Chereads / Biarkan Mata Berbicara / Chapter 5 - Surat darimu...

Chapter 5 - Surat darimu...

Gundah Gulana kah ini namanya...

Waktu sudah menunjukan jam 9 malam. Kegelisahan hati ini terlewati jam demi jam dihari ini. Tidak ada yang kukerjakan dihari ini selain bertanya, berfikir, dan terkadang mata inipun selalu melirik pada sepucuk surat yang di selipkan dibungkusan topi oleh anak TL5 itu. Tak tahan hati ini ingin membacanya, tapi hati ini mencoba menipu diriku agar aku mengacuhkannya. Tapi.... tapi..

aaaaaahhhh.... sungguh jiwa ini tak mampu untuk menahan lagi, aku ingin membukanya...

aku ingin membacanya...

aku ingin mengetahui apa yang dia tulis untuk dirik....

" Aku.. akuu...huuuufff..." kutarik nafasku dalam dalam dan kubuang panjang nafasku.

"Oke..! aku mau buka dan baca surat itu..

segera aku bangkit dari tidurku, dan ku raih surat yang sudah ku kruwes kruwes dan ku lempar kesudut almari pakaianku.

Kembali ku rapikan surat itu dan ku bukanya perlahan lahan.

Surat ini yang membuat aku gundah gulana, surat ini yang membuat diriku hampir gila untuk selalu memikirkannya.

Lalu kubuka surat itu perlahan lahan dan ku mulai membacanya.

Dan .... akhirnya kubaca...

" Astagaaa.... ! mataku melotot dan terpana....

Isinya....!! tak bisa ku berkata kata... karena dia menuliskan..sebuah kata !

------ Z O N K !!!!!! -------

" Yaaaaa Tuhaaannnn...." mulutku berucap kencang..

Ternyata anak itu mengerjaiku !

Anak itu membuat aku merasa bodoh dan tolol

disepanjang hari ini.

Anak itu membuatku memikirkannya dari siang hingga malam hari.

Anak itu menjadikan hatiku semakin benci dan dendam kepadanya.

Hawa jiwa inipun sekarang terasa panas, tak sabar rasanya aku menantikan malam ini berganti pagi.

Agar aku bisa menemuinya...

Agar aku bisa menonjok mukanya..!

Agar aku bisa menendang tubuhnya..!

Agar aku bisa menjambak jambak rambutnya..!

Agar aku bisa mengata ngatai dirinya...!

"Haaaaaaahhh..... Haaaaaaaaaaaaaah...!"

"Haaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaahhh....!

Kuluapkan teriakan kekesalanku dalam dekapan bantalku.

Kupatri hatiku agar mata ini tak mengeluarkan airmata.

Kubuang ingatan tentang wajahnya di kepala ini.

Sungguh sungguh rasa dalam jiwa ini tidak bisa ku elakan lagi.

Sesak rasa napas ini, panas rasa tubuh ini, Emosi berkecamuk dan kebencian mulai menggerogoti jiwaku.

Hanya karena sebuah surat Bodoh.

menjadikan diriku seperti orang Tolol disepanjang hari ini. Dan semua ini terjadi Karena dia ...

Karena dia adalah orang yang pertama kali, yang membuat diriku menjadi memikirkannya.

Karena dia orang yang pertama kali, yang membuat diri ini, seperti merasakan sesuatu di dalam jiwa ini.

Karena dia adalah pria pertama kali yang memberikan ku sesuatu dan merasakan sesuatu....

Dari rasa untuk mengaguminya hingga kini, menjadi rasa untuk membenci dirinya.

Kini yang ada tinggal amarah, benci, kesel, jengkel dan merasa jiwa ini benar benar hilang tak terkendali.

Akupun merasa aneh kenapa aku menjadi seperti ini ada apa sesungguhnya dalam jiwa ini.

Oooh Tuhan....

Kenapa ini terjadi...

"krik..krik..krik....

"krik...krik...krik...

Tiba tiba bunyi ponsel mengagetkanku, dan memberhentikan amarah yang bergejolak di jiwaku.

" Hallo Anjani, ini gue...!

Tersentak aku merasakan jiwa ini seakan gelap dan mataku pun melotot kaget mendengar suara yang keluar dari ponsel ini.

"Maaf kalo gue ganggu lo,,,,

Gue cuma mo bilang, jangan lupa makan coklat nya, habis itu gosok gigi ya... biar ga sakit giginya...hehehehe..

Udah ya.. good night Anjani.... besok kalo gue telp lagi jangan marahya...

bye bye.... " dan suarapun berganti... nuut..nuut...nut..

Mulut ini serasa terkunci, lidah ini terasa kelu dan kaku, amarah ini tak bisa kuungkapkan.

Kekesalanku tak bisa kuluapkan.

Ingin rasanya kumembalas perkataannya.

Ingin rasanya aku memarahinya dan mengata ngatainya.

Tapi...

Suaranya membuatku seperti patung dan terdiam seribu bahasa.

Kini yang menjadi pertanyaanku adalah, dari siapa dia mendapatkan no telpon ku...

" Coklat " yaa... dia berkata tentang coklat tadi, akupun hampir lupa akan coklat pemberiannya.

Ku cari cari kembali, coklat yang kulempar tadi.

"Huh..... ternyata kamu di tong sampah !

Untung belum ku lempar ke bawah kamu coklat!

Mungkin aku sudah gila berbicara kepada coklat.

Mataku tertuju pada secuil kertas yang diselipkan dalam bungkus coklat ini.

Sobekan Kertas putih yang di lipat kecil.

Kubuka dan kubaca....

--------- Anjani, besok kutunggu kamu di -----------

--------- Kantin belakang jam istirahat ke 2-------

Ternyata dia benar benar mengerjaiku..

Amplop pink itu palsu, isi suratnya ada di kertas ini yang asli.

Yaaa.... Tuhaan... kenapa dengan semua ini

Rasanya ingin malam ini berganti pagi, karena ingin secepatnya bertemu dengannya.

Amarahku ini kini telah berganti senyum, kebencianku ini kini telah berganti menjadi rasa menunggu...

Anjani kenapa kamu jadi begini ?

ku bertanya kepada diriku sendiri, karena aku sungguh sungguh tak mengerti..

Mengapa aku jadi seperti ini....

Kembali ku ingat wajah anak TL5 itu,

saat dikantin, saat di gerbang sekolah dan saat dia melambaikan tangan kepadaku....

aaaaaahhhh..... kenapa aku ini Tuhaaaaan...

Inilah yang kutakutkan, hal ini yang selalu kujaga, aku ingin merasakan seperti ini pada saat aku kuliah nanti.

tapi, saat ini... aku telah merasakannya...

merasakan diri menjadi gila, merasakan diri menjadi bodoh dan merasakan diri seperti terhipnotis oleh seseorang.

Ooh Tuhan...

Jangan karma kesombonganku ini ku trima secepat ini...

aku belum siap Tuhan....

kupejamkan mata ini, ku berdoa dan berserah diri.... ku berharap semua ini adalah mimpi...

sebatas mimpi di malam ini.

=========== °°° =========