten. Tapi aku diam saja karena Kapten tidak berniat membahasnya"

Astrid juga menyadari hal itu, mereka berdua pasti bukan satu-satunya yang melihat hal itu. Astrid juga baru pertama kali melihatnya saat itu, tapi bukan berarti dia tidak pernah mendengar atau mengetahui peristiwa itu.

Dalam dokumen rahasia milik keluarganya, Astrid pernah membaca sesuatu yang mirip seperti itu. Mereka menyebutnya 'Pseudo Awakening' atau 'Second Awakening'. Hanya ada sedikit catatan tentang ini, kejadian ini hanya ditulis sebagai perubahan warna Crest untuk sementara dan kebanyakan kasus hanya ditulis mengalami perubahan warna yang lebih lemah ke lebih kuat.

Namun hari ini Astrid telah melihat sesuatu yang berbeda dari catatan, dia melihat perubahan Crest Ario yang semua berwarna hitam pekat menjadi putih murni. Bahkan Astrid ragu apakah itu benar-benar bisa disebut Pseudo Awakening.

Astrid segera kembali ke dirinya yang biasanya, gadis yang ceria dan jahil. Mereka berdua lalu kembali ke kelas. Yui sempat khawatir dengan perubahan sikap Astrid, tapi dia tidak berani untuk berbicara tentang itu.

Setidaknya tidak untuk sekarang.