Chereads / Biarkan Mata Berbicara / Chapter 35 - Yang ku Mau...

Chapter 35 - Yang ku Mau...

Sampai detik ini , aku belum juga menemukan surat surat rumah ku , aku berfikir apakah ini sudah ditakdirkan untuk ku ? , aku pun tidak memahami semua ini , karena awalnya aku ingin menjual rumah ini , tapi kenyataannya kini aku harus kembali tinggal dirumah ini .

Mungkin benar kata orang bijak bahwa , Jalan cerita hidup manusia tidak pernah ada yang tau .

Apa telah kerencanakan kemarin , namun semua berbeda kenyataannya , Kini , aku hanya bisa melihat setiap sudut rumah ini , penuh dengan kenangan , dari ruang tamu , ruang makan , dapur , dan yang paling berkesan adalah kamar mama dan papa , kasur yang biasa di tiduri oleh mama dan papa pun kini sudah meninggalkan kenangan , foto foto yang terpajang di dinding pun kini benar benar kenangan .

" Anjani , kita mau tidur dikamar yang mana ? Gue sudah pesan kasur baru buat kita , dan kasur yang lama kita sumbangkan ke panti yaa... ".

Suara Antoni menyadarkan lamunanku yang terpaku memandangi foto mama dan papa .

" Apa... lo beli kasur baru ! kok ga ngomong ngomong dulu sama gue..? , memang lo takut ya tidur di kasur bekas keluarga gue...!" . Dengan nada sedikit emosi aku berkata kepada Antoni .

" Sayaaang.. bukan begituu..., soalnya kasur dalam rumah ini sudah bertahun tahun tidak digunakan , walaupun sering di bersihkan tetap saja meninggalkan bau , nanti yang ada kita engga nyaman tidurnya...".

Dengan penuh pengertian Antoni berkata kepadaku .

Memang benar apa yang dikatakan oleh Antoni , kasur dan sofa ini semua rada berbau , karena tidak pernah tersentuh oleh manusia . Dan Antoni adalah type pria yang mengutamakan kenyamanan dalam kamar , dia tidak akan mau memakai barang barang ini semua .

" Lo jangan marah yaa.. kalo gue sumbangin ini semua barang barang ke panti , biar panti nanti yang urus , mau di jual atau di pakai biarlah itu urusan mereka , yang penting sekarang kita bisa nyaman tidur dan tinggal disini ...".

Dengan mengusap ngusap kepalaku dan memegang pipiku Antoni membujukku .

" Terserah , gue percaya sama lo , apa yang lo lakuin semua demi kebaikan kita juga..." . Akupun menjawab nya dengan diiringin senyuman manja .

Antoni benar benar niat untuk tinggal bersamaku dirumah ini. Padahal rumahku ini luasnya seperti kamar tidurnya , dan kamar tidurku itu luasnya seperti toilet dalam kamar tidurnya... benar benar membuat ku heran melihat tingkah lakunya .

Tapi Antoni adalah Antoni , sudah ratusan kali aku mencoba untuk menjauh atau meninggalkannya dia pasti akan tetap ingin bersama ku .

Kupandangi Antoni yang sibuk mengurus ini dan itu di rumahku . Semua barang barang yang tidak sesuai di hatinya dia berikan kepada panti .

" Orang ini , benar benar mau bikin hancur dunia persilatan...!" aku berkata dalam hati .

" Antoni , jika papamu tau dan bertanya tanya nanti bagaimana ? " . Terlintas dalam pikiranku tentang papanya Antoni , akupun segera bertanya kepadanya .

" Hahahahaha.... bukannya papa malah titipin gue sama lo , lo kan disuruh jagain gue..! hahahahahah...".

Dengan wajah yang gembira Antoni menjawabku .

" Hiiih..Nyebelin banget tau ngga ! Bapak sama Anak sama aja kelakuannya ...!!".

Dengan bersungut sungut aku pun balik menjawabnya.

" Woooiiii.... tangga baruuu kiitaaaa....Hahahahaha...!".

Terdengar suara yang tidak asing ditelinga mengaget kan diriku dan Antoni .

" Ooomaaaannn....hahahhaahha...".

Melihat kedatangan Oman dirumahku , Akupun tanpa sadar langsung memeluk tubuh Oman .

" Eeeitt... ga pake acara peluk pelukan gini doonk...!

wooii...wooii.... lepasin bini gue woooii....! gue Gedig lo , ngambil kesempatan dalam kesempitan...!".

Antoni menarik dan melepaskan tubuhku yang sedang memeluk Oman , lalu Ia mendorong tubuh Oman agar menjauh dariku .

" Haadeeeh.. Anjani lo jangan bikin gue cepet bunuh diri giniii... kenapa siih lo liat Oman ampe segitu bangganya...!!". Dengan wajah yang cemburu Antoni menegur perbuatanku.

" Hahahaha... Iyaalaaah..Anjani pasti meluk gue , secara gue kan lebih ganteng dari lo Ton..! ".

Oman dengan Pe De nya pun nyeletuk kepada Antoni .

" Haaaiiyaaa...madekipee lo dasar..! Diliat dari pohon asem noo baru lo bisa dikata gantengnye lebih dari gue Man..hahahahahaha...!!. Antoni pun membalas ejekan Oman .

" Hahahahahahahahaha....!".

Kami bertiga akhirnya bisa tertawa bahagia . Ini adalah pertama kalinya kami bisa tertawa melupakan semua kejadian yang telah kita lewati bersama .

Lebih tepatnya mereka selalu ada membantu ku didalam setiap masalah yang kuhadapi . Aku berharap kebersamaan ini tidak akan pernah berakhir , walaupun sampe aku menutup mata , tapi...

semua akhir dalam kisah kehidupan ini tidak akan ada yang mengerti , apa yang terjadi esok hari pun aku tidak pernah tau , apa lagi aku berharap persahabatan ini sampe tutup usiaku .

Huuuuuufff.... aku hanya bisa menghela nafasku .

" Anjani , lo beneran mau balik kesini lagi , rumah ini ngga jadi dijual kan...?". Oman bertanya kepadaku tentang rumah ini .

" Engga..! dan tidak akan pernah dijual ..!" . Dengan tegas Antoni menjawabnya .

" Baguslah , gue juga kurang setuju kalo ni rumah lo jual , malah kalo bisa lo gedein lagi nih rumah... ".

seperti orang yang tidak berdosa Oman berkata kepadaku .

" Ape lo kataa Man..! mang lo kira bangun rumah pake daun pisang bayarnya..!" . dengan cepat ku jawab perkataan Oman .

" Iye , ini rumah memang ada rencana gue bangun , lo liat aja ntar ... pokoknya gue bikin nih rumah senyaman dan sebagus mungkin untuk sang My Love..".

Sesaat Aku terpaku memandangi wajah Antoni , setelah mendengar apa yang dikatakan Antoni .

Benar benar diriku tidak bisa menerka apa yang Antoni pikirkan dan perbuat selanjutnya untuk rumah ini .

" Antoni , lo harus inget janji lo sama gue ! kalo engga.. lo akan gue buat nangis bombay..PAHAM..!".

Dengan nada berbisik Oman berkata kepada Antoni .

" Oooow..Oooww... yaaa pastilah.. gue.. Antoni ! , tidak pernah ingkar janji... hahhaahahah..!".

Antoni menjawab Oman sambil menepuk nepuk pundak Oman .

Rasanya malam ini kami akan lewati bersama sama dengan canda dan tawa , kembali bercerita tentang masa masa kami sekolah dulu , mereka berdua tak luput dari tinju dan jitakan jitakan tanganku , tapi mereka berdua tetep mau ada menemaniku . Diriku

Bangga dan bahagia rasanya bisa mengenal mereka .

" Oh iya , Anjani , lo dah pernah telpon si sipir penjara itu ? . Tiba tiba Oman mengingatkanku kepada sang sipir . Aku terdiam memikirkannya karena Terakhir kali yang ku ingat adalah sebelum aku pingsan dan setelah aku sadar , aku tidak melihatnya lagi .

" Oh iya, maaf gue juga lupa mengingatkan itu ..".

Antoni pun menimpali perkataan Oman.

Aku hanya bisa menjawab mereka dengan gelengan kepalaku , karena aku sampai saat inipun belum berhubungan kembali dengan sipir penjara itu .

" Gimana kalo besok kita datang melihatnya , sembari mengucapkan terima kasih ! setuju ngga...!".

Antoni mengajak kami untuk pergi menemui sipir itu .

Dan kini anggukan kepalaku yang menjawab perkataannya .

" Ok , besok gue juga lagi OFF , jadi ga papalah gue jadi supir pribadi tuan dan nyonya muda nii..hahahahah !".

Sedikit mengejek Oman berkata kepadaku dan Antoni.

" Sialan lo..!! mau gue pentung pake vas bunga ini ya..!"

dengan nada marah aku berkata kepada Oman.

" Hahahahhahahahaha... sudah sudah ... ini dah malam ayuk tidur , besok pagi kita buat rencana selanjutnya , gue juga dah cape niih...!".

Seperti biasa Antonilah yang akan melerai pertengkaran antara aku dan Oman.

" Eh.. gue balik apa nginep disini nii..?".

Oman bertanya kepada ku .

" Udah lo tidur aja disofa , tapi jangan ngintip yaa.. !

kalo ngintip gue sodok mata lo pake golok..!"

Antoni dengan cepat menjawab pertanyaan Oman.

" Deee iileee.. jahat amat lo ama temen..".

Dengan gaya yang khas Oman pun pasrah akhirnya.

Aku hanya bisa tertawa mendengar ocehan Oman dan Antoni . Akhirnya Malam ini Aku benar benar bisa tidur di rumah ku sendiri bersama dengan orang orang yang mencintai dan menyayangi diriku .

========== °°° =========