Farhan tiba di rumah Kirana , setelah makan siang dengan Raka tadi di restoran.
Kirana yang berada di ruang tengah baru kembali dari dapur untuk mengambil air berpapasan dengan kedatangan Raka dan Farhan. "mamaaa" Teriak Raka begitu melihat Kirana. Kirana pun tersenyum dan menyambut anak nya itu "Raka sudah makan ?" tanya Kirana. "sudah maa tadi sama papa makaann di restoran enakk banget" cerita Raka ke Kirana, Kirana hanya mengagguk dan tersenyum lebar Mendengar cerita anak nya, melihat senyum dan mendengar suara Raka membuat hati Kirana merasa lebih baik. Farhan yang melihat adegan hangat ibu dan anak ini membuatnya semakin bertekad untuk kembali menyatukan 'keluarga kecilnya' kembali.
"ehemm, papa disini loh" tegur Farhan mencoba menarik perhatian. Raka pun kembali ke Farhan dan menarik Farhan mendekat ke arah Kirana. "kapan kapan Raka mau jalan ya tapi sama mama dan papa ya , kaya teman teman Raka" ucap Raka polos. mendengar ucapan Raka spontan Farhan dan Kirana saling melempar tatapan. "Raka masuk kamar ya ganti baju dulu, ada nenek di atas" pinta Kirana ke Raka dengan lembut. Raka pun menuruti ucapan mama nya itu dengan senang karena dia tak menyadari apapun.
Memastikan Raka sudah menghilang , baru lah Farhan berbicara "kami tadi bertemu dengan atasan mu," ucap Farhan dan menghentikan niat Kirana untuk segera meninggalkan nya. "Evan,,, dan Raka mengenal nya" lanjut Farhan dengan nada dingin. "ohhh" hanya itu jawaban Kirana. "apa kalian sedekat itu?" ucap Farhan meminta penjelasan ke Kirana, "apa kamu pikir, dengan luka ku sekarang aku bisa menerima pria asing dalam kehidupan ku?" ucap Kirana dingin. "dekat atau tidak,itu bukan urusan mu" lanjut Kirana. Dia enggan menjelaskan apapun, tapi kata katanya cukup membuat Farhan mengerti, dan saat bersamaan kembali membuat sedikit rasa lega diiringi rasa sakit akibat rasa bersalahnya. Farhan sangat paham Kirana membenci dirinya nya dan juga membenci 'ayah kandung' Raka. Semua kesakitan dan kekacauan hati Kirana hanya Farhan dan juga Resty yang mengetahui nya.
Setelah berbicara dan melihat Farhan yang hanya diam, Kirana pun meninggalkan Farhan.
Farhan pun hanya bisa membisu melihat Kirana berlalu begitu saja masuk kedalam kamarnya.
Raka dan ibu nya Kirana kembali menghampiri Farhan. "lohh,.bilang Raka kamu lagi ngobrol sama mama nya" ucap Ibu Kirana "tapi kok kamu sekarang sendiri ,, Kirana mana?" lanjut ibu Kirana. "Kirana kekamar nya Bu, dia mau istirahat katanya" ucap Farhan beralasan. "ohh, iyaa, Kirana emang tadi pulang dari kantornya karena sedang tidak sehat katanya" jelas ibu Kirana.
Farhan baru sadar ,, ia ini baru lewat jam makan siang dan Kirana sudah di rumah. "kalau begitu Farhan pamit dulu Bu, Farhan harus kembali bekerja." Pamit Farhan ke mantan ibu mertua nya itu. "Raka papa pergi dulu , Raka jangan cerewet yaa" ucap Farhan ke anak-'nya' itu seraya mencium nya.
Farhan yang sudah berada didalam mobil nya, mengeluarkan handphone nya
'Kirana β‘' (nama yang tertera di kontak Handphone Farhan.
isi chat :
'maaf, tadi sudah membuat mu kesal'
'istirahat lah, get well soon π'
ya Farhan mengirim chat ke Kirana.
~~~~~~~~~~~
Kirana yang sedang duduk melamun memikirkan semua kejadian hari ini, Raka, Evan, Farhan, dan Seseorang yang mungkin tak pernah kembali entahlah , batin nya benar benar kembali beradu. Saat itu handphone nya bergetar dan berdering pelan.
'beep beep'
sebuah chat masuk di handphonenya Kirana. dan itu chat dari Farhan.
Dia membacanya nya, mata Kirana memancarkan sebuah sinar kehangatan, Ntah mengapa Farhan selalu bisa membuat kehangatan dihati Kirana, Kirana pun tiba tiba beranjak dari tempat tidurnya menuju ke arah jendela untuk melihat mobil Farhan yang perlahan meninggalkan halaman rumah nya. Namun Kirana masih enggan untuk membalas Chat Farhan.
Kirana melewati hari ini dengan kekecauan batin dan hati yang luar biasa, karena sikap Evan, dan juga Farhan, bahkan sikap Farhan tanpa dia sadari mampu membuat nya merasakan kehangatan hatinya, dia hanya menyadari bahwa semua itu membuat nya lelah.