"mas bukan tidak mau mengenalkanku sebagai kekasihnya, kami hanya mau memberi yang lain kejutan aja, dengan undangan pernikahan kami"balslas Indah.
"ah...munafik kamu,,,kalau kamu mau dengar perkataanku....undangan yang tercetak nanti memang dia sebagai mempelai prianya, namun mempelai wanitanya bukan kamu!" balas Rahma lagi. " kenapa kamu yakin?" Tanya Indah Kali ini. "bukankah kamu yang bilang kalau dirinya punya tunangan, jadi ....please sahabatku yang baik hati....sadarlah...kamu itu sekarang hanya simpanan dia saja!" kata Rahma.
derai tangis Indah Makin tidak terbendu, dirinya tidak pernah berfikir bahwa sang sahabatlah yang akan mengatakan Hal itu. "ketahuilah....jika kamu bahagia dengan hubungan kalian saat ini, maka disana juga Ada wanita lain yang bahagia dengan status pertunangannya, jika kamu memang masih mau melanjutkan hubungan ini....berarti kamu memang tidak punya hati!" tegas Rahma.
"Ra....kamu tahu kan...aku hanya ingin bahagia, diusia Kita sekarang ini, dan belum Ada pasangan kamu sendiri tahu kan gimana rasanya" kata Indah ditengah isak tangisnya. "tapi kamu hanya wanita simpanan baginya, dan bagi wanita itu...kamu hanyalah PELAKOR" tegas Rahma lagi.
"sudah....cukup Ra,,,aku cerita bukan untuk kamu nilai, bukan untuk kamu hina seperti ini"kata Indah lalu mematikan sambungan telpon mereka.
"Rara....jika kamu tahu....disini aku lah yang menderita Ra....wanita itu, dia tidak tahu siapa aku, dia tidak tahu aku Punya hubungan dengan tunangannya, sedangkan aku...."tangis Indah semakin mengebu.
setelah hampir seminggu Indah tidak menghubungi sahabatnya itu, bagaimanapun Indah belum siap dapat kata - kata menusuk sahabatnya itu. Tiba - tiba sang sahabat justru yang menghubunginya, namun bukan via telpon atau vc, namun hanya mengirimkan gambar melalui wa. ternyata yang dikirim bukan sekedar gambar namun screenshot dari sebuah percakapan.
Setelah melihat semua yang dikirim Rahma, Indah segera menghubungi sahabatnya itu. "Rara apa maksudnya ini!" teriak Indah langsung. " harusnya kamu baca baik- baik,, hubungan mereka baik - baik saja, tidak Ada masalah seperti yang dikatakan Rudy, mereka masih melanjutkan pernikahan mereka" kata Rahma lagi. "itu tidak mungkin....tidak mungkin....kamu pasti mengarang kan..." teriak Indah histeris. "kamu yang harus terima, kamu lihat....si cewek yang neror kamu, yang mengatakan dia cewek si Rudy....kalian berdua sama - sama bodoh tahu ngak, kalian saling teror, saling Hina , saling sakit hati....namun Rudy dengan bahagia melenggang meninggalkan kalian berdua" sinis Rahma.
"lalu..lalu....aku harus gimana Ra ,,aku harus gimana" kata Indah terdengar sangat frustasi. " kamu mau nya bagaimana?, apa kamu mau ngomong sama tunangannya Rudy??aku bisa dapat kontaknya" kata Rahma. "iya....iya Ra..aku mau, jika memang wanita itu bahagianya Rudy, maka aku mau Rudy juga tidak bahagia seperti yang dirinya lakukan pada kami" kata Indah."tidak....jangan pernah lakukan itu,, cukup kamu saja yang kecewa dengan Rudy cukup kamu saja yang sakit hati, jangan hancurkan hati wanita itu" kata Rahma . "memangnya kenapa, hatiku hancur karena dia Ra ....dia..." raung Indah.
"kamu salah....harimu hancur, bukan karena dia, tapi karena kamu sendiri yang main API dari awal, kamu Tau statusnya tunangan orang, namun kamu justru menerima juga jalan dengan tu cowok, berarti dari awal kamu memang sudah menyiapkan untuk kehilangan dirinya" kata Rahma lagi. " tapi mas yang bilang sama aku, sama bapak, sama ibu, kalau mas lagi mengusahakan untuk membatalkan pertunangan, dan segera membawa orang tuanya kerumah untuk melamarku Ra...mas sendiri yang bilang" kata Indah dengan nada yang terdengar sangat sedih.
"dari awal aku sudah bilang....kalau nikah bisa cerai, tapi tunangan...tidak Ada namanya perceraian karena pertunangan, namun kamu aja yang bodoh,,mau - maunya percaya"kata Rahma dengan marah.