Mendengar penjelasan Rudy, tentu saja Indah luluh, rasa kesal, benci, marahnya dia langsung luntur hanya dengan satu kata dari Rudy.
Namun Kali ini, Indah sedang diceramahi dengan sahabatnya.
"kenapa kamu percaya gitu aja sama dia, memang aku yang bilang padamu kalau dia orang baik, karena dia satu almamater dengan Kita, tapi
...ih....kamu benar- benar buatku kesal ah" marah Rahma. "habisnya gimana, aku juga Tak mengerti semarah apapun aku, kalau lihat mukanya, ndak tega aku marah Ra" kata Indah lagi. "coba kalau dia bawa makanan, kamu langkah dulu deh,,jangan - jangan kamu dipelet sama dia" kata Rahma kesal.
Sebenarnya Indah memang membenarkan apa kata sahabatnya yang dikatakan sahabatnya itu. Namun baginya wajar karena dirinya mencintai Rudy. "Ra....kamu akan mengerti kalau kamu punya pacar juga, kamu akan tahu, semarah apapun kamu pasti kamu akan luluh sama dia"kata Indah sambil tersenyum. "tapi...aku tidak bodoh'" jawab Rahma yang langsung menyentak sisi sentimental Indah. "maksudmu apa?" Tanya Indah. sebenarnya dirinya sudah sangat kesal dengan sahabatnya itu. Yang namanya sahabat kan saling mensuport , namun Indah...s lalu saja meremehkannya. "apa kamu juga suka sama Rudy?" Tanya Indah pada Rahma.
"kalau aku memang suka sama dia, kamu mau apa?? apa kamu bisa merelakan dia untukku"kata Rahma. Sejujurnya, Indah tidak pernah mengharapkan jawaban seperti itu dari Rahma. Selama ini sang sahabat pasti akan mengatakan tidak, hanya teman. Namun jawaban dari sang sahabat membuatnya terdiam. "tidak kan, karenanya tidak usah mengatakan aku menyukainya juga" kata Rahma sewot.
Andai saja Rahma melihat saat ini Indah sudah berlinang airmata. "kalau aku....Selama orang yang aku cintai bahagia aku akan merelakan, walaupun dengan sahabatku sendiri" balas Rahma lagi. "tapi...setelah aku juga yakin kalau orang itu memang baik, dan apa kamu yakin si Rudy memang baik, kalau memang ragu,,,mending tidak usah saja" kata Rahma lagi.
tanggis Indah semakin kencang hingga terdengar oleh Rahma di seberang Sana.
"apa menurutmu, Rudy tidak baik?" Tanya Indah pada Rahma. "tentu saja, saat dia Punya tunangan, dia berani macarin anak orang, saat sudah Punya tunangan, Punya pacar....masih aja Cari lagi,,,apa laki - laki seperti itu layak diperjuangkan" kata Rahma tajam.
"apa maksudmu??dengar ya Ra...aku tahu kamu tidak menyukai hubunganku dengan Rudy, entah karena apa, mungkin memang karena kamu juga menyukainya,, tapi aku tidak suka kamu jelekkan dia dihadapanku, kalau mau bicara pikir dulu dong Ra, aku akan sakit hati jika dia juga sakit hati, sekarang gimana aku mau respek sama kamu, kalau kamu terus menjelek - jelekkan cowok aku tanpa bukti"marah Indah pada Rahma.
"kalau orang yang pakai ortaknya untuk berfikir seperti aku, pasti akan langsung tahu, bagaimana dia bisa bilang cinta ke Kita, tapi dia takut hubungan Kita diketahui teman- teman Dan keluarganya, itu menjelaskan beberapa hal. 1
dia berbohong., 2 dia berbohong. 3 dia berbohong, kalau tidak percaya silahkan kasih tahu yang lain pa yang aku katakan"