Seperti biasa di pagi hari Kirana akan bersiap untuk berangkat bekerja. dan sarapan bersama keluarga nya. Mobilnya masih di bengkel untuk diperbaiki, "Kak, aku antar aja yaa, nggak bisa jemput" ucap Yusuf saat sedang sarapan , "iyaaa" sahut Kirana. Setelah selesai sarapan Mereka pun menuju ke mobil Yusuf, "Raka ayoo sayang, om bisa telat nih" ucap Yusuf ke Raka agar lebih cepat mengenakan sepatunya. Saat tiba depan rumah, langkah mereka terhenti, Kirana, Yusuf, dan ibu Kirana, serta Raka , melihat 2 buah mobil terparkir di depan pagar rumah Kirana, berwarna Hitam metalik dan berwarna silver , Kirana mengenali 2 mobil itu, tapi tidak Yusuf, dan ibu nya, mereka hanya mengenal 1 mobil saja yakni Mercedes Benz A class Hitam metalik, sedangkan mobil Porsche sport berwarna silver asing bagi mereka, namun Yusuf yang tahu jenis mobil tak percaya bahwa mobil Porsche yang harganya lebih dari 2M itu nangkring didepan rumah nya. "wahh, mobil siapa tuh kak" ucap Yusuf tak bisa menahan rasa penasarannya.
Ya, Evan dan Farhan pagi-pagi mereka sudah tiba dirumah Kirana dan dalam waktu bersamaan. Kirana mengedipkan matanya dalam dalam seraya menarik nafas sangat panjang, dia benar benar benci hal seperti ini.
"Selamat pagi Bu" ucap nya Farhan dan Evan bergantian.
"pagi nak Farhan, pagi nak Evan" sahut ibu nya membalas salam ke-2 nya. "Raka ayoo berangkat" ucap Farhan dan meraih tangan Raka. "maa Raka berangkat sama papa yaa" pamit Raka ke Kirana seraya mencium tangan Kirana, "iyaa sayang" balas Kirana dan mencium pucuk kepala Raka. "selamat pagi jagoan" sapa Evan ke Raka. "pagi om" balas Raka sopan , "om punya ini untuk Raka" ucap Evan seraya memberikan sebuah plastik yang didalamnya terdapat rantang makanan untuk anak-anak yang memang Evan siapkan untuk Raka . "Ini sandwich dan Roti coklat buat Raka makan di sekolah ya," lanjut Evan yang sudah menunduk tubuh nya sudah sejajar dengan Raka "wahhh, Raka suka om, makasih yaa om" ucap Raka riang, dia pun memeluk Evan, "sama sama jagoan" ,"cium donk" lanjut Evan seraya menunjuk pipi nya dan tersenyum ke Raka 'cup' dengan senang hati Raka melakukan nya. "ya sudah Raka berangkat sekolah sana, nanti terlambat" lanjut Evan "oke om" sahut Raka senang. Evan pun berdiri dan tak sengaja matanya bertemu dengan mata Farhan, tatapan kedua nya saling mengunci, dingin namun tak bermusuhan, pandangan Farhan pun beralih ke arah Kirana dan ibu Kirana, "saya duluan, antar Raka sekolah" ucap nya dan melihat sekilas ke Evan dengan meangguk agar terlihat sopan , Evan pun membalas anggukan Farhan. "seperti nya mereka sama sama dewasa kak, tak ada yang menabur genderang perang" ucap Yusuf tepat ditelinga Kirana dengan seringain jahil nya itu, Kirana tak menjawab ucapan Yusuf, tapi tatapan nya yang tajam seolah ingin menyumpal mulut adik nya itu cukup membuat Yusuf berhenti berbicara. Sedari tadi Kirana menyaksikan kejadian pagi hari yang tak biasa ini dirumahnya ini terlihat kesal dan dingin, 'kejadian apa lagi ini ya Allah kejutan apa lagi yang engkau siapkan' batin Kirana.
"Kirana, kenapa kamu bengong, ayoo berangkat, nak Evan sudah nunggu, kalian bisa terlambat" ucap Ibu Kirana menyadarkannya.
"Kirana berangkat Bu" ucap nya.
Dia enggan berbasa basi menanyakan alasan Evan di rumah nya pagi pagi, atau hal semacam nya.
Evan membukakan pintu mobilnya untuk Kirana.
Kirana benar benar merasa Frustasi dengan sikap Evan dan Farhan akhir akhir ini. Selama perjalanan menuju kantor suasana sangat hening.
"kau benar benar suka suasana yang sepi yaa" ucap Evan mencoba memecah keheningan.
"aku hanya tidak suka dengan perhatian yang berlebih" ucap Kirana. Mendengar ucapan Kirana dia semakin terpesona dengan Kirana. 'biasanya wanita wanita akan berlari ke arahnya dan dengan bangga naik ke mobil nya ini bahkan wanita berebut untuk hal ini tapi wanita yang kini disampingnya , malah, bersikap sebaliknya nya' batin Evan.
Evan memandang lembut ke arah Kirana yang memandang lurus kedepan. 'wanita yang misterius' lanjut batin Evan.