"Tuan muda Bruce selamat datang. Mengapa kau datang kesini?"
"Tentu saja aku menjemput calon istri ku"
"Tapi anak ku belum berdandan"
"Tidak perlu berdandan dia sudah cantik"
"Baiklah tuan muda Bruce jika kau ingin membawa Selena silahkan"
George langsung berjalan melewati Selena dan membungkuk lalu menggendong Jolyne.
"Tunggu dulu tuan muda Bruce mengapa kau menggendong Jolyne. Bukannya kau ingin mengajak Selena pergi?"
"Siapa bilang aku ingin mengajak Selena pergi. Nampaknya kau salah paham tentang yang aku maksud nyonya Rose. Aku memilih Jolyne sebagai tunangan ku dan calon istri ku"
"Apa tidak mungkin. Pa tolong luruskan semuan kesalah pahaman ini.
"Baiklah tuan mudah Bruce. Jika kau ingin menikah dengan Jolyne aku menyetujuinya."
"Apa. Pa kenapa kau setuju. Tuan muda Bruce adalah tunangan Selena"
"Bukannya Selena tidak menyukai tuan muda Bruce. Lalu kenapa Selena harus menikah dengan tuan muda Bruce"
(Dalam hati Selena) Sialan aku tidak menyangka akan terjadi hal seperti ini. Bukan ini yang aku inginkan. Yang aku inginkan hanyalah Jolyne yang dikeluarkan dari rumah. Kenapa dia malah bersama dengan tuan muda Bruce. Tidak bisa. Tidak ini tidak bisa terjadi.
George membawa Jolyne keluar.
"Kakak tunggu. Bolehkah aku berbicara dengan kakak Jolyne"
(Dalam hati Jolyne) aneh mengapa tiba - tiba Alex ingin berbicara dengan aku?. Biasanya dia selalu cuek dengan semua masalah.
"Baiklah kalau kau ingin berbicara dengan Jolyne. Jolyne aku tunggu kau di mobil"
"Hmm"
"Kak Je aku sebenarnya tau apa yang direncanakan oleh kakak ku. Aku juga mempunyai bukti. Kak Je aku bisa membantu mu untuk menjadi saksi kak"
"Tidak usah Alex. Lebih baik kau fokus belajar saja."
"Kak Je aku tidak ingin kau seperti ini. Aku tidak ingin kau bersama dengan orang itu. Orang itu sangatlah kejam kak Je. Kau tidak tau betapa kejamnya dia. Pada saat itu aku dipaksa temanku untuk pergi ke bar. Tapi pada saat ke bar temanku melihat ada seorang perempuan yang disiksa oleh tuan muda Bruce. Sepertinya di adalah perempuan di bawah umur yang disuruh untuk melayani tuan muda Bruce. Teman ku berniat membantu perempuan itu. Tetapi dia malah dihajar habis-habisan oleh tuan muda Bruce sampai koma."
"Hmm kasian sekali temenan mu itu"
"Kak Je tolong jangan pergi. Aku akan bilang ke kakek bahwa kak Selena lah yang menjebak mu."
"Alex aku tidak tau kau perhatian dengan ku. Aku merasa tersentuh hehe. Tapi yang perlu kau ketahui bahwa aku sekarang tidak apa - apa. Aku akan menjalankan semua sesuai rencana ku. Aku tidak suka bila kau ikut campur. Apa kau lupa tentang itu?"
"Tentu saja aku selalu ingat bahwa kau paling tidak suka bila sesuatu berjalan tidak sesuai dengan rencana mu. Dan kau paling tidak suka jika ada orang yang ikut campur. Tapi kak aku tak.."
"Shutt jangan bicara yang tidak - tidak percaya padaku. Ok"
Di mobil
"Besok atur pers konferens untuk ku"
"Apa tuan akan mengumumkan tentang semua ini"
"Hmm. Kenapa dia lama sekali"
"Itu nona sudah datang"
Klek. Aku memasuki mobil George. Wow. Hanya itu yang bisa aku katakan ketika masuk dalam mobilnya.
"Tidak usah terkejut begitu melihat mobil ku"
"Cih siapa juga yang terkejut. Mobil mu sangatlah jelek."
Kekeke George terkekeh mendengar omongan Jolyne.
"Kemana kita akan pergi?" Tanya Jolyne kepada George. Tetapi George tidak menggubris perkataannya.
Pagi pun tiba. Seperti biasanya sang raja langit mulai menyombongkan dirinya dengan pantulan sinar nya.
Klek. Suara pintu terbuka.
"Nona mohon untuk bersiap - siap untuk turun kebawah"
Tak lama kemudian George menunggu ku di dalam mobil. Dengan balutan jas yang mewah dan kemeja yang ketat semakin memperlihatkan bagian tubuhnya yang six pack. Aku hampir terbuai oleh ketampanan nya.
"Kita akan kemana?"
"Sudahlah ikut saja"
Disana ada banyak para wartawan. Aku sudah menduganya. Ya dia akan melakukan pers konferens.
"Selamat pagi semua teman- teman wartawan."
"Tuan muda Bruce bisakah anda menjelaskan tentang hubungan anda dengan nona kedua dari keluarga CJ."
"Baiklah aku disini akan menjelaskan hubungan kami. Kami telah resmi bertunangan. Sejak Kakek Adam mengumumkan nya beberapa hari yang lalu"