karena perkataan yang selalu dilontarkan Rahma tentang Rudy, akhirnya Indah dengan membuang rasa malunya menanyakan pada teman sekaligus rekan kerja Rudy tentang Rudy.
"mbak Eva, aku mau Tanya dong" kata. Indah saat mereka ketemuan makan siang bersama. "Tanya apa can ayu, ya Tanya aja" kata mbak Eva .
"mabk, gimana kabar Rudy ya?" Tanya Indah awalnya. "lah...Napa sih Cah ayu, kok Tanya rudy?" Tanya mbak Eva mulai kepo. "iya mabk, aku ki ngrasa bersalah terus sama dia, soalnya waktu Kita kuliahkan aku selalu nolak dia, padahal dia ki baik banget lo sama aku, kalau Tak pikir - pikir lagi" kata Indah.
"owalah...Wes ndak usah dipikir Cah ayu, si Rudy udah Ada penganti, sebentar lagi mereka nikah" cerita mbak Eva. " iya kah mbak? kapan, dapat orang Mana mbak?" Tanya Indah ingin tahu. " orang Pemalang Cah ayu, dia bidan, tapi tugasnya di solo" kata mbak Eva lagi. "mereka udah lama kenalnya mbak?" Tanya Indah lagi. dirinya berusaha tetap tersenyum walaupun hatinya saat ini menangis darah.
"ndak tahu juga sih Cah ayu , tapi mereka tunangan dah lama, hampir setahun, pas tunangan ki si Rudy pas pincang - pincang katanya jatuh. Hari Indah semakin kalut mendengar cerita itu. " jatuh...dimana mbak?" Tanya Indah semakin ingin tahu kebusukan Rudy. " tidak tahu juga, tapi katanya pas dia Cari baju atau apa gitu" jelas mbak Eva.
setelah mabk eva pergi, Indah langsung menangis tergugu....dirinya benar - benar merasa sangat hancur. bahkan kini berdiri saja rasanya tidak mampu. Indah menelpon sahabatnya yang rumahnya dekat dari lokasi pertemuannya dengan mbak Eva. Dan dirumah Hana. Air Mata Indah kembali mengalir deras, bahkan sampai suami Hana bingung apa yang terjadi dengan Indah.
"udah to ndah, ndak usah nangis lagi, sekarang makan dulu yuk, mertua ku bingung kamu ini kenapa?" kata Hana membujuk Indah. "aku minta maaf ya Han, karena aku kamu jadi susah begini" .kata Indah masih dengan menangis. "tidak kok, kami tidak masalah, kami malah senang kamu disini sekarang, dari pada kamu ditempat yang ndak jelas" kata suami Hana.
malam itu Indah menolak untuk makan, dia terus berdiam di kamar Hana sambil menangis, akhirnya suami Hana mengalah dan tidur diluar. Indah menceritakan semuanya pada Hana juga suaminya. " Ya Allah Ndah...kok bisa dia begitu jahatnya" kata Hana. "benar - benar lelaki pengejut yang hanya berani mempermain kan wanita, pasti pernikahan ya tidak akan berkah" kata suami Hana lagi.
setelah Indah mulai Tenang, Pagi - Pagi sekali Indah pamit pulang, karena sudah sangat tidak enak dengan mertua juga suami Hana. "loh...ndog mau kemana, sarapan dulu to" kata ibu mertua Hana. "ndak usah bu, mamak tadi sampun nelpon, kon cepet - cepet mantuk" kata Indah .
Indah bukan pulang seperti yang dikatakan ya pada Hana Dan keluarganya, namun dirinya justru pergi kepantai.
dirinya berteriak sepuasnya, sambil diselingi air matanya .Setelah puas berteriak , dirinya kembali menelpon sang sahabat recehnya Rahma.
"Ra...kamu benar, dia hanya permainkan aku aja, dia menghilang, menghindari dariku, karena ternyata dia sudah merencanakan untuk menikah, dia bilang padaku tunangannya posesif, tunangannya galak, ndak seperti aku yang lemah lembut, dia bilang dia sudah putus sama tunangannya ,namun tunangannya yang mengejar - ngejar dia Dan tidak mau diputus, tapi ternyata itu semua bohong Ra...." cerita Indah sambil menangis. "aku sakit hati Ra, aku kesal, aku kecewa....tapi yang aku tidak tahu, apa yang harus aku katakan pada orang tuaku Ra,,apa aku harus mengatakan kalau anak mereka tertipu lagi, atau aku harus bilang sama mereka lelaki yang kemaren - kemaren mendekati anaknya hanya buaya aja, apa yang harus aku katakan Ra....apaaaaa" jerit Indah frustasi.
Rahma sudah tahu' Ada yang tidak beres namun dirinya tidak menyangka kalau inilah kenyataan itu, sesuatu yang hanya kecurigaannya saja kini menjadi kisah nyata.