"Rara...kamu Tau Ra...ternyata yang jahat bukan Rudy Ra..tapi yang jahat itu aku...aku yang jahat" tangis Indah pada Rahma
"kenapa kamu jahat?" Tanya Rahma. Bahasa Rahma memang dingin dan cuek namun Indah tahu, Rahma adalah orang yang hangat dan penuh perhatian. Rahma juga tidak segan untuk membantu yang lain.
"kamu tahu Ra....aku baru saja bertemu dengan Rudy, kami baru saja berbicara dari hati ke hati..." kata Indah terpotong karena omelan Rahma. "kenapa kamu ketemu dia, kamu kan tahu dia suami orang,,ngapain sih kamu ketemu dia, pakai bilang bicara dari hati kehati segala,,kamu tahu kan...apapun perasaan mu, apapun perasaan kalin...itu hanya akan memupuk dosa kalian saja,,dan aku yang tidak terlibat menjadi kecipratan dosa karena selalu marah marah sama kamu, juga menjelekkan Rudy,,, Indah...aku tahu kamu bodoh....tapi please....pikir dong...."omel Rahma.
Jangan pernah bandingkan Rahma dengan emak - emak yang suka mengomel , Rahma lebih parah...Rahma selain betah ngomel, kata - kata yang keluar juga sepedas cabe dewata.
"ra....tolong dengarkan dong,,aku mau cerita" kata Indah menjadi kesal sendiri. " Oke teruskan, aku akan dengarkan" kata Rahma lagi.
"kami bicara tentang perasaan kami, dia minta aku mukul dia sampai puas asal aku bisa memaafkan dia" kata Indah. "lalu...apa kamu pukul dia?" Tanya Rahma. " ti.,tidak lah" kata Indah kesal. "bagus...tidak seharusnya kamu pukul dia, tanganmu akan Kotor kalau memukul dia" kata Rahma.
Indah tersenyum mendengar perkataan Rahma. " kamu tahu Ra....sewaktu dia berbicara....ya Tuhan....ternyata aku begitu jahat Ra, aku begitu egois, aku yang menyakiti dia sampai sebegitunya Ra....aku....aku....Ra..." tangis Indah. " memang...kenapa kamu baru sadar, bukannya dulu aku, juga zulfa ( sahabat mereka yang lain) pernah mengatakanya padamu, tapi kamu tidak peduli" kata Rahma lagi.
"maksudmu...kamu udah tahu aku jahat....dari dulu....dan kamu membiarkan aku berbuat itu" kata Indah tidak sabaran dengan sahabatnya itu. "iya...kami sudah mengatakan padamu, kalau kamu tidak suka, ya ....jangan terima apapun dari dia, tapi apa....kamu malah sengaja manfaatin dia, kamu minta ketikkan proposal, kamu minta carikan bahan skripsi, kamu bahkan tega minta dia bawa printer Punya dia kerumah Hana, padahal rumah mereka jauh. setelahnya,,kamu bahkan tidak menganggap dia, kamu malah dengan sombongnya bilang pada kami..."'biarkan saja, kan aku sudah mau diajak makan sama dia"'kamu tahu...waktu itu kami sangat kecewa padamu kenapa kamu bisa melakukan itu" kata Rahma.
Indah menangis tergugu....bahkan dia juga pernah melakukan itu, bahkan kejadian itu tadi tidak disinggung Rudy sedikitpu. " lalu kenapa kamu merasa jahat?" Tanya Rahma lagi.
"waktu itu....keluarganya dalam kesulitan Ra,,kehidupan mereka sulit, kedua orang tuanya sakit, dia ingin aku memberi dia dukungan, namun waktu dia datang aku tidak mau ketemu dia Ra...waktu Dila mengajakku menjenguk orang tuanya...aku bahkan menolaknya Ra....aku masih saja mikir,,kalau dia akan besar kepala kalau aku kesana" cerita Indah.
"kamu memang selalu begitu sama dia dahulu" kata Rahma. "itulah Ra....begitu jahatnya aku padanya, aku juga tidak tahu kenapa aku bisa melakukan itu padanya" tangis Indah." Owh...kalau kamu mau tahu, itu sangat mudah..." kata Rahma lagi.
"apa....memangnya kenapa?" Tanya Indah. "karena kamu dianugerahi wajah yang cantik, kamu juga terlahir dari orang tua yang terpandang, Dan kamu malu ketika Rudy dengan gagahnya menyatakan cinta padamu, kamu menganggap kalau dia yang cupu, norak, ndeso, tidak punya itu tidak cocok denganmu yang cantik, terkenal, Kaya, kamu akan merasa rendah jika jalan bersama dengannya, karena kamu yakin bisa dapat yang jauh lebih baik dari Rudy" kata Rahma.
"ra..aku tidak pernah merasa seperti itu Ra....aku tidak pernah...." tangis Indah." mungkin sebenarnya kamu juga malu jalan bersamaku dengan zulva, karena bagaimanapun kami tidak selevel denganmu"kata Rahma lagi. "tidak Ra....tidak...." raung Indah.
"ya aku tahu....lalu...apa lagi kata Rudy" kata Rahma bertanya lagi.
"Rudy bilang kalau Lia lah yang selalu Ada untuknya, sellau mbantunya, saat dia butuh sandaran, butuh kawan curhat, Lia selalu Ada, saat dirinya mengharapku ternyata aku menolak, dan ternyata Ada orang lain yang disampingnya" kata Indah.
"aku pikir dia yang jahat, tapi ternyata aku lebih jahat....bahkan aku sampai menghancurkan harga dirinya dulu Ra" tangis Indah penuh sesal.