Chereads / Masa Lalu Atau Masa Depan? / Chapter 5 - George Clooney Bruce

Chapter 5 - George Clooney Bruce

Aku bersiap - siap untuk ke kantor. Seperti biasa ditemani kesayangan ku Bugatti Veyron hitam putih ku. Tak lupa kubuka bagian atap Bugatti Veyron ku. Aku melaju dengan kencang dengan ditemani lagu Its My Life dari band Bon Jovi

This ain't a song for the broken hearted

No silent prayer for the faith departed

I ain't gonna be just a face in the crowd

You're gonna hear my voice

When I shout it out loud

It's my life

It's now or never

I ain't gonna live forever

I just want to live while I'm alive

(It's my life)

My heart is like an open highway

Like frankie said

I just want to live while I'm alive

It's my life

Hidup sangatlah singkat. Kita harus menikmatinya apapun yang terjadi. Dan berusaha untuk melakukan yang terbaik sebisa mungkin. Itu adalah prinsip ku.

Wuss. Ada sebuah mobil sport warna merah melewati mobil ku.

"Sial lihat saja betapa hebatnya mobil ku akan melawan mobil mu"

Aku segera menginjak gas dan menyusul mobil itu.

Kini jalanan yang mereka lalui bak sebuah arena balapan terbuka bagi mereka. Mereka saling susul menyusul. Sampai pada suatu waktu.

"Oh shit" kataku sambil berteriak.

Di depan ada tikungan tajam dan ada seorang anak kecil sedang menyeberang. Mobil sport warna merah tepat dibelakang ku. Tidak ada waktu untuk mengerem. Brakk. Tabrakan pun tak terhindari. Akupun menabrak tiang listrik. Sedangkan yang lain tidak ada yang terluka hanya aku saja yang terluka.

Tak lama kemudian banyak orang mulai mengerumuni mobil ku.

"Nona apakah kau baik - baik saja?" Kata seorang pria tinggi & tampan.

Aku pun keluar dari mobil.

"Ya ya aku baik - baik saja"

Setelah aku melihat mukanya aku baru tersadar bahwa dia adalah George Clooney Bruce.

"Nona perlukah kau ku bawa ke rumah sakit?"

"Tidak, tidak perlu. Yang perlu kau lakukan sekarang adalah mengganti rugi mobil ku"

"Kenapa harus aku yang menggantikan mobil mu nona Jolyne"

"Jelas - jelas kau yang menyebabkan semua kerusakan ini" ungkan jolyne dengan marah - marah.

"Sejak kapan aku menyebab kan semua kerusakan ini?" Dengan muka polos seperti orang tak berdosa George bertanya seperti itu.

(Dalam hati Jolyne) Sial apa yang dikatakannya adalah benar. Kalau saja aku tadi tidak terpancing olehnya aku tidak akan mengalami ini semua.

Tak lama kemudian kepala Jolyne mulai pusing. Alhasil dia pingsan untung George cepat menangkap perempuan itu.

"Cepat panggil ambulans" kata George dengan panik.

"Kenapa semua ruangan berwarna putih? Kenapa aku memakai infus? Sebenarnya aku ada dimana ini?" Kata Jolyne setelah sadar.

"Ah kepala terasa sakit sekali"

Aku melepaskan infus dan mulai beranjak dari tempat tidur.

"Aku harus segera keluar dari sini"

Tak lama kemudian Jolyne sampai di kantor.

"Je kenapa kamu sangat lama?. Dan kenapa dengan mu penuh dengan perban?"

"Tadi aku mengalami kecelakaan Ke"

"Hah dimana? Bagaimana bisa? Siapa yang melakukannya? Apa kau baik - baik saja? Kapan kau mengalami kecelakaan ini?"

Seperti biasa Keana akan selalu cerewet.

"Sudahlah aku tidak apa - apa. Apakah kau sudah menyelesaikan tugas kita di Cornwall?"

"Ya tentu saja sudah kulakukan"

"Kapan kita akan berangkat ke sana?"

"Kalau tidak ada hambatan kita akan berangkat ke sana besok"

"Hmm baiklah aturlah jadwal ku"