Chereads / ERIKA (seberkas cahaya) / Chapter 8 - catatan 7

Chapter 8 - catatan 7

Satu satu napa, ya elah.''

Yang pertama ponsel ku ketinggalan dirumah temen tadi,

Yang kedua aku dan kamu sebentar lagi jadi kita jadi akan lebih sering romantis romantisan kayak di film film haaa haaa'' candaEvan

"Dan yang itu ,  cewek kemarin itu Rani , kami sudah putus empat bulan lalu bukankah aku sudah pernah cerita padamu" jelas Evan menatap wajah Erika.

"Hari ini dia datang minta maaf dan minta balikan bukan hari ini aja si hampir tiap ketemu minta balikan, tapi aku menolaknya"  lanjutnya

"Kenapa,"tanya erika ingin tau

"Karena aku sekarang sedang berjuang"jawab Evan sambil tersenyum.

"Ha Maksud nya ? " Tanya erika heran

"Iya aku berjuang untuk mendapatkan cinta mu" senyum Evan mengembang .

Lagi lagi Erika pura pura tak mendengar sambil di letakkan kembali earphone ditelinganya.

Dia tersenyum kecil ada rasa bahagia.

************

masih dikereta erika mengamati wajah lelaki disampingnya.

Evan sedang tertidur pulas lalu terlintas bayangan Dirga

''aku mengagumi mu tapi belum sepenuhnya cinta Van, aku harap kamu tidak seperti senja yang datang memberi indah sesaat lalu hilang, semoga kamu tidak seperti Dirga'' batin Erika.

"ahh kenapa juga aku harus bandingkan mereka berdua'' gerutu erika membuat Evan terbangun.

"Kamu gak tidur, " Evan menegakkan kembali duduknya.

"Enggak bisa tidur.." balas erika

"Kenapa, mikirin aku ya?" Evan cengengesan dipencet nya hidung Erika.

"Gak penting " jawab Erika. sewot

"Iya juga sih,,, kita sampai diJogja jam berapa ?" Tanya nya.

" Kemungkinan jam setengah empat" jawab Erika singkat

"Terus kita kemana?" Evan masih menatap erika

"Kamu serius mau ikut aku, ?" Erika bingung nanti tinggal dimana Evan

"Iya, kenapa ...gak boleh.. walaupun gak boleh aku tetap maksa,,, gak apa deh aku tidur di teras rumah bibimu yang penting bisa melihat mu !" Sambil senyum

Erika geleng geleng ''dasar cowok gila aneh ''.

Evan hanya membalas dengan senyuman.

Kereta sudah berhenti 10 menit yg lalu tapi erika dan Evan masih di tempat duduk belum bergerak, menunggu agak sepi agar tidak berdesak desakan.

Sembari menunggu pagi datang erika dan Evan minum kopi di angkringan lek man tak jauh dari stasiun

"Rumah bulek mu jauh kah dari sini ?" Tanya Evan

"Tidak juga "jawab erika

"Oohh... Sahut Evan

"Nanti kita dijemput Maya jam setengah 6 mungkin,, aku juga belom kasih tau

Bulek kalau mau pulang" ..jelas Erika

"Kenapa? " Tanya Evan

"Gk apa biar surprise" jawab erika enteng

Bunyi pesan dari Maya mengakhiri obrolan erika dengan Evan di warung kopi itu.

"Ayo" ajak Erika sambil meraih tas, sedangkan Evan membawakan ransel  Erika.

''may, kangen '' pekikan suara Erika dari kejauhan lalu menghambur ke pelukan Maya.

Maya memeluk erika dan pandangan nya ke arah Evan.

"Ini kah yang namanya Evan ?" Sikutnya menyenggol di dilengan Erika.

"Iya aku Evan, pasti Erika suka cerita tentang aku ya? "Canda Evan sambil tertawa.

"Ih pede" sahut erika cemberut

"Ayo masuk ke mobil" ajak Maya.

Evan duduk dibelakang bersama ransel Erika yang ia bawa.

Maya mulai mengintrogasi Evan  tentang Evan dan Erika dari awal ketemu hingga bisa barengan ke Jogja ditanyakan, Evan yang menjelaskan. Sedang erika hanya menjawab sesekali ketika Maya tanya

"Benarkah ka ? atau Iyakah kah?"

Tidak lah lama jarak antara stasiun ke rumah bulek  tak sampai 25 menit.

"Makasih ya may" teriak erika ke Maya.

Maya hanya melambaikan tangannya

Dan berlalu dengan mobilnya.

Erika mengetuk pintu rumah buleknya beberapa kali namun belum ada jawaban.

"Mungkin bulek masak " kataknya lirih

"Aku masih ngantuk" Evan menguap merenggangkan otot tangan nya.

"Tukang molor, perasaan semalam tidur juga dikereta" Erika

" Masa' aku lupa" bisik Evan cekikikan

Pintu dibuka , bulek mimi mempersilahkan masuk tapi agaknya bulek kaget melihat erika pulang lebih cepat dari jadwal nya tapi lebih kaget erika pulang bawa seorang pria.

Bulek Mimi adik dari ibu erika mempunyai tiga orang anak perempuan tapi semuanya sudah menikah dan dibawa suaminya masing masing.

sedangkan suami bulek Mimi sudah hampir dua tahun meninggal, sejak lulus SMP Erika sudah tinggal dengan bulek Mimi yang berbadan gemuk dan cerewet tapi sebenarnya sayang dan perhatian pada erika .

Kok sudah pulang bukanya masih lama"tanya bulek mengintrogasi erika.

"Tujuan ku kan ke Bromo bulek, cukuplah,  lain kali lagi ku ajak bulek kesana" jawab Erika mencium pipi bulek Mimi'' dan hendak masuk kerumah namun terhenti ketika bulek menanyakan Evan.

"Ini..." Bulek menunjuk Evan

Erika menepuk jidatnya , sesaat ia lupa mengenalkan nya pada bulek.

"Saya Evan bulek, teman nya Erika dari malang, sengaja ikut kesini mau kenalan sama bulek"jawab Evan sambil tersenyum.

"Kenalan sama saya" bulek kaget.

"Iya mau terimakasih sudah punya ponaaan yang cantik tapi bulek juga masih cantik" canda Evan sambil melirik ke arah Erika.

Erika, membereskan ransel dan sepatu yang dipakai tadi

"Dasar cowok gila modus ". Gumam erika.

Bulek tertawa kecil.

"Wong gendut nya kayak gini dibilang cantik, dari mana " jawab bibi sembari ketawa.

"Erika"Panggil bulek padanya.

"Buatin teh apa kopi buat teman mu mandi terus sarapan bulek sudah masak" suara bulek yang lantang nya.

"Iya ,, jawab Erika pelan.

Erika keluar dapur membawa segelas teh hangat untuk Evan, bulek sendiri melanjutkan cuciannya

"Diminum" kata erika meletakan secangkir teh diatas meja ruang tamu.

"Iya , makasih... Bulek sendirian di rumah ini "tanyanya

"Enggak ...sama aku lah " jawabnya ketus.

"Hemmm jutekmu, gak ada abisnya, tapi aku suka" canda Evan

"Gak jelas !" sambil berlalu meninggalkan evan sendirian di sana.

Di dapur bulek sudah

selesai nyuci, Erika datang dan ikut membatu menjemur pakaian.

bulek memberitahu kalau Evan nanti malam tak boleh minep dirumahnya Takut jadi omongan Tetangga namun dengan sigap Erika menjelaskan nanti malam Evan tidur dirumahnya Rico selama dia diJogja tadi Erika juga sudah bilang pada Maya. Rico adalah pacar Maya rumahnya tak jauh dari rumah bulek. Erika mandi dan memilih kaos yang kiranya pantas buat dipakai Evan karena pria itu tak bawa pakaian ganti.

Di ambil nya celana pendek kepunyaan suami Arin ( anak bulek Mimi ).

" Van bangun.. !" Rupa nya Evan ketiduran di sofa ruang tamu

"Mandi sana dan bajunya ganti ''di taruhnya dikursi.

" Baju siapa?"

"Udah pakai aja, gak usah banyak tanya "jawab erika.