Erika berdiri tak jauh dari ambang pintu kos yang terbuka penuh, dari sana terlihat jelas Evan dipeluk seorang wanita yang mungkin lebih tinggi dari Erika.
Erika diposisi yang salah, sejenak dia membalikkan badan ingin bermaksud mengurungkan niatnya lalu dilihatnya jaket dalam paper bag yang ia bawa.
''semua akan baik baik saja '' gumamnya,
''Ehemm'' Erika
Sadar ada orang lain gadis itu melepaskan pelukannya dari Evan, mereka berdua agaknya terkejut dengan kedatangan Erika.
''erika ?'' Evan saat menyadari yang datang adalah Erika ,biasa mendekati Erika. Gadis yang tadi bersama Evan masih tetap berdiri ditempatnya sembari memperhatikan Evan dan Erika
"Emm, sorry Van aku ganggu kalian aku ke sini mau pamit pulang ke Jogja sekalian mau balikin jaket kamu" lanjut erika dengan senyum yang sedikit dipaksakan.
"Loh bukannya masih lama liburannya?'' Tanya nya evan kaget.
Di lirik wanita yang memeluk Evan tadi. Dia melipat tangannya di dada dan menatap erika serius membuat Erika tak nyaman.
"Oh iya tiba-tiba kantor nelpon untuk segera pulang, makasih untuk bantuan nya selama di Malang salam buat pacarmu sampai ketemu lain waktu " Erika berbohong tangannya melambai ke Evan dan berlalu.
Sebenarnya Evan hendak mengejar Erika namun dia masih punya masalah dengan Rani yang belum ia selesaikan.
Gadis itu Rani mantan pacar evan, berkali kali Rani meminta nya kembali untuk merajut cinta lagi dan berkali kali Evan selalu menolaknya dan pelukan itu adalah permintaan Rani untuk terakhir kalinya setelah itu dia berjanji tidak akan lagi mengganggu Evan.
"Evan .. Van.. panggil gadis itu ketika Evan baru melangkahkan kakinya mengejar Erika.
Erika pov
Aku berusaha tak peduli apa yang mereka berdua lakukan, bukankah maksud kedatanganku kesini hanya untuk mengembalikan jaket dan say thank saja pikirku.
Aku permisi kepada ibu kost tadi dan berlalu dengan Abang ojek yang masih menungguku.
Kurapikan barang barang ku di ransel.
Kereta Malioboro expres berangkat jam 20.10 aku cek out dari penginapan jam 17.00. yang harusnya masih dua atau tiga hari lagi .
Aku kembali ke Jogja bukan karena Evan salah satunya sudah kangen dengan Bulekku dan Maya sahabatku yang super cerewet aku juga ingin istirahat dulu sebelum beraktivitas lagi dikantor.
Aku diantar ojek sampai ke stasiun.
Berapa kali aku melihat layar ponsel tak ada notifikasi pesan ataupun telpon dari Evan.
Mungkin dia masih bersama gadis itu. Kenapa aku mengharapkan Evan menghubungiku gerutunya sejak tadi.
''Tidak mungkin, tidak mungkin ini gila '' ucapku sendiri. Aku hanya senyum ketika beberapa orang disekitar mengamati ku bicara sendiri.
''Satu jam lagi kereta nya berangkat terimakasih malang, sampai jumpa lagi'' batinku.
Terimakasih Evan ucapku lirih.
Evan pov
Aku buru buru masuk ke lobi penginapan setelah kuparkirkan motorku.
" Permisi mbak, atas nama Erika sudah cek out belom ya ?" Tanya ku ke pegawai penginapan yang fokus pada layar ponselnya.
"Ohh sudah mas, dari dua jam yang lalu" jawab pegawai itu sembuh berdiri.
"Oke , makasih mbak" ucap Evan lalu bergegas pergi meninggalkan penginapan memacu motornya , dia sudah tahu tujuan akhirnya, ya dimana lagi kalau bukan stasiun malang kota baru.
"Semoga saja gak terlambat" pikirnya.
Sesampainya di stasiun langsung menuju loket tiket.
"Mas, kereta ke Jogja sudah berangkat belom ya ?" Tanya Evan
"Setengah jam lagi mas, " jawab petugas nya.
"Satu tiket ya mas, ini KTP nya , berapa mas ?" Tanya Evan sembari memberikan KTP nya ke petugas loket.
" Dua ratus lima puluh ribu , tinggal yang exlusive A ya mas"
" Iya gak apa-apa mas, "
Evan membeli softdrink di toko dalam stasiun kerongkongan terasa kering sejak tadi sebelum akhirnya memasuki gerbong kereta ,di pikirannya hanya bisa menemukan Erika diantara para penumpang kereta.
Gerbong demi gerbong ditelusuri nya mencari cari sosok Erika.
Kereta mulai bergerak tapi Evan belum juga menemukan Erika. Dia duduk di kursi. Sambil menghela nafas Nya matanya terus melihat ke depan dan belakang ke sudut gerbong itu.
"Ahh dimana kamu Erika " keluhnya
Dia sudah lelah namun belum menyerah kembali Evan mencari Erika .
Tak sia perjuangan nya hampir satu jam pria itu mencari sosok Erika. berjalan dari gerbong ke gerbong.. lalu
dilihatnya Erika memakai earphone dengan mata terpejam duduk empat baris didepan Evan, dengan seorang penumpang ibu setengah baya bangku sebelahnya juga terlihat masih kosong.
Senyum tipis evan mengembang diwajahnya, berjalan perlahan mendekati bangku Erika.
"Permisi ibu, maaf bolehkah kita tukeran tempat duduknya, dia istri saya lagi ngambek" Evan menjelaskan pada seorang ibu yang disebelah Erika.
Ibu muda itu sepertinya tak langsung percaya dengan Evan, dengan sigap Evan mengeluarkan ponselnya membuka galeri foto-foto sewaktu di Bromo. Lalu menunjukkan foto berduanya dengan Erika. Ibu itu sekilas memandang Erika lalu beralih lagi pada ponsel Evan.
Dan rencana evan pun berhasil. Ibu setengah baya bersedia tukeran tempat duduk.
"Oh iya mas, silahkan ,ini tiket nya" ibu itu memberikan secarik kertas tiket pada Evan dan membawa tas dan beberapa plastik barang.
"Makasih ya Bu, tempat saya di sebelah sana " Evan menunjukan tempat duduknya semula dan memberikan tiketnya.
Erika pov
Ku pasang earphone ditelinga d, mendengarkan tembang lawas dari padi tapi entah fikirannya kemana.
Samar samar ada suara berisik di sebelah ku tapi aku masih tak bergeming .
Mataku terlelap kusandarkan kepalaku di sambil dinikmati alunan lagu lagu padi band.
"Walau aku di surga mungkin aku tak bahagia. bahagia ku tak sempurna bila kau tak didampingku.
Aku ingin kau menjadi bidadari surga ku
"Mau MC flury " earphone ku dilepas seseorang dan membisikkan sesuatu ditelinga ku, suara yang tak asing lagi , bau parfum itu seperti dia.
Ku buka mataku dan kudapati dia duduk disampingku mengulurkan softdrink bukan mcflury seperti yang dia bisikan ditelinga ku tadi.
*********
"Evan... "Erika kaget sambil diusap matanya beberapa kali.
Mata Evan mengedip berulang ke Erika menyodorkan softdrink sisa Evan minum tadi.
''ini bukan mcflury ?" Erika menerima softdrink lalu meneguknya perlahan.
''bentuk boleh softdrink tapi rasanya mcflury kalau lihat aku '' jawab Evan sembari tangannya mengacak rambut Erika.
"Seriusan Kok bisa kamu disini ?
Dan perasaan disini tadi ibu ibu deh?" Erika menunjuk tempat duduk Evan . Ia berdiri mencari sosok orang yang semula disampingnya memandang kedepan dan belakang bangku. Erika melambai pada seorang wanita yang duduk dibelakang.
"Aku berubah kelamin tadi"ha ha haa canda Evan menarik tangan Erika untuk duduk kembali.
"Serius " tanya Erika matanya masih menatap Evan .
"Ibu tadi pindah kesana karena aku bilang padanya istri ku lagi ngambek, eh dia percaya"seraya tersenyum menatap lekat mata coklat Erika.
"Dasar, Terus kamu mau kemana?" Tanya erika kini ia memalingkan wajahnya ke jendela ia tak ingin Evan melihat blushing diwajahnya yang sudah mulai menghangat karena malu.
"Liburan ke jogja" jawabnya singkat
"Gak usah bercanda dong lebih baik kamu turun di stasiun berikutnya Van " pinta Erika .
"Enggak aku mau ikut kamu ke Jogja" jawab evan pelan dan memejamkan matanya.
"Kenapa sih?"Erika mendengus kesal.
"Memang ada larangan liburan ke jogja gitu trus kenapa pulang dadakan mana pamitan gak romantis !" ucapnya menatap Erika.
" Memang kalau Pamitan harus romantis ?"
''emang siapa aku siapa kamu ?"
Nomer ponsel mu gak aktip dan Aku gak enak sama pacar mu, Van" Erika memberondong Evan dengan banyak pertanyaan.