Bunyi ponsel membuat Erika terbangun,
''ahh sudah tiga jam ia tertidur'' batinnya lalu melepas ponsel dari charger, tersenyum sesaat saat melihat siapa yang menghubungi nya.
''hallo, assalamualaikum'' jawab Erika.
''E... R... I ...K..AAAA, kangen mblo aku'' suara Maya yang sudah pasti berteriak , Erika menjauhkan ponsel dari telinga nya seketika.
''kebiasaan, jawab dulu salamnya ndok dasar wong edan'' Erika
''iya deh, walaikumsallam Erika cantik'' Maya dari sebrang sana.
''Gimana liburannya ,Dapet kenalan calon pacar gitu gak ? " Ledek Maya diiringi cekikikan .
"Ih..kamu mah...gitu amat mentang mentang aku jomblo abadi ya ?'' Erika yang mulai merajuk.
"Enggak gitu sayangku Erika,gitu aja ngambek,tapi cius aku tanya ada kenalan nggak ?" Maya mengintrogasi Erika.
"Adalah tukang parkir, pak Seno, anaknya pak Seno, pegawai penginapan, Evan !" Jawabnya.
''tunggu tunggu tolong di pause di nama Evan, rasa rasanya pas kamu ngomong Evan beda geh'' ujar Maya.
''beda apanya?" Tanya Erika yang agak bingung perasaan biasa aja waktu menyebutkan nama Evan pikirnya.
''oke , sekarang lanjut siapa Evan, kalau yang lain
Anggap saja di skip'' Maya dengan intonasi penekanan.
''cuma tour lider apa istimewanya, Enggak penting kali '' jawab Erika ketus.
"Cie cie tapi ganteng enggak ni,jangan dingin terus sama cowok
Siapa tahu kan jodoh biar dapet gandengan , masak kamu kalah sama Meldi ?" Meldi adik kandung Maya yang masih SMA tingkat 1.
"Baru juga kenal may,, udah dulu kamu kepoo deh..aku mau mandi ! " Erika
hanya Maya sahabat satu satunya yang dimilikinya saat ini.
"Iya deh have fun ya Erika sayang bye.. assalamualaikum "
"Walaikumsallam" jawab Erika
################################
( Evan prov)
Tak henti hentinya memandang foto demi foto di galeri ponselnya,jangan tanya lagi foto siapa ? Gadis yang seharian mulai mengisi ruang ruang yang kosong dihatinya.
Gadis dengan senyum yang manis.
Gadis jutek dan galak.
Gadis bermata coklat.
Tak seperti biasanya ia suka pada seseorang secepat ini.
Evan matanya kini terpaku di foto berdua dengan Erika , yah foto hasil bidikan bayu tadi pagi.
senyumnya mengembang, Tanpa berfikir panjang mencari nomor Erika mengirim beberapa pesan, namun tak ada balasan, ia mencoba dua kali menelepon Erika juga tanpa jawaban.
''Sekali lagi'' pikir Evan.
Dan beruntungnya yang ketiga kalinya diangkat oleh pemilik nomer itu.
( Erika prov)
Matahari perlahan sembunyi di ufuk barat ketika Erika selesai mandi ,ia duduk di teras penginapan.
Setiap kamar dipenginapan didesain dengan teras lengkap dengan dua kursi satu meja terpisah sekat antara kamar yang satu dengan yang lain jadi berasa dirumahnya sendiri begitulah konsep penginapannya.
Ketika ia masih asik berselancar di media sosial panggilan masuk dari nomor yang tidak dikenal mulai mengusiknya.
Nomor Evan yang lupa ia simpan.
''angkat tidak angkat tidak angkat"
Dua kali panggilan masuk diabaikannya tapi pada panggilan ketiga di respon nya.
"Hallo siapa'' sapa Erika.
"Heyy, ini Evan, sibukah sampai sampai gak bales chat ku , apa aku mengganggu mu Erika ? " Evan.
"Gak, kenapa ya?" Sahut Erika jutek.
Ya Erika selalu jutek dan ketus terhadap semua laki laki yang asing baginya.
"Mau ajak kamu jalan, mau tidak ? " Suara dari sebrang sana.
"Kayaknya gak bisa deh, aku mau ketempat teman ayah sekalian siap siap mau pindah hotel ke arah batu"jelas Erika.
"Pindah kemana? " evan.
" ke batu" jawab erika singkat.
"Baiklah, ku antar saja gimana sekalian aku ke kosan ku di Simpang Borobudur" tawar Evan
"Gak usah, aku bisa naek ojek" Erika bermaksud menolak.
"Aku maksa " Evan.
"Hemm, baiklah tapi kerumahnya pak Wondo dulu baru besoknya baru pindah '' menyetujui ajakan Evan.
"Apa si yang enggak buat orang yang spesial" goda Evan.
"Mulai gombal nya aku matiin telpon nya" jawab erika sinis.
Suara Evan cekikikan di sebrang sana membuat Erika ingin mengurungkan niatanya untuk pergi berdua dengan laki laki itu.
"Berangkat jam berapa kita ? "Evan
" Jam 7 ke rumah pak Wondo buat besok kemungkinan cek out jam sepuluh lah " Erika.
"oke, aku siap siap dulu, bye "Evan
"Ya" jawabku
"See you sayang"Goda Evan lagi terdengar suara tawanya.
"Apa sih enggak jelas" gumam erika ngedumel, benar benar erika menyesal menerima tawaran Evan barusan harusnya dia tolak tapi.. ahh sudah terlanjur pikirnya.
############################
jam tujuh kurang Evan sudah standbye di depan penginapan dengan motor cb
Mengenakan jaket bombernya.
Tak butuh waktu lama mereka sudah sampai kerumahnya pak Wondo tapi berkat bantuan Ristika via telpon .
Erika berpamitan dengan pak Wondo dan istrinya juga dengan Ristika anak pak Wondo.
"Maaf ya kak gak bisa temenin jalan jalan," sesal Ristika karena dia mengikuti kegiatan ekskul di sekolahnya.
"Gak papa tika, lain kali aja ?" Sambil dipeluknya remaja cantik itu.
Kini keduanya duduk di cafe menikmati wafle lengkap dengan ice cream tiga rasa dan alunan lagu kacey Musgrave mengiringi malam itu.
*****
''I did'n know him and i did'n
know me.
Cloud nine was always out of reach.
Now i remember what is feels like to fly. You give me butterfly."
*****
''Gerimis nih'' Evan
''kita berteduh dulu gimana'' ajak Evan.
''enggak apa apa ,aku suka hujan, ayo'' Erika menarik lengan Evan.
Menikmati malam dalam rintikan hujan alhasil baju yang dikenakan mereka basah kuyup sampai di penginapan.
''makasih'' erika.
Dibalas Evan dengan bunyi klakson motor nya.
Beritahu aku ya kalau ada typo
Terimakasih sudah mau baca cerita yang acak acakan ini 🙏🙏🙏🙏