Chereads / Rise of Grand Crest / Chapter 17 - Latihan lagi

Chapter 17 - Latihan lagi

Keesokan harinya, luka Leon telah pulih sepenuhnya. Dia memutuskan untuk melatih beberapa teknik khusus bersama rekan timnya.

Pagi hari yang indah, sinar matahari yang cerah, angin sejuk yang menyegarkan, dan suasana yang lembut membuat Leon merasa nyaman.

Leon menuju ke lapangan, tapi dia langsung disambut dengan perdebatan antara Astrid dan Evan ketika sampai.

"Aku sudah berhasil melakukan sihir percepatan dengan benar, kenapa kau masih marah?!"

"Harus berapa kali aku bilang?! Sihir percepatan itu tidak sesederhana meningkatkan kecepatan!"

Evan sedang melatih sihir dasar percepatan yang dia miliki, dan Astrid bertugas mengawasinya. Konsep Astrid terhadap sihir percepatan tidak sederhana dan terbilang cukup rumit, tapi itu benar-benar membuat perbedaan yang mendasar pada penggunanya.

Astrid dan Evan sebelumnya telah berlomba menggunakan sihir percepatan dasar yang sama, namun Astrid masih jauh lebih cepat dari Evan. Evan berkata bahwa Astrid curang lalu mereka melakukan lomba lagi, pada akhirnya hasilnya tetap sama. Evan tidak lagi bisa menepis pernyataan Astrid.

Ario sedang berlatih menggerakan golem batu bersama Long Yue yang membimbingnya. Elvi mencoba bermeditasi dan merasakan energi sihir di alam. Elvi telah mencapai level 8 saat ini, hanya tinggal sedikit lagi hingga dia mendapatkan True Crest pertama miliknya.

Yui dan Yue sedang melakukan sesuatu yang tidak bisa Leon pahami. Kedua bersaudari itu bergandengan tangan satu sama lain dan saling berhadapan sambil memejamkan mata.

Leon memilih untuk menuju Astrid dan Evan.

"Bagaimana perkembangannya?"

Astrid mengeluh, "Leon, aku sudah lelah mengurus orang yang menyebalkan ini"

Evan membalas, "Hah! Aku juga lelah mendengar protes darimu"

"Tenanglah, kalian berdua. Mari kita sedikit tenang dan bicarakan ini dengan lebih lembut. Astrid, bisakah kamu katakan padaku bagaimana konsep sihir percepatan menurutmu?"

Astrid tersenyum cerah lalu menjawab.

"Konsep sihir percepatan bukanlah percepatan instan. Itu memiliki tiga unsur penting yang harus diperhatikan, yaitu : otot, masa tubuh, dan angin. Sebagai contoh, mantra Swift Leg yang digunakan Yui adalah tipe yang mempengaruhi masa tubuh sehingga gerakan bisa menjadi lebih cepat dan ringan"

Astrid berhenti sebentar untuk memastikan Leon memahami informasi itu. Leon mengangguk, lalu Astrid melanjutkan.

"Mantra dasar setidaknya harus memiliki salah satu unsur ini untuk dipahami. Mantra tingkat lanjut membutuhkan dua konsep. Mantra tingkat menengah membutuhkan tiga konsep. Lalu mantra tingkat tinggi membutuhkan konsep lain yang harus ditambahkan. Konsep yang ditambahkan dalam sihir tingkat tinggi itu sedikit aneh, karena itu kebanyakan mantra tingkat tinggi disebut sebagai mantra original. Ada beberapa yang bisa diwariskan, ada yang tidak bisa diwariskan karena terlampau rumit untuk dipelajari"

"Jadi sihir tingkat tinggi milikmu…"

"Yah, itu adalah sihir yang diwariskan dalam keluargaku. Sihir ini juga telah terdaftar di Wizard Tower, jadi aku bisa bebas menggunakannya dalam syarat tertentu"

Astrid menyebutkan 'syarat tertentu' karena dia tidak ingin membahas itu lebih lanjut. Leon mengerti bahwa asal mula mantra tingkat tinggi adalah privasi tiap penyihir. Sangat tidak sopan untuk melewati batasan itu.

"Baiklah, aku akan mencobanya"

Leon sedang mencoba menggunakan informasi yang diberikan Astrid.

Astrid memberikan instruksi, "Pertama, tentukan salah satu konsep yang ingin kamu pilih, tanamkan itu dalam pikiranmu"

Leon memutuskan untuk memilih konsep 'otot'. Dia mulai menyalurkan mana pada otot kakinya.

Astrid melanjutkan instruksi, "Jika kamu memilih otot, pastikan tidak hanya memperkuat otot betis, tapi juga paha hingga pinggang. Jangan lupakan telapak kaki, itu sangat penting"

Leon mencoba memahami instruksi Astrid. Dia mulai mengalirkan mana hingga ke seluruh bagian kakinya. Leon merasakan sensasi air mengalir lembut di kakinya. Angin yang berhembus pelan terasa lebih menggelitik.

"Jika indera peraba pada kakimu menjadi lebih jelas, itu artinya kamu telah melewati tahap awal. Sekarang cobalah berlari dan lihat seberapa banyak peningkatan yang kamu terima"

Leon membuka mata dan menggerakan kakinya sedikit. Otot kakinya mengencang, betisnya menjadi lebih padat, pijakannya menjadi lebih kokoh, gerakannya semakin ringan dan lincah. Leon cukup terkejut dengan peningkatan itu, dia ingin langsung mencoba berlari.

Leon berkata, "Evan, mari kita coba lagi. Gunakan sihir percepatan milikmu yang biasa"

Evan merapal mantra sihir dasar seperti biasa tanpa melakukan hal yang rumit. Mereka berdiri sejajar, Astrid yang akan memberikan tanda.

"Mulai!"

Leon dan Evan melesat maju dalam sesaat. Mereka sejajar, namun Leon mulai membuat perbedaan sedikit demi sedikit. Pada akhirnya Evan memiliki jarak yang cukup jauh dari Leon.

Evan tidak lagi bisa meragukan pengajaran Astrid. Dia mulai mendengarkan Astrid dengan serius sekarang.

Leon merasa senang dapat mempelajari hal baru dari Astrid. Leon mencoba bertanya pada Evan sesuatu yang mirip dengan yang dimiliki Astrid.

"Evan, apakah sihir penguatan juga memiliki suatu konsep seperti ini?"

Evan berpikir sebentar… lalu menjawab, "Sepertinya tidak"

Astrid berteriak, "Itu karena kamu idiot yang hanya berpikir dengan otot! Cobalah untuk melihat lebih dalam tentang konsep sihir milikmu!"

Leon tertawa getir, bagaimanapun dia bertindak, sepertinya akan selalu ada pertengkaran antara Astrid dan Evan.

Leon beralih pada Ario, tapi dia langsung terkejut.

Itu karena Ario yang sedang dalam penampilan golem tanah sedang menari. Itu pemandangan paling aneh yang pernah Leon lihat.

Leon bertanya dengan khawatir, "Ario, apakah otakmu baik-baik saja?"

Ario menjawab dengan nada kesal, "Kapten, itu pertanyaan yang paling menyakitkan yang pernah aku dengar. Aku baik-baik saja, aku hanya sedang menyesuaikan irama dengan menggerakan tubuh golem tanah seperti sedang menggerakan tubuhku sendiri."

Leon tidak ingin mengganggu Elvi yang sedang bermeditasi, ataupun Yui dan Yue yang sedang melakukan sesuatu yang tidak bisa dimengerti oleh Leon.

Leon memutuskan untuk melatih teknik miliknya sendiri. Dia memanggil White Serpent Avatar miliknya. Ular putih sepanjang dua meter muncul.

Avatar ular milik Leon memiliki pertumbuhan yang pesat dari setengah meter menjadi dua meter setelah perubahan Crest yang misterius saat pertarungan melawan Hana Irena dulu. Crest Leon telah kembali menjadi putih, tapi Avatar miliknya tetap pada perubahannya.

White Serpent, Leon memberinya nama Shira Yuki, yang memiliki makna Salju Putih. Itu tidak terlalu mencerminkan sifatnya, tapi hanya dari penampilannya yang seputih salju.

Shira Yuki sedang melayang di udara dan seolah mengajak Leon bermain. Leon mengeluarkan sebuah bola putih dari kantongnya lalu melemparnya ke udara.

Shira Yuki langsung bergerak untuk mengejar bola itu, namun bola itu justru menembus tubuh Shira Yuki begitu saja.

"Sudah kuduga. Ah, ini akan membutuhkan waktu yang lama"

Sebagai wujud Avatar, itu berarti Shira Yuki hanya memiliki tubuh spiritual. Dia tidak akan bisa menyentuh benda fisik, dan hanya bisa memberikan pengaruh secara tidak langsung.

Anehnya, Shira Yuki dapat mewujudkan tubuh fisiknya ketika menerima penguatan dari Yue. Tidak hanya tubuh fisiknya, tapi juga kerumunan ular kecil yang dipanggil Leon dari Crest pertama miliknya, Snake Call. Seharusnya semua ular itu hanya sebuah tubuh spiritual.

Leon terus mencoba berlatih untuk membentuk tubuh fisik Shira Yuki sendiri tanpa bantuan Yue.