Chereads / Biarkan Mata Berbicara / Chapter 4 - Mungkinkah..

Chapter 4 - Mungkinkah..

Kamu Mulai mengganggu..

Sesampainya dirumah, tanpa basa basi Oman langsung mengambil bungkusan yang sudah dirapikan oleh mama.

"Tante... terima kasih yee kuenye, Oman langsung bawa pulang nih ya tantee... takut ni kue melebeer... kasian emak ma baba nanti nangis, trus minta buatin kue lagi deh ma tante ntar...hehehehehhe...

"Tante Oman pulang dulu yaa...

Dengan muka cengengesan, Oman berkata kepada mama dan mencium tangan mama sambil berpamitan.

" Oman , terima kasih juga sudah antar Anjani pulang, hati hati dijalan... jangan ngebut ngebut yaaa..."

Tak lupa mama pun menasehati Oman, setiap kali dia mau pulang.

Hhhhmmm... itulah sifat Ibu ibu yang selalu saja khawatir kepada anak anaknya. Karena

Oman dimata mama, seperti anaknya sendiri karena kami tumbuh besar bersama sama.

Kurebahkan tubuhku di atas kasur, dan kembali kubayangkan wajah anak TL5 itu.

Tidak bisa kupungkiri , didalam hati ini ada rasa penasaran untuk bertanya siapa namanya.

Tapi kesombongan ku masih tetap pada posisi pertahan ku.

Aku ga mau tau dan sungguh sungguh tidak mau tau...

" Oh iiiiyaa.... topi itu..!

Terhentak aku dalam lamunan, karena aku teringat akan topi yang dipinjam oleh anak TL5 itu. Ku ambil topi yang dalam tas ku tadi, dibungkusnya rapi dalam kantung warna pink.

dengan rasa tak sabar akupun membuka bungkusan itu...dan..

"Astagaaa.... !

Terkejut dan terpana aku dalam sesaat.

Selain topi didalam bungkusan itu, ada coklat , setangkai bunga mawar, dan sebuah surat..

Hahahahhaha....!

Tak tahan dengan semua ini, akupun tertawa, entah apa yang ku tertawakan.

Tertawa bahagia atau tertawa melecehkan.

Karena semua hal ini baru pertama kali ini aku mendapatkannya. dan tidak pernah sedikitpun aku membayangkannya.

Jangankan untuk membayangkannya, mengharapkannya akupun tidak pernah sama sekali.

Akupun menjadi harus berfikir seribu kali, apakah besok aku harus berterima kasih atau aku harus marah kepadanya, karena semua hal ini, membuat aku bingung dan entah apa ataupun kenapa....ku geleng gelengkan kepalaku.

Huuuuuuufff.... kutarik nafas ku dalam dalam dan panjang , sungguh sungguh aku tidak mengerti

kenapa semua ini harus aku alami.

Kupandangi bunga mawar ini berkali kali , dan kubertanya sendiri dalam hati

Kapan dia beli bunga ini ?

Dimana dia beli bunga ini ?

Berapa harga bunga ini ?

Kenapa bunga ini tidak layu ?

Apa maksud dari semua ini ?

yaa..semua pertanyaan pertanyaan ini,

Karena bunga mawar ini bukan bunga plastik ataupun bunga mainan yang bisa dibeli di toko toko buku ataupun supermarket.

Tapi, bunga ini benar benar bunga mawar asli.

Beribu ribu pertanyaan mulai berkutat dikepalaku.....

" Haaaaaaaaaah....." tak kuasa diri ini menahan, akhirnya ku berteriak dengan mendekap bantal dimukaku...

" Haaaaaaaaah... Haaaaaaaaah...." Haaaaaaaaaah...

Dasar Tolol ! Bego ! Playboy Cap terasi !

ku banting tas ku, bukuku, bantal dan selimutku.

luapan demi luapan emosi pun mulai memanasi jiwaku.

"Anjani...

" Tok...tok... tok..

" Anjani...

"tok..tok.. tok...

Suara mama dan ketukan pintu kamarpun, membuat ku terhenti dan tersadar.

secepat kilat akupun membereskan semua isi kamarku yang tak beraturan dan entah berantah tempatnya.

" Iya maaa.... ada apa...

kuseka air mata ku dan kujawab suara mama.

Air mata..!

Astaga... ternyata aku menangisinya..

aku tidak menyadari, bahwa aku mengeluarkan airmata untuk hal bodoh semacam ini.

Jujur semua ini semakin membuat sesak nafas dan jiwaku.

Aku benar benar tidak mengerti apa yang terjadi di dalam diriku ini.

kubuka pintu kamarku dan kitipu mama dengan pura pura menguap dan mengucek ngucek mataku. agar mama tidak curiga dan bertanya macam macam kepadaku.

aku sudah pusing dengan semua ini...

dan aku tidak mau pusing lagi jika aku harus menjawab pertanyaan pertanyaan dari mama.

" hooaamm... ada apa sih maa... ngantuuk niih..

kukucek kucek mataku dihadapan mama.

" Anjani, kamu belum makan dari tadi, dan sekarang ini waktunya mandi...

" Ayo.. bangun, jangan tidur lagi... anak perawan, ga boleh tidur sore sore dan ga boleh malas malasan, nanti jodohnya susah "

Mamapun menarik tanganku agar aku keluar dari kamarku.

disuruhnya aku mandi dulu setelah itu akupun disuruh makan.

Dalam hati aku bersyukur mama tidak mengetahui kelakuan yang telah kubuat tadi.

"Anjani... kok kamu melamun, kamu sudah punya pacar yaaa... hayoo ngakuu..

tiba tiba mama mengejutkan ku dengan pertanyaan yang membuat ku serasa terhina dan tersambar petir.

"Aah ..! mama ini sok tau...

Anjani hanya masih ngantuk mam... ga mikirin yang lain. lagian ngapain pacaran !

gada guna mam....

Anjani ga level sama laki laki di sekolah itu.

Anjani mau kerja dulu, cari uang yang banyak mam... buat jalan jalan... hahahahaha..

kubalas perkataan mama dengan gurauan berharap mama tidak memperpanjang masalah ini. tapi..... sungguh hati dan otak dalam kepala ini.. tidak bisa kupungkiri...

apa mungkin ?... mungkinkah?

cepat cepat ku habiskan makan ku, dan segera ku kembali kekamar ku...

kututup pintu kamarku, dan kembali kurebahkan diri ini ketempat tidurku..

Oh Tuhan....

Apa yang terjadi dalam perasaanku ini...

========= °°° =========