Makan siang kali ini benar benar membuat perutku mau meledak , ini semua bukan karena aku lapar di perutku , tapi ternyata aku laparnya di mataku , banyak sekali makanan dan jajanan di kota Bandung ini .
Puas rasanya bisa membeli ini dan itu .
Antoni pun memanjakanku dengan membelikan semua yang ku mau....Hhhmmmm.... rasanya aku terlena dengan keadaan di kota Bandung ini ....
" Anjani , kalo lo mau tinggal disini , kita beli rumah disini yuk !". Antoni mengejutkanku dengan usulannya.
" Eh... kok gitu ,tapi semua aktifitas kita kan di Jakarta , belum saatnya kita tinggal disini...". Akupun menjawab Antoni dengan perasaan mau tak mau .
" Alaaah... perjalanan paling cuma 2 jam lewat Toll , ga papalah beli rumah disini..... , dari pada di Jakarta , jalannya ngiter ngiter bikin pala puyeng..!" .
Omanpun memberi semangat kepadaku
" Lo juga bisa buka usaha disini Anjani , lo kan suka dengan kuliner , lo bisa buka usaha itu disini....".
Yudi pun menimpali perkataan Oman.
" Nantilah kalo kita sudah menikah baru kita beli rumah disini yaa... , nanti pekerjaan gue di Jakarta biar Oman aja yang ngewakilin... hahahahahaha , betul ga Man..!".
Sambil merangkul tubuhku , Antoni berkata dengan santainya di hadapan kami semua .
" Hahahahhahaa... gila aja lo Ton..! , Lo mau suruh gue jadi Lo..! Ogaaah... mending gue jalan jalan sama cewek gue..!". Dengan gayanya yang khas Oman pun membalas perkataan Antoni .
" Emang lo dah punya cewek Man...! Hahahahha...!".
Yudi pun meledek Oman .
" Aaaahh Elooo Yuud... demen amat sih ngejek gue..!".
Akhirnya seperti biasa Oman lah yang paling sengsara .
Kami pun akhirnya tertawa tawa dan saling mengejek , penuh dengan canda disepanjang jalan kota Bandung ini . Karena Yudi bilang kita lebih dekat berjalan kaki dari pada mengendarai mobil ketempat yang kita akan tuju .
" Anjani , itu.... disana lah kantornya , lo mau masuk sendiri atau mau bersama gue ?". Yudi menunjuk salah satu kantor yang ada didepan ku , dan di kantor itulah Yudi bilang papa kandungku bekerja.
" Yud , kok lo bisa tau ini semua ? memang lo sudah ketemu sama orangnya..!". Antonipun akhirnya menyerang Yudi dengan pertanyaan .
" Iye , gue juga heran kok lo bisa tau semua sampe sini , apa lagi yang lo sembunyiin dari Anjani ! jangan jangan lo ada maksud tertentu nih dengan Anjani ??".
Perkataan Oman sempat membuat kuping menjadi panas karena sampai saat ini kami semua semakin penasaran dengan Yudi .
" Maaf , bukan maksud gue berbohong dengan kalian tapi apa yang gue lakuin ini adalah untuk kebaikan Anjani , tolong Anjani percayalah sama gue .....".
Yudi berkata sambil mendekati ku dan dia memegang tanganku...
" Tolong itu tangan di kondisikan yee , gue masih hidup nih bro...!". Antoni dengan nada yang meninggi berkata kepada Yudi dan menepis tangan Yudi dengan cepat yang sedang memegang tangan ku ....
Melihat keadaan yang semakin memanas aku langsung memeluk Antoni dan berkata ....
" Antoni , sudahlah ... maluu ini di jalan , banyak orang yang lagi melihat kearah kita..". Aku berusaha membujuk Antoni , dan Oman menjaga Yudi .
Aku mencoba sampai saat ini , aku selalu berusaha untuk tidak berfikir negatif terhadap Yudi , namun terkadang sikapnya benar benar diluar nalar .
Apa yang dia sembunyikan dariku , atau apa yang dia mau dariku .
" Gue mau masuk kedalam , kalian tunggu disini aja..!".
Akupun berinisiatif untuk pergi menemui sendiri .
" Jangan ..! Kita tunggu aja disini sampe Dia keluar !
Yudi akan beritahu kita yang mana Orangnya ".
Antonipun memegang tanganku dia melarangku untuk masuk kedalam kantor itu .
" Gue sutuju usul lo Ton ..!". Oman pun menyetujuinya.
" Ok..! kita tunggu aja di Coffee Shop depan itu , sebentar lagi dia pulang..". Perkataan Yudi benar benar penuh misteri . Entah apa yang ada dipikirannya .
Akupun sesekali melirik wajah Antoni yang sudah semakin memanas melihat tingkah laku Yudi .
Belum ada sejam menunggu , Yudipun berdiri dan langsung menghampiri seorang Bapak bapak setengah baya yang baru keluar dari kantor itu , aku melihat dari kejauhan nampaknya Yudi sudah akrab dengan Bapak ini .
Yudi mengajak sang Bapak ketempat kami menunggu,
dadaku semakin berdegup kencang melihat Yudi dan sang Bapak semakin dekat kearahku .
Dan Untuk pertama kalinya aku benar benar melihat papa kandungku .
" Om , ini Anjani putri kandung Ibu Andini , dialah yang ingin Om temui ... ". Yudi memperkenalkan kan diriku dengan sang Bapak .
Aku terdiam seribu bahasa , aku hanya mencoba merasakan perasaanku yang tidak merespon kehadirannya . " Aneh , aku tidak merasakan bathinku dekat dengannya...". ku bergumam dalam hati .
" Kenalin Om , saya Antoni , calon suami Anjani ".
Antonipun mencoba mencairkan suasana dengan memperkenalkan dirinya .
" Saya Oman Om..! teman dari kecil Anjani ". Tak ketinggalan Oman pun ikut memperkenalkan dirinya .
" Saya Seto , teman Kuliah Andini , dan saya adalah papamu ..". Kata kata itu serasa petir di senja hari bagiku . Terasa aneh di telinga dan aku merasakan di hatiku hambar , aku merasa ada kebohongan yang bermain disini . Akupun merasakan tidak ada kesamaan yang mirip antara aku dan dia , dan tidak ada tali bathin antara aku dan dia .
Aku lihat wajah Antoni dan Oman mereka hanya mampu memandangi wajahku saja , merekapun tidak bisa berkata apa apa , dirikupun semakin bingung untuk memulai percakapan ini .
" Rasanya cerita ini tidak bisa sejam atau 2 jam , bagaimana kalo kalian semua malam ini istirahat di apartemen ku saja ". Orang ini akhirnya memulai pembicaraan .
" Ooh tidak usah Om , saya takut mengganggu keluarganya nanti ,biarlah kami istirahat di Hotel saja ".
Antonipun langsung menolak halus ajakannya .
" Jangan khawatir dan sungkan , saya hidup sendiri , saya selalu menunggu Andini agar dia mau kembali bersama saya , hingga akhirnya dia kembali kepangkuan Tuhan lebih dulu dari saya ". Tatapan matanya mulai sendu ketika dia membicarakan soal mama .
" Maaf Om , kalo saya boleh tau , kayaknya Om sudah akrab yaa sama Yudi ini...hehehehe..soalnya Yudi tidak pernah cerita tentang Om sama kami " . Omanpun sudah tidak tahan dengan rasa penasarannya .
Sedangkan aku hanya terdiam serba salah mau berbicara apa , karena aku merasakan tidak ada daya tarik bathinku kepadanya , yang ku tahu tali bathin seorang anak tidak akan pernah berbohong terhadap orang tuanya . Tapi ini , perasaanku seakan akan berkata bahwa dia memang teman mama tapi bukan papa kandungku .
" Oh nak Yudi ini sebelumnya sudah pernah menemui saya , dia menyampaikan pesan dari pak Bondan kepada saya , justru dengan bantuan nak Yudi inilah saya akhirnya tau kemana langkah dan harapan saya selanjutnya ..." . Dia menjawab pertanyaan Oman dan menjelaskan alasannya , dia berkata sambil tersenyum ke arahku .
Kulihat Yudi hanya bisa tersenyum kearah kami , dia merasa bahwa dia tidak bersalah dan kamilah yang bersalah karena telah menuduhnya .
" Om , kita lanjutkan pembicaraannya sambil makan malam ya..., hhhmmm.... restoran mana nih yang enak buat kita ngobrol dan nyantai...".
Antoni mengajak kami untuk berpindah tempat dari Coffee Shop ini ke Resto karena waktu sudah menunjukan jam makan malam .
" Oh yaa ada ada.... Anjani saya akan ajak kamu ketempat dimana saya ketemu dengan mamamu, ayuk kita kesana.... eh.. kalian naik apa tadi ? , travel atau kendaraan pribadi...?". Wajahnya yang tadinya sendu kini berubah setelah Dia mau mengajak ketempat romantisnya .
" Kami naik kendaraan pribadi Om , cuma kami parkirnya di area depan...". Antonipun dengan sopan menjawab pertanyaannya .
" Oh ,kalo gitu mari naik mobil saya dulu nanti saya antar ke mobil kalian , mari.. mari...". Diapun akhirnya mengajak kami pergi bersamanya .
Antoni dengan cepat menggandeng tanganku dan berbisik pelan ditelingaku..
" Anjani , kenapa lo kliatannya ga bahagia ? ada apa ?".
Ternyata sikapku ini kelihatan sekali , sehingga Antonipun bertanya kepadaku .
" Gue ga ngerti kata hati dan perasaan gue , yang pasti gue ga ngerasa dia adalah papa kandung gue !".
Aku katakan apa yang kurasakan kepada Antoni . Dia hanya tersenyum dan membelai belai rambutku .
" Om , biar saya aja yang nyetir om , soalnya saya supir om , jadi suka ngga enak kalau di supirin sama orang lain om , perasaan saya gimanaa gitu , hehehehe..".
Aku tertawa kecil mendengar kata katanya ternyata Oman juga pintar bersandiwara dan menipu orang .
" Iya Om , biar Oman aja yang jadi supir , dia soalnya kerja sama saya jadi supir sudah lama Om..!".
Antoni pun tak sungkan sungkan lagi untuk memulai candaannya terhadap Oman .
" Iya Om , Oman ini dulu cita citanya mau jadi pembalap , cuma ternyata dia pembalapnya lain dari pada yang lain Om , dia adalah PEMuda berBAdan geLAP om.. hahahahhahahah....!". Yudi pun mulai mengeluarkan suaranya .
" Ya Tuhan , ampunilah kata kata teman teman ku yang tidak berdosa ini ". Oman pun mulai merajuk dengan doa doanya . Dan kami semua membalasnya dengan tawa yang puas ...
" HAHAHAHAHAHA....HAHAHAHAHA...!"
" Om , tidak tertawa juga ?..... saya kan sedang di bully Om...". Oman bertanya kepada Pak Seto yang dari tadi hanya menggeleng gelengkan kepala melihat kelakuan kami .
" Omaaaan... Omaaan.. nasib oh nasiib..".
=========== °°° ===========