"saya turun didepan saja pak" ucap Kirana tiba tiba saat masih dalam perjalanan menuju kantor. "hahh, kenapa?" sahut Evan kaget.
"saya tidak ingin menjadi trending topic lagi di kantor" ucap Kirana.
Mendengar jawaban Kirana Evan terkekeh kecil "aku pikir kau tak peduli dengan omongan orang lain" sahut Evan, "aku memang tak peduli, tapi aku juga tak ingin membuat wanita wanita di kantor semakin membenci ku," sahut Kirana lagi. Ya, jika ada yang melihat Kirana turun dari mobil pribadi bos nya ini maka satu Kantor akan gempar, Kirana berkata yang sebenarnya , dia tak peduli omongan orang, tapi dia hanya menghindari hal hal yang lebih buruk.
"Kita tidak akan turun di parkiran umum, kita akan turun di parkiran VIP, jadi tidak akan ada karyawan yang bisa melihat mu" sahut Evan.
Kirana hanya bisa menarik nafas panjang sekali lagi.
Mereka pun tiba di kantor dan sudah berada di parkiran VIP, begitu turun dari mobil mereka akan langsung bertemu dengan lift. Masuk dan berada didalam lift berdua dengan Evan suasana yang sangat hening. Mereka pun tiba di lantai ruangan kerja mereka. Saat keluar dari lift , mereka berpapasan tepat dengan Hana yang akan menuju ke ruangan Evan. Tentu Hana kaget melihat bos besarnya bersama Kirana memang bukan yang pertama kalinya, tapi kali ini 'Maksudnya, sepagi ini mereka sudah berdua dan ini kan Lift Direksi mereka datang bersama?'
Namun Hana tersadar dengan cepat. "selamat pagi Pak Evan, Selamat pagi Bu Kirana" sapa Hana .
"Pagi Hana" balas Kirana. Evan tak membalas salam Hana dan terlebih dahulu melangkah menuju ruangannya. Kirana pun langsung melakukan hal yang sama setelah menjawab sapaan Hana tanpa tersenyum.
Hana memperhatikan ke-2 nya. 'ada apa dengan mereka' batin nya kembali.
~~~~~~`~~~~~~
"pagi mba" sapa Lidya begitu melihat Kirana datang, "Lidya tolong buat kan saya hot chocolate ya" ucap nya langsung tanpa membalas sapaan Lidya.
"hufftt, akhir akhir ini seperti nya dia sangat tertekan" ucap Lidya lirih. Lidya pun menuju ke pantry. dan saat di Pantry di bertemu dengan Hana, "ehh, mba Hana, buat minum mba," ucap Lidya, "iya, buat big bos" sahut Hana, mereka pun tersenyum bersama. "lohh mau buat hot chocolate juga mba Lidya" sahut Hana melihat Lidya menuangkan sebungkus Coklat di dalam cangkir "iya mba, buat mba Kirana" sahut Lidya . "kok sama yaa sama pak Evan" sahut Hana. "Hmm , gitu, mba Kirana selalu minum ini saat perasaan atau mood nya sedang jelek mba" jelas Lidya . "iya, pak Evan juga gitu mba" sahut Hana, ",ohh yaa kebetulan sekali" sahut Lidya yang tetap sibuk membuat minuman untuk Kirana. Hana memastikan pantry kosong, dan tak ada yang masuk, dia kembali berbicara. "mba tau nggak, tadi pagi kayanya mereka berangkat bersama deh" ucap Hana pelan agar tak ada yang mendengar. "hahhhh, kamu nggak gossip kan?" "kamu jangan nyebar fitnah, mba Kirana kan nggak pernah jahat sama kamu" ucap Lidya, dia kesal jika ini tujuan nya untuk menjelekkan atasannya itu. "mbaa, saya ngga gosip, dan saya bukan haters mba Kirana" ucap Hana membela dirinya. "tadi pagi saya lihat sendiri mereka keluar dari lift khusus Direksi dan hanya berdua dan itu dari lantai parkir VIP , dan mereka seperti sepasang kekasih yang sedang bertengkar deh mba" jelas Hana menjabarkan penglihatan nya tadi pagi. Lidya sempat termenung memikirkan ucapan Hana, 'apa itu benar, lihat sikap pak Evan memang berbeda ke mba Kirana, tapi mba Kirana,? sepertinya, belum sampai tahap itu' batin Lidya. "mba kok bengong" tegur Hana. "mba, Hana tolong ini kita saja yang tahu yaa, jangan sampai ada gossip tentang hal ini yaa" ucap Lidya ke Hana, "pasti lah mba, saya juga bicara ini ke mba aja kok, ke yang lain ya nggak mungkinlah" jawab Hana meyakinkan Lidya. Mereka pun kembali ke ruangan masing2 .