Chereads / ERIKA (seberkas cahaya) / Chapter 6 - catatan 5

Chapter 6 - catatan 5

''baiklah, kesana ?'' Evan menarik tangan Erika lagi menuju food court.

Erika hanya menurut ketika tangan Evan menarinya walaupun dalam dadanya sedikit bergemuruh.

******************************

''silah kan mas '' pelayan salah satu food court mengantarkan dua mangkuk mie ayam bakso dan dua gelas es jeruk.

'' makasih ya mbak'' Erika dengan senyum manisnya.

''jangan senyum terus, nanti banyak yang naksir terus enggak ada lagi peluang buat aku '' goda Evan sembari menuang sambal ke mangkoknya.

''apa sih, lebay'' jawab Erika.

''ih pipinya blushing'' Evan menyentuh pipi Erika dengan telunjuknya diiringi tawanya .

'' mana ada, biasa aja '' Erika berusaha cuek .

Matahari sudah mulai condong ke barat ketika dua insan keluar dari selecta, Evan memacu motornya.

Di belakang , Erika merentangkan kedua tangannya menikmati senja di kota batu Malang.

Menikmati senja berdua dengan laki laki yang beberapa waktu lalu dikenalnya.

Lepaskanlah apa yang kau rasa

Jingga menyala warna langitnya

Saat senja, saat senja memanjakan kita

Duduk bersama diskusi rasa

Saat senja, saat senja bertukar cerita

Ceritakan masalahmu teman

Lepaskanlah apa yang kau rasakan

Masih di sini dan tetap di sini

Lewati senja berganti malam

Diskusi sampai di sini

Ooohhh.. Ooohhh...

Jangan tenggelam

Di dalam masa-masamu yang kelam

Dan percayalah roda pasti berputar

Cahaya terang datang

Aku di sini tempat berbagi

Saat senang, saat susah

Ku tetap di sini

Erika pov

Ada sedikit perasaan rindu pada dia , seseorang yang pernah mengisi hari hari ku selama hampir tiga tahun. Sosok yang mengenalkannya pada senja.

(Flashback on )

''kenapa suka senja ?'' tanya Erika pada lelaki yang duduk disampingnya

Duduk dipematang sawah, memandang senja dengan hamparan padi yang masih menghijau dengan gemercik suara air dari tanggul tanggul kecil yang mengairi sawah sawah petani mulai sering aku dan dia lakukan dari di Minggu setelah kami resmi pacaran.

''Senja itu indah tapi kamu jangan seperti senja yang hanya sesaat lalu menghilang.'' jawab lelaki itu mengusap lembut rambutku dan pandangannya masih tak lepas dari senja.

''maksudnya ?'' tanyaku heran.

''menurut sumber yang pernah aku baca, senja itu ibarat perpisahan matahari dengan bumi. Perpisahan akan selalu dikenang dibanding dengan pertemuan''. Jelas nya

''maksud nggak ?'' tanya nya ketika aku hanya diam dan menganggukkan kepala pelan.

''sedikit'' jawabku kutatap awan jingga dengan semburat biru dan kelabu, sorotan cahaya dari matahari yang hampir saja tenggelam.

Ku nikmati senja dengan dia, Dirga teman sekelas ku.

(Flash back off )

Lagu dari fourtwnty sejenak terlintas di pikiran Erika mengalir bersama kenangannya. Lagu yang sering dinyanyikan seseorang yang pernah singgah mengisi ruang hati erika.

Erika tersadar ketika Evan berbicara dengannya.

''pegangan ka, nanti jatuh '' suara Evan dari balik helm berusaha mengingatkan erika, walaupun terdengar samar samar tapi Erika masih mendengar nya. Di peluk pinggang Evan dari belakang , disandarkan pipinya dipunggung lelaki itu dan mulai sedikit memejamkan matanya, berusaha melupakan masa lalunya.

Evan prov

Erika masih merentangkan tangannya aku takut dia jatuh agak kupelankan laju motor ku sembari mengingatkan dia untuk berpegangan.

Iya Erika mendengar kan ku dia peluk pinggang ku menyandarkan wajahnya dipunggung ku. Seperti ada aliran listrik menusuk nusuk dadaku , jantungku berdetak lebih cepat.

''Ahh kurasa aku benar-benar jatuh cintanya'' pikir ku.

Kubiarkan Erika seperti ini sampai gerimis yang tiba tiba mulai datang.

Ku tepikan motorku dipinggir jalan.

************

Evan menepikan motornya dipinggir jalan depan Polsek Dau melepas jaket nya diberikan pada Erika.

''pakai ini? '' Evan mengulurkan jaketnya.

''trus kamu pakai apa ?"" Erika yang menerima jaketnya lalu mengenakannya.

'tak mempedulikan pertanyaan Erika, Evan kembali menghidupkan mesin motornya.

Kini mereka sudah berada didepan penginapan erika.

''besok aku jemput jam sepuluh ya ?" Evan

''kamu enggak sibuk , enggak kerja ?" Tanya Erika.

''kerja ku kan freelance, ya sudah aku pulang dulu basah ini '' Evan mengibaskan kemeja bawahnya.

Erika hanya mengangguk , menatap Evan yang semakin menjauh dari pandangannya .

Erika menggantung jaket Evan direntangkan nya agar lekas kering lalu membersihkan diri.

Beberapa notifikasi pesan masuk di ponsel Erika , sejak siang tadi ponselnya lowbat .

Pesan dari ayahnya , Maya dan sandi teman sekantornya dibalasnya pesan ayahnya dan Maya.

Lalu terlelap karena kelelahan suasana hujan juga mendukung Erika untuk segera mengarungi mimpi.

Paginya Erika dapat pesan dari Evan

Hari itu Erika sedikit kecewa, padahal kemarin Evan sudah berjanji untuk mengantarnya kembali jalan jalan.

Erika pesan ojek online untuk mengantar ke jodipan kampung warna warni. Membeli beberapa oleh oleh untuk bulek dan Maya.

Lalu pulang lagi ke penginapan.

Dua hari Evan tidak ada kabarnya, bahkan ponselnya juga tidak bisa dihubungi ''Mungkin dia sibuk'' pikir Erika, ''atau ada job lagi '' Erika berpikir positif.

''Ahh siapa aku ini hanya sekedar orang asing yang datang tiba tiba lalu minta ini minta itu'' Gerutu erika melemparkan ponselnya ke kasur.

Setelah uring uringan sendiri cukup lama

Erika menghubungi Maya memberitahu dia bahwa akan segera pulang naik kereta. Sebenarnya jatah cuti dari kantor dua Minggu ini baru berjalan 6 hari.

Malang yang indah aku suka Bromo aku suka sunrise nya aku suka senjanya dan mungkin juga aku mulai suka Evan batin erika.

Ponsel Evan masih juga tidak bisa dihubungi padahal Erika ingin mengucapkan terimakasih dan mengembalikan jaket yang sudah ia Loudry.

Siang itu Erika beli tiket ke Jogja via aplikasi online.

Bagaimana Erika bisa pamitan ke Evan pikirnya.

Lama Erika termenung dikamar penginapan, menatap langit-langit, mondar-mandir seperti setrika, lalu ingat sesuatu.

"Oh tunggu sebentar seperti nya dia pernah memberikan alamat kost nya" Erika bergumam sendiri.

Dibuka buka lagi SMS dari Evan.

"Didekat toko kue Diana "gumam nya.

Erika kesana dengan ojek meskipun tidak jauh.

Setelah bertanya dengan beberapa orang ia menemukan rumah kos.

"Siang Bu adakah nama Evan yang kost di sini ?" Erika bertanya keseorang ibu yang sibuk menyapu lantai teras .

"Oh evan yang kuliah di Universitas negeri itu ya ? " Ibu itu menghentikan aktivitas nya.

" Iya Bu benar '' Erika

Dengan kembali menyebutkan ciri ciri fisik Evan.

"Oh ada ke belakang sana lewat sini tadi dia juga ada tamu cewek" katanya

''cewek '' batin Erika.

''Mungkin pacarnya ,adiknya atau temannya , atau hanya sebatas kenal seperti saat ini dia dan Evan sekedar tourlider dengan pengguna jasanya'' banyak pertanyaan dalam hatinya .

Ibu pemilik kost hendak mengantar Erika namun Erika ijin sebentar memberi tahu ojek yang membawanya tadi agar bersedia menunggu nya.