Chereads / Masa Lalu Atau Masa Depan? / Chapter 9 - Welcome To Cornwall

Chapter 9 - Welcome To Cornwall

Setelah pers konferens

"Apa yang sebenarnya kau lakukan George? Aku tidak menyangka bahwa kau akan memberi tahu publik tentang ini semua" kata Jolyne dengan marah- marah.

"Tenanglah sayang. Percayalah padaku" kata George sambil membelai wajah Jolyne.

"Cih percaya padamu? Itu hanyalah mimpi mu" kata Jolyne sambil menepis tangan George.

Setelah itu Jolyne pergi menuju kantor nya.

Di kantor.

"Jolyne. Apa benar kau akan bertunangan dengan George"

"Entahlah Ke. Aku merasa sangat pusing sekarang"

"Lalu bagaimana dengan kabar Cornwall? Seharusnya kau sudah ada disana."

"Entahlah semua berjalan tidak sesuai dengan rencana ku"

"Apa yang ingin kau lakukan sekarang?"

"Aku hanya ingin keterangan"

"Baiklah ikutlah denganku"

"Kemana?"

"Sudahlah ikut saja"

Di bar

"Ke apa kau mengajakku untuk ke bar?"

"Ya tentu saja bar adalah tempat terbaik untuk melepas stress"

"Uh disini ramai dan berisik"

"Sudahlah kita nikmati saja"

Pada saat mereka asyik menari, tiba - tiba ada seorang laki-laki yang memeluk ku dari belakang.

"Hei apa yang kau lakukan dasar brengsek"

"Ayolah kita disini hanya untuk bersenang-senang. Bagaimana kalau kita lanjutkan di kamar?" Tanya laki - laki itu sambil memegang tubuh Jolyne.

Aku yang merasa geli dan jijik, aku langsung menghajar laki-laki itu. Seketika semua pandangan terarah pada ku dan laki-laki itu. Tak lama kemudian aku langsung diusir keluar oleh petugas keamanan.

"Hei apa yang kau lakukan. Aku hanya ingin bersenang-senang disana" kata Jolyne dengan teriak - teriak.

"Dasar perempuan gila" balas petugas keamanan.

"Hei apa kau tak tahu aku? Aku adalah anak dari keluarga CJ.

Tak lama kemudian hujan mulai mengguyur kota. Jolyne dengan tampilan acak - acakan mulai berjalan di trotoar.

"Cih hujan. Bahkan tuhan pun tidak mengizinkan aku untuk bersenang-senang. Bahkan alam pun ingin menyiksa ku. Kenapa hidup sangatlah menyedihkan? Kenapa tuhan?" Ucap Jolyne sambil menangis.

"Hiks hiks hiks. Terima kasih hujan sudah menyamarkan air mata ku. Setidaknya orang lain tidak tahu aku menangis."

Tak lama kemudian ada segerombolan perempuan - perempuan dari golongan atas.

"Hei bukan kah itu Jolyne, Selena"

"Ah tidak mungkin itu Jolyne"

"Lihatlah dengan baik Selena"

(Dalan hati Selena) Ah benar dia adalah Jolyne. Apa yang dia lakukan disana.

Tak lama kemudian salah satu teman Selena dengan sengaja ia melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi. Sehingga genangan air di jalan mengenai Jolyne.

"Hei Jolyne apa yang kau lakukan disini?"

"Sungguh sial nasibmu Jolyne"

"Sudah anak pungut, tidak punya teman, sekarang apalagi diperkosa oleh orang gila yang bengis"

"Ha ha ha. Dulu kau sombong sekali. Sekarang lihatlah dirimu Sudah seperti gembel."

Aku langsung pergi tidak menggubris perkataan mereka.

Tiba - tiba aku teringat tentang Cornwall.

"Halo Angel"

"Iya nona ada yang bisa saya bantu"

"Cepat pesankan aku tiket pesawat ke Cornwall"

"Baik nona sudah aku pesankan. Pesawat akan take off jam 23.00"

"Baiklah aku akan segera pergi ke bandara"

Di tempat George

"Tuan aku mendapatkan laporan bahwa nona Jolyne akan pergi ke Cornwall"

"Apa. Cepat perintahkan semua pengawal untuk menangkapnya"

"Baik tuan"

Di bandara

Suasana bandara sangat ramai. Aku langsung menuju penerbangan internasional. Pada saat aku sedang menunggu untuk penerbangan. Tiba - tiba aku melihat para pengawal George. Aku tidak tahu mengapa mereka ada disini. Tapi jika sesuai dengan dugaan ku mereka disini karena perintah dari George untuk menangkap ku.

Aku segera pergi. Namun sialnya aku ketahuan oleh mereka. Aku berusaha lari secepat mungkin. Di depan ku ada banyak koper - koper besar. Aku berjalan seiringan dengan itu agar tidak terlihat. Akhirnya aku berhasil kabur dari mereka. Aku langsung pergi ke tempat pemeriksaan boarding pass. Namun sepertinya nasib sial selalu bersama ku. Disana sudah ada pengawal George. Aku melihat ada beberapa baju di kursi. Ku ambil baju itu untuk menyamar.

Pada saat di pemeriksaan boarding pass.

"Permisi nona bisa tunjukkan wajah mu" kata pengawal itu.

Jantungku sudah deg deg degan tidak karuan. Aku hanya bisa pasrah.

"Nona tolong tunjukkan wajah anda"

Aku mulai membukanya dan mulai pasrah.