" Anjani , Kita bikin teh yuk , kita nonton sambil ngeteh dan makan camilan , gue beli camilan dulu ya di supermarket depan , lo jangan kemana mana yaa.. tutup pintunya jangan dibukain kalo bukan gue...!" .
Antoni berkata kepadaku dan menasehatiku . Aku hanya tersenyum mendengar kata kata yang keluar dari mulut Antoni , dia seperti berbicara kepada anak kecil yang berumur 5 tahun kepadaku .
" Beliin camilannya yang gurih gurih ya , jangan yang asin , kayak mau kawin nanti ...!" . Dengan cuek akupun berkata kepada Antoni .
" Hahahahaha... asyiik donk mau kawin , kan kawinnya cuma sama gue ! , gue mau dan siap jiwa raga kok kalo kawin sama lo...". Dengan cepat Antoni membalas pesanku , membuat ku mencibir mendengar kata kata yang diucapkannya barusan .
" Haaaiiiizzz , enak aja ! sudah sana pergi ! keburu tutup nanti supermarketnya..!". Akupun dengan cepat mengusir Antoni , karena jika dilanjutkan dia akan meledek ku dan berbicara yang tidak tidak .
Malam ini adalah Malam kedua , aku tinggal dirumah ku , Kini semua kebutuhanku dan Antoni , hanya kami berdua yang menyiapkan segalanya , dari makan , cuci baju , cuci piring dan beberes yang lainnya . kami ber bagi tugas untuk menyelesaikannya berdua .
Aku salut dengan Antoni , karena dia sama sekali tidak menampakan , raut wajah kekecewaan terhadap ku , dia sepertinya enjoy , menikmati hidup susah bersama diriku , membuat diriku merasa bersalah kepadanya , karena diriku lah yang membuat , hidupnya menjadi seperti ini .
Antoni adalah seorang anak pemegang saham salah satu MALL yang ada di area JAKARTA ini , tapi dia mau tinggal dengan diriku orang yang tidak jelas asal usul nya ini . Tiba tiba lamunanku buyar oleh suara Antoni...
" Anjani , bukain pintu donk.... aku pulang nih..." .
Inilah pertama kalinya , dalam hidupku mendengar kalimat yang paling lucu di ucapkan oleh Antoni .
Akupun tidak sabar untuk segera membukakan pintu dan menyambutnya . Terkejut aku tiba tiba melihatnya , Apa yang kulihat tak bisa ku menahannya lagi....
" Hahahahahhahahahahahahaha....!". Dengan kencang aku pun menertawakan Antoni . Antoni benar benar seperti sudah menjadi seorang suami atau seorang ayah untuk anak anak ku . Dia membeli semua kebutuhan yang diluar dugaan ku . Bukan hanya camilan yang dia beli , diapun membeli makanan kaleng , sayur mayur hingga peralatan dapur , aku sendiri tidak mengerti kapan dia memperhatikan isi dapurku , dan dia hebat ...! benar benar hebat .... di luar dugaan ku dia bisa tau semua ini . Setelah
menertawainya aku tertegun melihatnya , didalam pikiran ku , ada kekaguman yang begitu besar dari lubuk hatiku untuknya . Entah kata kata pujian apa yang harus ku ucapkan untuknya .
" Heh... udah puas tertawa sekarang ngeliatin , terus kapan ngebantuinnya....". Antoni mengejutkanku , dan dia menggandeng tanganku menuju dapur .
" Gue beli ini semua sekalian buat besok , gue mau sebelum pergi kita masak masak dulu ok ....!". Antoni sangat antusias sekali dengan semua kenyataan ini. Aku hanya bisa terpaku memandanginya yang begitu semangat menikmati kenyataan ini .
" Gue mau lo masak buat gue , karena bagi gue masakan lo lebih enak dari semua koki masak yang ada , hahahhahahhaha...". Antoni mencubit manja hidungku , kata kata yang diucapkannya membuat diri ini sempat melayang diudara .
" Haaaaiizzz... jangan buat atap rumah ini jebol yaa.. lo tau kan , jam segini kita engga akan bisa manggil tukang benerin rumah...!" . Akupun dengan berlagak marah membalas Antoni.
" Hahaahahahaha...ini beneran kok , dan gue ngga mau bohong , apapun yang ada didalam dirilo , adalah kelebihan dari semua yang ada di dunia ini , karena itu gue sayang dan cinta hanya kepada lo ..". Mendengar
kata kata yang diucapkannya , aku perlahan lahan mendekatinya dan memeluk tubuhnya dari belakang , aku berfikir hanya dia yang kumiliki saat ini , hanya dia yang selalu ada bersamaku saat ini , dan hanya dia yang mencintai ku sampai seperti ini .
" Anjani , terima gue jadi suami lo ya...".
Mendengar kalimat yang diutarakan oleh Antoni , Aku dengan cepat melepaskan pelukanku dan menjauh dari tubuh Antoni . Lagi dan lagi.... dilema akan sebuah jawaban yang masih belum bisa keluar dari mulutku...
" Antoni , gue harus menyelesaikan masalah mencari papa kandung gue dulu ya , baru nanti gue pikirkan masalah ini lagi...".
Aku mencoba tenang untuk menjawab pertanyaan Antoni , walaupun sebenarnya tubuh ini gemetar untuk melakukannya . Keraguanku akan sebuah keterikatan begitu menakutkan dalam pikiranku , aku takut dengan apa yang terjadi esok , lusa , ataupun selanjutnya .
Aku hanya bisa berfikir bahwa kita hanya manusia , yang tidak pernah pasti akan kata janji .
" Antoni , maafin gue ya , gue selalu membuat lo kecewa ,gue belum bisa menjadi seperti yang lo mau ".
Tak mampu rasanya mata ini melihat wajah Antoni , aku hanya bisa berkata sambil menundukan wajahku di hadapannya . Dengan perlahan aku melihat langkah Antoni mendekatiku , dan dia mendekap tubuh ku sambil berkata..
" Anjani , lo adalah orang yang gue pilih , jika gue merasa kecewa , gue sudah menjauh dari pandangan lo dari dulu , gue paham kenapa lo ambil sikap ini , gue kasih tau sama lo , selama lo ada disamping gue , lo adalah segala galanya bagi gue , melebihi seorang istri , lo adalah gue dan gue adalah lo ....".
Akupun memeluk tubuh Antoni dengan erat sekali , serasa aku tidak mau melepaskannya , dia benar benar paham diriku , dia tau apa yang aku mau .
" Antoni , biarkan gue merasakan pelukan ini lebih lama lagi , biarkan gue merasakan hangatnya tubuh lo sebentar , biarkan gue mendengarkan detak jantung lo semenit aja , dan biarkan gue selalu ada bersama lo sampai selama waktu ada untuk gue ".
Tanpa sadar air mata ku jatuh menetes membasahi kemeja yang di pakai oleh Antoni , entah apa arti air mata ini , apakah air mata sebuah penyesalan ataukah air mata cinta.
Tangan Antoni mengangkat daguku dengan perlahan diapun mencium bibirku , ciuman hangat yang begitu mesra dan penuh kasih sayang .
Dia benar benar mencintaiku dengan rasa hormat , bukan mencintaiku dengan rasa nafsu , Aku berterima kasih pada Tuhan , untuk apa yang semua aku dapatkan . Tanpa tangan Tuhan , aku tidak akan bertemu dengan Antoni hingga sampai saat ini .
" Anjani , kita engga jadi ngeteh ya ? , sudah malam , apakah langsung tidur aja ? , besok kan kita mau pergi ke bandung ". Dengan mesra Antoni berkata kepadaku
" Hehehehe... kalo lo masih mau ngeteh yaa gue bikinin tapi kalo lo sudah ngantuk ya kita tidur aja ".
Dengan tersenyum malu aku membalas pertanyaan nya . Mendengar jawabanku ,Tiba tiba Antoni menggandeng tanganku , mengajak ku pergi keruang tamu dan dia mematikan semua lampu yang menyala , TV , dan akhirnya mengajaku menuju kamar tidur .
" Anjani , biarkan gue tidur malam ini melukin tubuh lo ya , gue pingin merasakan bahwa gue ngga sendirian sekarang ". Antoni berkata kepadaku , Kata kata yang membuatku merasa tersentuh , dengan anggukan kepala akupun menyetujui permintaannya .
Pelukan yang begitu nyaman kurasakan dari Antoni , dia menjagaku dan aku menjaganya , aku mencintai nya dengan caraku , aku pun sesungguhnya takut bila kehilangan dirinya , tapi aku hanyalah manusia yang tidak mengetahui akhir dari semua kisah hidupku ini .
Kupandangi wajah Antoni yang tertidur pulas , kulihat wajahnya seperti seorang pangeran , begitu tampan nya . Tiba tiba terbersit bayangan wajah yudi bermain main didalam pikiran ku , Aku terkejut dan hampir membangunkan Antoni . " Tuhan ada apa dengan diriku..?". Akupun bertanya kepada diriku , baru kali ini aku bisa membayangkan wajah seseorang selain wajah Antoni . Awal pertemuan itu , Dia memang membuatku berkesan , mungkin karena hutang budiku kepadanya ataukah karena benar benar dia berarti bagiku . Ku dekatkan kepalaku dalam pelukan Antoni , aku berharap agar bayangan itu tidak menghantui ku lagi .
" Anjani , jangan buat aku terkejut lagi ya , tidurlah kamu sudah lelah ...".
Sambil terpejam Antoni berkata padaku , membuatku terkejut dan semakin serba salah .
" Antoni , kamu belum tidur .....!". aku bertanya dengan perasaan takut kepadanya .
" Jangan pernah lupa kata kata gue tadi , bahwa lo adalah gue , dan gue adalah lo , selama lo belum bisa tidur pulas , itu berarti gue juga belum bisa tidur... sekarang tidurlah , biar gue juga bisa tidur ..".
Setelah berkata , Antonipun mencium keningku , kembali dia tidurkan aku dalam pelukannya .
" Tuhan , berikanlah kami berdua mimpi yang Indah di malam ini .. , Selamat malam Antoni ".
" Selamat Malam Anjani sayang ku ...".
========== °°° ==========