16.30
"Sudah hampir malam ternyata"
Drrt drrt drrt. Hp Jolyne berbunyi.
"Halo kenapa Selena?"
"Jolyne bisakah kau datang ke bar malam ini"
"Kenapa aku harus datang kesana"
"Oh ayolah Jolyne. Apa kau tidak kasian dengan ku?. Aku sebentar lagi akan dipaksa menikah dengan tuan muda dari keluarga Bruce."
"Itu masalah mu. Aku tidak bisa menemanimu minum."
"Kenapa kau jahat sekali Jolyne. Ingatlah keluarga ku selalu baik padamu."
Sejenak Jolyne berpikir tentang kebaikan keluarga CJ.
"Baiklah aku akan kesana kirim alamat nya"
Di bar
"Dimana si biang onar itu berada"
"Jolyne aku disini. Kemarilah temani aku minum"
"Aih kenapa kau minum banyak sekali kau bau alkohol aku tidak kuat duduk dengan mu"
"Oh ayolah aku sedang bersedih. Seharusnya kau menghibur ku bukan malah memarahi ku"
"Baiklah - baiklah terserah kau saja"
"Jolyne minum ini"
Gluk gluk gluk. Jolyne meminum nya dengan sekali tegukan.
(Kata hati Jolyne) Sial aku merasa pusing sekarang dan aku merasa panas sekarang. Selena sialan berani sekali dia memberi obat padaku.
Setelah itu selena dibantu dengan James kekasih nya membawa Jolyne ke kamar.
Pada saat yang bersamaan. Selena menyuruh George untuk datang ke bar.
"Halo tuan George bisakah kamu datang ke bar malam ini?"
"Mengapa aku harus menemuimu?
"Ada sesuatu yang ingin kusampaikan dengan mu. Ini masalah pertunangan kita."
"Aku tidak tertarik dengan itu"
"Bagaimana kalau Jolyne yang menggantikan aku menjadi tunangan mu?"
"Mengapa aku harus mau dengan Jolyne?"
"Karena kurasa Jolyne lebih segalanya dari pada aku"
"Hmm menarik baiklah aku akan kesana"
Di bar
"Tuan George akhirnya kau sudah datang"
"Ayo cepat aku tidak mau berlama-lama dengan wanita murahan seperti kamu"
(Dalak hati Selena) Sialan kau George. Tunggu permainan akan segera dimulai.
"Sebelum kita berbicara maukah kau minum dengan ku?"
"Ya sudah cepatlah"
(Dalam hati George) Sialan aku merasa sangat panas. Selena kau sialan.
Setelah itu Selena dan James membopong tuan George ke kamar.
"Selena mau kau apakan aku hah?"
"Tenanglah tuan George. Aku sudah mempersiapkan hadih untuk mu"
Di dalam kamar sudah ada Jolyne yang tergeletak di tempat tidur. George merasa sangat panas. Akhirnya George dan Jolyne melakukan hubungan intim.
Keesokan paginya.
"Kepalaku sangat pusing sekali. Dimana aku?."
Jolyne merasa kaget, karena disampingnya ada laki - laki yang telanjang dada tidur disampingnya. Refleks Jolyne langsung melihat badan nya. Jolyne semakin terkejut karena dia tidak memakai baju apapun.
"Ahh tidak" teriak Jolyne.
"Kenapa kau pagi - pagi begini berisik sekali"
"Kau ternyata George. Apa yang kau lakukan. Kau telah memperkosa aku. Aku akan melaporkan mu pada polisi."
"Apa kau tidak ingat semalam kau dan aku dijebak oleh Selena."
Aku baru ingat bahwa semalam Selana memberiku minum. Tidak kusangka Selena membuat rencana yang begitu matang.
"Ngomong - ngomong kau kemarin sangat bersemangat. Aku sungguh menikmatinya."
Pipi Jolyne memerah.
"Apa yang kau katakan dasar pria tidak bermoral. Lupakan semua tentang kejadian ini"
"Mengapa aku harus melupakan nya padahal aku sangat menikmatinya"
Jolyne tidak menggubris perkataannya dan langsung mengenakan pakaiannya.
"Berapa banyak uang yang kau perlukan George aku akan membayarnya. Dan kau bisa melupakan kejadian memalukan ini"
"Apa kau pikir aku gigolo mu apa"
Jolyne kembali tidak menggubris perkataannya dan langsung keluar dari kamar. Pada saat Jolyne keluar dari kamar tiba - tiba banyak wartawan mengerumuni kamar mereka.
(Dalam hati Jolyne) Sialan kau Selena. Kau bertindak sampai sejauh ini.
"Nona Jolyne apa yang sedang kau lakukan disini? Dengan siapa kau disini?" Tanya salah seorang wartawan.
Karena mendengar ribut - ribut di depan George akhirnya keluar.
"Tuan muda Bruce kenapa kau ada disini? Kenapa kau bersama dengan nona muda dari Keluarga CJ"
Jolyne langsung menutup pintu kamar.
"Kenapa bisa ada begitu banyak wartawan?"
"Itu pasti ulah Selena. Sialan kau Selena." Jolyne tak henti-hentinya memaki Selena.
Sementara itu George menelpon seseorang.
"Hallo Sam"
"Iya tuan ada apa?"
"Cepat usir semua wartawan yang ada di depan semuanya"
"Baiklah tuan"
Setelah semua wartawan keluar, Jolyne mulai bergegas pergi.