" Taaarrrraaaa.....! Sargi sudah siap , ayoo tuan muda , banguun dan makan , sebelum kita berangkat !".
Aku segera membangunkan Antoni setelah selesai membuat sarapan . Sudah dari jam 5 pagi tadi aku berkutat di dapur , sesuai keinginan Antoni , aku memasak untuknya .
" Hhhmmmmm..... baunya wangiii .... tapi , kok lo ngga bangunin gue sih , kan perjanjiannya masak bersama ".
Dengan merasa kecewa dia berkata padaku .
" Iyaa..gue sengaja ngga bangunin lo, karena gue ngga mau lo nyetir sambil tidur ! , biar gue aja yang tidur tapi lo ngga ...!!". Dengan bercanda Aku pun memberikan pengertian kepada nya , apa alesanku tidak membangunkannya , agar tidak masak bersamaku di pagi ini . Antoni tersenyum dan memeluk tubuh ku dari belakang .
" Terima kasih sayang , lo sudah berikan gue yang terbaik dari diri lo... asal jangan maksain hingga lo nanti jadi sakit ...". Rayuan yang janggal ditelinga .
" Sakit... sakit apa..?". Aku pun bertanya kepadanya..
" Sakit hati ama gue , hahahaha...!". Antoni berkata sambil berlari menuju kamar mandi .
" Awas lo yaa...!! Antonii... buka...!! tok..tok..tok..!! buka Antoni...!! tok...tok..tok...". Aku pun mengejarnya , dan berusaha mengetuk pintu kamar mandi dengan memakai sendok sayur yang ada ditanganku .
" Kalo gue bukain ni pintu , memang lo mau mandi bareng ma gue..? hahhaha.. !" .
Jawaban dari Antoni sangat menjengkelkan , akhirnya aku pun mengalah , aku menunggu sampai dia selesai baru aku ketok kepalanya .
" Drrrtt... drrtt...drrrrtt..tiba tiba aku melihat ponselku bergetar , tanpa melihat nomor yang tertera , aku pun langsung mengangkat dan berbicara....
" Hallo ... ini siapa ya..?" . Akupun memulai percakapan dengan bertanya kepadanya..
" Anjani , ini gue... yudi , maaf gue mo tanya apa lo jadi pergi kebandung hari ini ... ?". Terkejut aku mendengar suaranya , tidak pernah ku sangka dia ingat akan rencanaku pergi di hari ini . sesungguhnya apa yang terjadi padaku , setelah semalam aku membayangkannya dan kini dia menelpon diriku .
" Siapa yang menelpon ?". Antoni mengejutkan ku dengan pertanyaannya .
" Iya yud , hari ini memang kami mau pergi ke Bandung memangnya kenapa ya... ? ". Akhirnya akupun menjawab pertanyaan Yudi dihadapan Antoni , aku berharap agar tidak terjadi salah paham diantara aku dan Antoni .
" Oh Yudi , sini aku mau bicara !". Antoni meminta telpon dari ku . Aku memberikannya kepada Antoni , karena akupun gugup jika terus berbicara dengan Yudi
" Hi Yud , gue Antoni , memang rencana kami hari ini akan pergi ke Bandung , kami mau mencari tempat yang kamu ceritakan kemarin ". Antoni pun berbicara dengan Yudi di telpon .
" Oh , gitu..... kalo memang lo mau ikut juga silahkan , kita ketemuan dimana....ok , nanti gue jemput lo di sana ! thanks ya Yud.... !". Antonipun mengakhiri pembicaraannya di telpon dengan Yudi .
" Antoni , kenapa kamu mengajaknya ?". Akupun bertanya kepada Antoni , karena sesungguhnya aku tidak mau untuk terus berurusan dengan Yudi , aku takut sesuatu akan terjadi nanti .
" Yudi tau tempat yang kita tuju katanya , jadi biar ga nyasar dan memakan waktu yan lama aku menyetujui usulnya untuk ikut dengan kita , kenapa ? kamu tidak suka dengan Yudi ?...". Antoni menerangkan padaku , kenapa akhirnya dia mengajak Yudi .
" Eh.. biar lebih ramai , gimana kalo kita ajak Oman aja sekalian !!!". Aku pun mengajukan usul kepada Antoni .
" Coba saja kamu telpon dia dan tanyakan , mau tidak dia ikut bersama kita..". Antoni pun menyuruhku untuk menghubungi Oman. Tanpa basa basi lagi akupun langsung menelpon Oman.
" Permissiiiii .... Orangnya masih hidup kaga yaaa..?!?!".
" Eeh... ada Jelangkung ! hahahahhahaha...., syukurlah lo dah nyadar datang sendiri , jadi gue ga buang buang pulsa ! hahahhahahaha.....".
Orang yang mau ku telpon ternyata sudah menampak kan dirinya sendiri dihadapan ku .
" Anjani , perasaan lo nganggap gue ini , ga ada bagus bagusnya amat ya..! sekarang lo anggap gue jqelangkung ! kenapa ga sekalian aja kolor IJO !" .
Dengan wajah bersungut sungut Oman berkata kepadaku .
" Hahahahahahahaha.... akhirnya lo datang juga Man ".
Baru aja Anjani mau ngajak lo ikut kita ke Bandung .
" Ga usah di ajak , gue sudah ada tali bathin sama Anjani kok , jadi gue tau kapan dia butuh gue , dan usir gue kalo udah ga dibutuhin !". Diri ini langsung merasa sangat bersalah mendengar apa yang dikatakan Oman tentang ku .
" Hiks.. hiks..hiks.. jadi gue ini orang yang paling jahat yaa buat lo Oman.. hiks.. hiks.. hiks...sampe segitunya lo bercerita tentang gue..!". Dengan berpura pura menangis akupun berkata kepada Oman .
" Haduuh jangan nangiiss , sini gue peluk... !". Oman pun langsung menghampiriku dan ingin memeluk diriku .
" Eeeeiittss , jangan macem macem dengan Anjani ! , kalo lo sudah kuat ama PaluGada sih ga papa..?!?".
Sambil meraih tangan Oman yang hampir memeluk ku Antoni berkata kepada Oman .
" Yaa ilaaah Ton , gitu aja loo dah marah amat ma gue ,
masak lo cemburu sih ama gue ??".
Oman pun dengan gayanya yang khas , membalas perkataan Antoni .
" Heh Man.... pokoknya yang namanya laki laki kalo mau deketin pacar gue , pastilah gue cemburu..., kecuali lo bukan laki laki baru gue ngga cemburu , hahahahahhaha....!". Antoni pun lagi lagi meledek Oman . Rasanya rumah ini sudah hampir pecah dengan suara suara mereka , mungkin jika didengar tetangga , mereka akan mengganggap di sini telah terjadi percekcokan....
Akhirnya kamipun segera berangkat menuju Bandung
Aku tidak tahu dimana tempat untuk menjemput Yudi , karena sampai saat ini aku tidak berani menanyakan itu kepada Antoni .
" Man , kita mau jemput Yudi dulu , baru masuk kita masuk TOLL ..!" . Antoni berkata kepada Oman .
" Oh ya , jadi Yudi juga mau ikut ??....
Oman pun terkejut mendengar apa yang diucapkan oleh Antoni .
" Iya tadi pagi dia telp Anjani , lalu gue yang bicara dengannya ". Antoni dengan datar berkata kepada Oman .
Aku melihat mata Oman di kaca spion melirik ku , aku paham pasti Oman sudah mulai curiga waktu mendengar Yudi menelponku . Aku hanya bisa terdiam dan melihat lihat toko demi toko yang kulewati di sepanjang jalan ini .
" Eh.. itu dia Man ! minggir Man..!" Oman pun langsung memberi lampu sein dan meminggirkan mobil , setelah mendengar perintah dari Antoni .
Antoni pun langsung turun dari mobil dan menghampiri Yudi yang sudah berdiri menunggu di pinggir jalan .
" Yud , sorry lo didepan ya , sama supir gue !" .
Lagi lagi Antoni mulai meledek Oman .
" Iya tuan , gue paham dah apa yang lo maksud , asal lo inget aja ya , kali ini gue ngga sendirian jadi nyamuk di mobil ini , ada nyamuk baru yang akan mengalami nasibnya sama ama gue !!!". Dengan nada kesel Oman pun membalas perkataan Antoni .
" Hahaahhaahahahaha.... kalian berdua ini , gue lihat lebih mesra , dari pada pasangan yang seharusnya mesra ". Yudi pun tertawa berkata kepada Oman dan Antoni .
Bukan maksudku menuduh Yudi , tapi kalimat yang di ungkapkan Yudi sangat aneh di dengar .
Apakah dia tidak bisa bercanda atau memang dia ingin bercanda .
" menyindir secara halus...hhhmmmm ". gumamku dalam hati .
Aku melihat wajah Antoni yang dengan santai duduk disampingku , dia terus menggenggam tanganku , dan aku pun demikian .
Aku tidak bisa membaca pikiran Antoni , tapi aku percaya bahwa Antoni tau apa yang harus dilakukannya .
" Kita hampir sampai , kita makan dulu ya , didaerah dago ". Yudi berkata kepada kami .
" Lo mau makan apa ?" . tanya Antoni kepadaku .
" Dia mah beliin aja seblak juga dah kegirangan ". Oman pun menjawab pertanyaan Antoni terhadapku .
" Hahahahahah...memang biasanya cewek itu paling suka makan makanan yang pedas pedas !". Yudi pun ikut berkata tentang ku .
" Kalau gitu cari tukang Gado gado atau tukang karedok aja Man, Dia dari kemarin pingin makan itu ".
Antoni lebih tahu apa yang aku mau .
Dengan bangga akupun tersenyum mendengar apa yang diucapkan Antoni tentang apa yang ku ingini ,
Aku berfikir dia telah melupakan pesan ku , memang semalam aku sudah bilang sama Antoni , jika sampai di Bandung aku ingin makan karedok atau gado gado buatan orang Bandung . Dan kini dia menyuruh Oman untuk mencari itu .
" Biar tuan Putri makan karedok kita makan nasi bakar aja yaa... ". Antoni berkata kepada Oman dan Yudi .
" Asalkan bukan racun mah gue gee makan aja Ton !".
Oman pun membalas perkataan Antoni .
" Gue mah Idem aja , sama ma Oman..". Yudi pun mengikuti Oman .
Aku hanya bisa tertawa melihat tingkah polah mereka , aku berharap persahabatan ini bisa langgeng sampai selamanya , tanpa ada rasa perselisihan diantara kami .
" Anjani , tempat yang kita mau kunjungi tidak jauh dari sini , dan Orang yang mau kamu temui itu kerja di pabrik belakang area ini " . Yudi berkata kepadaku .
" Wah... kok lo bisa tau sedetail itu Yud , sejak kapan lo sudah jadi detektif !". Mendengar apa yang di ucapkan oleh Yudi , Antonipun bertanya kepadanya .
Memang mencurigakan jika Yudi bisa memberikan keterangan sampai seperti itu , Aku merasa , Yudi masih menyimpan suatu misteri tentang tujuanku ini .
Mendengar apa yang dikatakan Antoni , Yudi hanya tersenyum membalasnya .
" Yud , memang masih ada yang belum kamu ceritakan ke Anjani ?". Omanpun mulai curiga kepada Yudi .
" Sudahlah kita serahin semua ke Yudi , yang pasti semua ini untuk kebaikan Anjani " . Dengan bijak Antoni pun berkata kepada Oman .
Entah apa yang harus aku katakan kepada mereka semua , karena mereka mau berkorban menolongku .
" Terima kasih ya , kalian semua mau menolongku , sekali lagi terima kasih ". Aku hanya bisa mengucap kan rasa terima kasihku untuk semua bantuan ini.
Mereka membalasku dengan tersenyum , lalu Antoni merangkul ku dan mencium keningku .
========= °°° =========