Chereads / ERIKA (seberkas cahaya) / Chapter 2 - catatan 1

Chapter 2 - catatan 1

Dan kamu salah satu lukisan Tuhan yang sempurna bagiku

Tak ada alasan bagiku untuk membencimu.

(Evan)

Dua bulan terakhir Erika membuat rencana liburan ke Bromo, mengajukan permohonan ijin cuti dari kantor, menyiapkan keperluan selama di kota malang.

Erika ingin menikmati bromo yang kata orang indah.

Menikmati indahnya matahari terbit dari ketinggian dengan pulasan pulasan awan , dengan rindangnya pepohonan, jika melihat sunset sudah menjadi kebiasaannya bersama seseorang yang pernah hadir dihidupnya maka liburan kali ini erika ingin lebih dekat dengan sunrise.

''hoamm akhirnya sampai juga'' Erika menggeliat merenggangkan otot nya. Gadis itu sejak diperjalanan tertidur pulas.

Sore itu pukul 15 :43 Erika sampai di stasiun Malang setelah kurang lebih 8 jam perjalanan dari jogja.

Dia Erika

bekerja bagian akuntansi jasa pengiriman barang diJogja.

Dia Erika gadis yang pernah merasakan penghianatan dari dua orang yang dipercayainya.

Dia Erika

berpetualang sendiri menikmati lekuk lekuk indah ciptaan Tuhan,

Menikmati pasang surut kehidupan.

Dia Erika jangan berpikir dia adalah gadis manja, dia gadis yang mandiri cerdas dan sedikit pemalu.

Erika vionica

Keluarga nya pindah ke Sumatra sejak Erika menempuh pendidikan sekolah menengah atas,

sedangkan dia tinggal bersama bulek Mimi, adik dari ibu Erika.

Setelah setengah jam menunggu distasiun

akhirnya pak Wondo teman ayah Erika sewaktu sama sama bertugas di balikapapan, pak wondo menjemput dan mengantarkan nya ke homestay di Sawojajar.

Beberapa kali erika menolak agar ia tidak usah dijemput namun ayahnya selalu memaksa.

Untung saja tawaran untuk tinggal di rumah pak Wondo berhasil ia tolak.

"Ndok kenapa gak nginep tempat bapak saja, kayak orang lain saja saya kenal ayahmu juga sudah lama biar ada teman, bisa ditemani Tika?" Kata pak Wondo.

Ristika adalah putri bungsu pak Wondo yang masih duduk di bangku SMA.

"Lain kali insyaallah pak, nanti saya mampir ke rumah" jawab Erika diakhiri dengan senyumnya.

"Kalau butuh apa apa jangan segan telpon atau datang kerumahnya ya ? " Pak Wondo.

"Iya pak, terimakasih " jawabnya Erika lirih.

Erika menuju resepsionis, menyebutkan bahwa dia sudah reservasi seminggu lalu , ia pun menyerahkan kartu tanda pengenal. Pegawai penginapan yang ramah memberikan kunci dan mengantar ke kamar Erika.

Direbahkan badannya di kasur penginapan dan terlelap sebentar, karena malam ini sudah ada jadwal untuk langsung ke Bromo dengan paket tour Bromo, paket tour promo yang ia dapat jauh jauh hari.

Erika menikmati nasi goreng dengan segelas teh manis yang dipesan nya dari penginapan, setelah satu jam dia tidur pulas membuatnya lapar.

Erika sudah mempersiapkan Jaket tebal , syal , sarung tangan dan membawa serta tas ransel kecil berisi minyak kayu putih power bank dan earphone.

*************************

" Hallo dengan mbak Erika, saya guide angkasa tour " ucap seorang pria diseberang sana.

" Iya saya Erika, saya di penginapan airy " jawab Erika.

" Saya sudah di depan penginapan mbk" balas sang penelpon.

" Baiklah, tunggu sebentar ya ! Jawab Erika sembari diraihnya ransel yang sudah dipersiapkan dan berlari kecil ke depan penginapan.

''Mobil Xenia silver mungkin ini ''batin Erika.

Tak berapa lama jendela mobil dibuka,

"Yang mau ke bromo ya ?" Tanya pria dalam mobil itu.

Erika hanya mengguk pelan.

" Silahkan masuk mbak! " Pria itu mempersilah kan masuk mobil, membuka pintu mobil dari balik kemudinya.

Erika duduk didepan karena dibelakang sudah diisi pasangan suami-istri dan anaknya.

"saya Evan, nanti saya yg jadi driver sekaligus guide di tour Bromo. " Pria itu memperkenalkan dirinya sambil tetap fokus nyetir.

"Kalo boleh saya tebak, nama mbak ini Erika ya?" Tanyanya sambil sedikit senyum.

''ya elah mas, sudah tahu pake nanya'' jawab Erika sewot.

Dibalas Evan dengan tawa yang tak tahu maksudnya, yang jelas saat itu Erika hanya diam mengamati jalan jalan yang dilalui nya.

Mengenakan kaos putih lengkap dengan Hoodie biru tua, evan terlihat menarik.

Dia Evan seorang mahasiswa yang mengisi waktu senggang nya menjadi driver sekaligus guide freelance disebuah agen tour Bromo.

Dia Evan kadar tampannya rata rata orang Indonesia,

Dia Evan yang sejak tadi mencuri pandang ke arah Erika.

Evan Adi willian

Sepanjang perjalanan menuju tempat pergantian mobil Jeep,

Evan banyak cerita, tentang Bromo tentang tempat wisata alam dan wisata kuliner yg ada di Malang.

''tuhan tak pernah salah menciptakan keindahan alam termasuk yang disebelah saya'' ucap Evan memberikan senyum termanisnya, melirik ke arah Erika.

''gak lucu'' sahut Erika merogoh handphone nya dan memasang earphone , memutar lagu Anne Marie.

''kalian berdua cocok sebenarnya dek, ganteng dan cantik iya kan pa ?'' ledek ibu martha yang berada dibangku belakang.

''iya ma serasi'' jawab suaminya.

Erika hanya senyum memalingkan wajahnya ke jendela, dipasangnya earphone ditelinga dengan volume tinggi diputarnya musik dari ponselnya, dan itu membuatnya sudah tak lagi mendengar suara evan dan keluarga bu martha.

''semoga aja berjodoh , doain aja Bu ?" Evan yang terus menggoda Erika dibalik kemudinya. Lalu di aminkan oleh pasangan suami istri hampir bersamaan.

03 30 Jeep yang ditumpangi berhenti di panjakan 1, didesa Wonokitri panjakan 1 ini spot terbaik jika ingin menikmati indahnya matahari terbit, salah satu view point sunrise yang tertinggi di wisata Bromo Tengger.

''maaf Jeep nya Ndak bisa naik ya buk pak , mbak ?" Kita jalan sekitar 200 meter'' lanjut Evan

''oohh sudah sampai ya mas'' jawab pasutri.

''iya Bu, silahkan nanti saya tunggu disini ya buat jalan jalan selanjutnya''

Evan, yang turun lalu membatu membuka pintu penumpang.

'' jam berapa biasa sunrise nya mas ?"

Tanya Erika sembari merapikan jaketnya.

''jam lima mbak, mau aku temeni'' tawar Evan.

''ehh , gak usah makasih.. bolehkan saya turunnya nanti aja" Erika

''silahkan, aku kesana dulu kalo ada yang dibutuhkan telfon aja,adakan nomer ku ?" Evan mematikan mesin mobil nya.

''nomer yang tadi nelfon kan ?" Jawabnya Erika ketus.

''save ya.. E V A N '' Evan mengeja namanya memajukan wajahnya dekat sekali jarak antara kedua nya bahkan Erika pun mampu mencium aroma mint dari nafas Evan.

''oke aku duluan, bye cantik'' Evan melangkah pergi membiarkan Erika yang masih menatapnya.

''dasar tukang modus kenapa dia si yang jadi TL nya menyebalkan'' gerutu Erika.

Lalu menutup kaca jendela mobil menyisakan sedikit celah kecil agar udara dapat masuk, Erika mulai memainkan ponselnya. Sepuluh menit berlalu Erika masih asik dengan ponsel nya .

'' tok tok tok...'' kaca jendela diketuk dari luar nampak Evan dengan secangkir kopi yang entah dari mana Erika tak ingin tahu .

''nih minum biar angetan'' lanjut Evan menyodorkan kopi yang dibawanya setelah jendela Jeep terbuka.

'' makasih berapa mas, saya ganti saja uangnya ?" Erika meletakkan kopi dikursi kemudi lalu merogoh ransel kecilnya belum sampai ia membuka dompet Evan menghentikan Nya.

''anggap kopi itu hadiah dari saya, duduklah disini, kita bisa saling cerita'' pinta Evan sembari menunjuk kap Jeep.

''ogah ah, saya disini saja!" Erika

''terkadang cerita dengan orang asing lebih nyaman, coba saja kalau tidak percaya !" Evan setengah berteriak ia duduk di kap Jeep tepat didepan Erika, jarak mereka hanya terpisah kaca depan mobil.

''merusak pemandangan saja ni orang '' gerutu Erika membawa kopinya lalu ikut bergabung dengan Evan.

''nah gitu dong'' Evan membatu Erika naik ke atas kap.