Chereads / Egoku / Chapter 24 - tersayat

Chapter 24 - tersayat

Setelah pernikahan itu. Indah selalu mencoba untuk terus melupakan Rudy. " tidak usah kamu lupakan dia, semakin kamu berusaha melupakan pasti kamu semakin mengingat, karena secara tidak langsung kamu akan memikirkan dia" itu nasehat sang sahabat yang Paling bijak, juga paling bermulut pedasnya.

sehari, seminggu , Sebulan....hingga memasuki tiga bulan, kehidupan Indah sudah mulai teratur lagi. orang tuanya juga sudah bisa menerima kalau Rudy memang tidak berjodoh dengan putri mereka.

namun dihari itu, tidak Ada angin tidak Ada hujan, tiba - tiba saja Rudy datang kesekolah Indah mengajar dan mengatakan ingin berbicara sesuatu. Awalnya Indah menolak dengan mengatakan kalau dirinya Ada rapat dan lain - lain . sehari, Dua Hari, hingga seminggu Indah mulai tidak tega. meski ucapan sang sahabat terngiang dikepalanya namun hatinya luluh juga melihat Rudy yang selalu datang setiap harinya.

"jangan pernah bicara berdua saja dengan dia, apalagi kalau dia bilang mau mengatakan isi hatinya,, ingat....dia suami orang,,dan ingat baik - baik jika Rudy mengatakan penyesalan makan jangan percaya, jika dia bilang dia mencintaimu, jangan kamu luluh,, karena kamu hanya obsesinya saja, dia tidak pernah mencintaimu, karena orang yang mencintai tidak mungkin menempatkan orang yang dicintainya ke posisi menjijikkan menjadi selingkuhan". meski hatinya sakit mendengar ucapan sahabatnya, namun dirinya tidak bisa menjawab apapun. Rahma pernah mengatainya PELAKOR, pernah mengatainya simpanan, dan dia bahkan mengatakan posisi dirinya menjijikkan.

saat sang sahabat sendiri yang mengatakan itu, hatinya seribu Kali lebih sakit. namun dirinya tidak mungkin marah pada Rahma dirinya hanya bisa menangis pilu saat itu.

Namun kini dirinya justru tidak mengindahkan peringatan sahabatnya, dirinya menerima permintaan Rudy untuk berbicara dari hati ke hati padanya.

"jadi mas mau mengatakan apa?" kata Indah lirih. dirinya bahkan tidak sanggup untuk menatap wajah Rudy. "sayang...."panggil Rudy. Indah langsung menatap Rudy. " mas....jangan panggil aku dengan kata sayang lagi, karena itu tidaklah pantas" kata Indah.

"sayang...mas minta maaf, mas tahu mas salahh....tapi...." kata - akta Rudy terpotong oleh teriakan Indah.

"bagus kalau mas merasa salah, bagus kalau mas sadar itu. tapi itu tidak berguna sama sekali mas...mas...mas tidak salah apapun,, seperti kata si Rara yang salah adalah aku,,,aku mas....aku tahu kalau mas sudah punya tunangan, namun saat itu aku tutup Mata. ketika Rara mengatakan kalau mas tidak mungkin meninggalkan tunangan mas, aku marah padanya saat itu,,tapi apa mas tahu apa yang aku rasakan kini....aku malu mas malu...hiks..." tangis Indah pun pecah.

"sudah kah...sudahkah ....hanya itu saja" kata Rudy dingin. "belum" teriak Indah. " katakan...katakan apa yang mau kamu katakan,, ungkapkan semua sama mas, pukul mas, Kalau dengan begitu kamu menjadi lega...lakukan saja" kata Rudy lirih diakhir kalimatnya.

"mas tahu...dari dulu aku susah membuka hati, sejak abid tiba - tiba menikahi sahabatku saat itu kepercayaan ku pada seseorang susah tumbuh, apalagi cinta,,mas tahu itu. berapa laki - laki yang aku tolak termasuk dirimu saat Kita kuliah dulu,, bukan Karena aku sombong, Tapi karena aku takut...aku takut kejadian itu terulang.....mas tahu susah payah aku percaya sama mas, aku tumbuhkan cintaku padamu, walau aku tahu cintaku terlarang karena kamu telah berdua, tapi aku menjalani semua dengan ikhlas, aku mengharap kamu berbeda dengan abid. meski mulut pedas Rara mengatakan aku bodoh, aku Gila, aku jahat....tapi aku tidak peduli...Rara yang selalu menjelekkanmu, dan aku yang selalu membelanya..tapi apaa.....saat cintaku semakin dalam, saat harapan orang tuaku untuk melihatku segera menikah semakin melambung karena janjimu....tiba - tiba tanpa sepatah katapun...kamu menikah....kamu tahu mas, bagaimana perasaanku.....terima kasih mas, terima kasih...atas semua Luka yang telah kau toreklhkan ini. Dan aku.....aku minta maaf mas,, aku minta maaf untuk masa lalu Kita, maaf aku sudah melukai hatimu, maaf aku memanfaatkan kebaikanmu, maaf aku tidak menghargai pengorbananmu padaku....dan maaf sudah menghancurkan harga dirimu dihadapan kawan - kawan Kita....aku minta maaf mas ...hiks..." kata Indah dengan derai air Mata yang terdengar semakin pilu.

"sudah kan....sekarang giliran mas yang bicara....apa kamu tahu....hati mas lebih hancur dari hatimu, kamu paling tahu dari siapapun bagaimana cintanya mas sama kamu, mas sangat menyayangimu, dan percayalah...mas tidak pernah ...sekalipun tidak pernah, bahkan sedikit saja tidak pernah terlintas dipikirkan mas untuk balas dendam padamu....tidak pernah....mas melakukan semuanya ikhlas untukmu. saat pertemuan pertama Kita setahun yang lalu....mas tidak pernah bermaksud untuk membohongimu, apalagi mempermainkamu. niat mas memang untuk meyakinkan hati mas, sebelum mas bertunangan....mas ingin melihatku dan berpamitan....namun nyatanya....mas tidak mampu melakukan itu, apalagi entah kenapa kamu juga menerima mas,, meski mas tahu kamu mungkin terpaksa...tapi mas sangat sangat bahagia .....mas sangat bahagia sayangku" kata Rudy sambil masih memandang wanita yang masih menangis didepannya itu.

"namun...kebahagian mas, harus mas redam, dan mas harus didera kebimbangan,,andai waktu itu kamu tolak mas,,,andai waktu itu mas tidak mengutarakan rasa mas padamu....andai mas bisa memantapkan hati mas...semua tidak terjasdi....hati mas lebih sakit melihat kamu sakit,,kamu tahu sayang....mas tidak pernah mengharap kamu datang kepernikahan mas,,mas tidak pernah rela melihatmu sakit..." kata Rudy. "bohong...

mas bohong....kalau memang benar begitu,, kenapa manitipkan segepok undangan pernikahan mas sama aku....mas tahu saat membagika. undangan itu....hatiku semakin teraayat - sayat....karena undangan itu adalah bukti .....bukti penghancuran hatiku" kata Indah semakin mengis karena marah.

" maafkan mas....mas juga sangat marah sama Zaki saat mas tahu dia menitipkan semua undangan padamu,. sayang....Lia wanita yang baik,,dia selalu Ada untuk mas waktu itu...orang tua mas keduanya sakit ...mas ingin saat itu kamu Ada untuk menghibur mas, mas ingin kamu sekedar menelpon mas...namun saat mas datang menemuimu....mas hanya menerima penolakanmu, saat mas kesulitan saat hidup mas begitu susah....ternyata bukan kamu yang mengulurkan tangan,,namun Lia. dia selalu membantu mas, dia selalu Ada untuk mendukung mas,,, mas banyak berhutang budi padanya. yang meminta pernikahan bukan lah Lia, namun mas....karena nya saat mas bahagia karena wanita yang Selama ini mas idamkan bersedia menerima mas, mas sangat bahagia....namun disisi lain...mas tidak bisa mengabaikan seseorang yang selalu tulus disisi mas untuk kebahagiaan mas sendiri., kamu tahu sayang....saat itu...entah bagaimana Lia tahu kalau mas punya hubungan dengan wanita lain..reaksi yang diperlihatkan Lia bukan marah, atau apa....dirinya malah meminta pembatalan pertunangan, karena aku lebih bahagia dengan wanita lain. saat itulah aku menjauh juga memutus semua hubungan denganmu. saat Lia mengatakan itu...maaf...tapi mas...tidak bisa kehilangan dia....dia wanita yang baik sangat baik malah..." kata Rudy.

"iya dia memang sangat baik, sedangkan aku ....aku adalah wanita jahat, wanita kotor, karena menjadi selingkuhan dari wanita sebaik itu" kata Indah mengakhiri pembicaraannya dengan Rudy.