Chereads / TWO FACES / Chapter 3 - TWO FACES #CHAPTER 03

Chapter 3 - TWO FACES #CHAPTER 03

#3. RUN AWAY

Eric terkejut menyadari kartu pegawainya hilang entah kemana.. Dia mencari dari ujung rambut sampai ujung kaki, "Celakalah aku, aku tak tahu harus bagaimana??ya tuhan cerobohnya aku ini."

Dia berkeringat dingin alangkah takutnya sampai-sampai dia gemetar, takutnya bukan karuan. Eric berhenti di dekat halte karena taxi itu akan berhenti bekerja, kemudian dia memberi uang kepada supir.

Eric mencoba mencarinya tetapi itu tidak berhasil.. Mungkin ini yang disebut super ceroboh, saat itu waktu menunjukan pukul 11 malam ini hampir tengah malam, mungkin taxi itu terakhir yang lewat..

Dengan terpaksa Eric berjalan kaki kerumahnya dengan waspada bila ada orang itu yang mengejarnya, maklum dia memiliki sebuah foto aksi Criminal itu.

Dia melihat sebuah telepon umum di taman, lalu memakai telepon umum itu untuk menelepon Thomas karena situasi darurat. Sebelumnya Eric menyembunyikan sebuah benda di suatu tempat agar orang itu tidak bisa mendapatkan nya.

Dia mengeluarkan uang koin untuk menelepon dan alangkah sialnya dia tidak bisa menghubungi temanku dikarenakan telephone tidak diangkat, mungkin dia masih di perjalanan.

Sungguh dia sangat marah tidak jelas apa sebab nya, dia mempunyai ide untuk mengirimkan sebuah recorder di telephone supaya pada saat aku pulang langsung menghampiri telephone rumah.

"Semoga dia mengangkat telephone rumahnya," ucap Eric di dalam hati. Dia kembali melanjutkan perjalanan ke rumah dengan bergegas cepat agar dia merasa aman.

Tak lama kemudian Eric telah sampai di rumahnya, dia melihat di sekeliling rumah agar selamat dari pengejaran itu. Eric masuk kerumah sambil menutup pintu dan langsung pergi ke kamar, setelah membuka pintu kamar terjadi...

Orang itu ada di kamarnya, sungguh dia keliru dia berpikir orang itu masih mengejarnya… Sambil membawa pistol orang itu menodongkan kepada Eric, Eric ketakutan dan melarikan diri keluar dari rumahnya….

Dirumah itu terjadi 5 tembak kan.. Eric dengan beruntung masih selamat walau dia terkena tembakan di tungkai bawah kaki kanan nya. Eric pun selamat dari rumah itu lantas Eric langsung keluar untuk menyelamatkan dirinya, Orang itu terus mengejar nya sampai mendapatkannya..

Eric bersembunyi di sebuah tempat, "Sial, aku harus bagaimana untuk keluar dari masalah ini?? ini sangat menyeramkan seperti Elang mengejar mangsa nya," gerutu nya didalam hati.

Lukanya itu semakin memperparah situasi ini, lukanya semakin parah karena tembakan peluru. Dia menutupi lukanya dengan sapu tangan dan di ikatkan sapu tangan agar darah itu tidak keluar lagi, Eric merasa lemas dan pernapasan nya berat..

Orang itu terus mengejar dan melihat sedikit darah keluar dari kakinya Eric, orang itu mengikuti darah tersebut. Dan berhasil menemukan Eric yang sedang kabur lagi, dia terus mengejarnya sungguh orang yang pantang menyerah..

Eric berhenti di jalan Garden no.14, dia sangat lemas dan lelah akan pengejaran ini "Ini bukan situasi untuk takut, aku harus menghadapi nya dengan berani menantang nya!!" serunya di dalam hati

Orang itu segera mengejar dan mendekati nya, Eric yang terlihat lemas dan lelah seketika menjadi orang yang fit sekali, mungkin dalam situasi ini harus berhadapan dengan nya.

Ketika sudah dekat dan berhadapan dengan Eric, Eric bertanya….

"Sebentar aku ingin bertanya siapa engkau dan kenapa membunuh orang yang tidak berdosa!?" tanya Eric dengan kesalnya.

Orang itu tidak menjawab pertanyaan Eric, sebagai gantinya dia menjawab dengan gesture membuka topeng dan membuka Hoodie nya. Eric terkejut dia sadar bahwa orang itu ialah orang yang pernah berpapasan dan bertabrakan dengan nya yang tidak sengaja..

"Apakah kamu orang yang itu, tapi kenapa?? seketika badan mu menjadi besar begini," tanya Eric dengan terkejut.

Orang itu menjawab, "Ya, aku orang yang tidak sengaja berpapasan dan menabrak mu dengan tak sengaja, Aku sengaja mengumpan mu kesini supaya kejadian ini tidak terlihat oleh siapapun," jawabnya dengan dingin.

"Tapi kenapa?! kenapa kamu membunuh orang itu?" tanya Eric sekali lagi.

"Yah sungguh, aku membunuh untuk kepentingan dan tujuan ku sendiri.. bila ada orang yang menghalangi tujuan dan kepentingan ku, aku akan mengejar dan membunuhnya seketika," jawab orang itu dan bukti sebuah pernyataan yg mengejutkan.

"Ini akan menjadi akhir hidup mu disini, aku akan membunuhmu karena kamu orang yang tidak sengaja menghalangi ku," ucap orang itu sambil menodong kan pistolnya itu.

Eric bertanya lagi, "apakah pada waktu itu kamu yang membunuh seorang wanita di gang kecil..?" tanya nya dengan penasaran.

"Untuk kamu yang mendekati dari ajal kematian akan kujawab, iya aku membunuhnya dia juga menghalangi segala rencana ku," jawabnya dengan mata tatapan yg dingin.

"Sungguh dia seperti pembunuh berdarah dingin.. Aku tidak tahu harus bagaimana lagi, ini situasi serba salah," ucap di dalam hati dengan kesalnya.

"Sudahlah, kamu menyerah saja kamu tidak akan bisa lari kemana-mana lagi," jawabnya dengan senyum palsu.

Seketika pistol itu diarahkan ke Eric dan langsung...

#To be continued...