Chereads / Egoku / Chapter 17 - Awal persahabatan

Chapter 17 - Awal persahabatan

"Tidak....dia tidak seperti itu" Indah marah pada Rahma dan langsung mematikan sambungan video call mereka.

Dalam hati sesungguhnya Indah sangat takut dengan ucapan Rahma sang sahabat. perkataan sang sahabat membuat dirinya sangat sedih. namun dirinya juga mengakui kalau yang diucapkan sang sahabat memanglah masuk akal.

Rudy memang mengatakan cinta padanya, Rudy memang memberi perhatian yang sangat padanya namun satu Hal yang tidak didapatkannya adalah....PENGAKUAN, benar apa yang dikatakan sang sahabat. Rudy seperti menutupi hubungan mereka didepan kawan - kawan mereka. Rudy seakan takut jikalau kawan - kawannya mengetahui hubungan mereka.

Namun lagi - lagi...cinta membutakan akal sehat. hatinya tetap mengatakan kalau Rudy adalah orang yang baik, Rudy adalah lelaki yang baik, Rudy tidak akan mungkin menyakitinya, Dan dirinya meyakini kalau Rudy adalah jodohnya. Bukan tanpa alasan dirinya meyakiki Hal itu. Dari dulu lelaki yang mengejarnya banyak, namun mereka selalu menyerah tanpa mau berjuang sedikit lagi. Lain hal nya dengan Rudy, lelaki itu tidak pernah putus asa, walaupun dirinya selalu menolaknya, bahkan dirinya sampai mempermalukan dirinya. Harga diri sebagai lelaki tentu saja terluka oleh ulahnya dimasa kuliahnya itu. Namun Rudy kembali datang dengan segenap cinta dan sayang yang begitu besar pada dirinya.

Bahkan dalam ingatannya jelas, bagaimana Rudy meminta maaf karena telah menganggunya padahal dirinya tidak pernah mengucapkan terima kasih untuk semua pengorbanan Rudy untuk dirinya.

Dirinya ingat bagaimana dirinya memperlakukan rRudy. Dirinya selalu melimpahkan kekesalannya pada Rudy. Dirinya selalu marah, selalu merendahkan bahkan selalu menghina Rudy.

Menyesal....jelas sekarang dirinya menyesal. Indah kini seperti melihat dirinya diwaktu mudanya dulu. karena banyaknya pujian dari temannya yang lelaki bahwa dirinya cantik, dan dia tahu bahwa mereka selalu memujanya, membuat sifat sombong tanpa disadarinya bersemayam dan berkembang dalam hatinya.

wajah yang cantik, keluarga yang terpandang membuat kesombongan semakin bertahta dalam hatinya. Dulu....dirinya menganggap Rudy, yang culun, yang katrok tidak selevel dengan dirinya.

Dulu hidupnya seakan sempurna terlihat dari luar, sehingga dirinya mempertahankan sikap ego nya itu untuk mempertahankan temannya yang selama ini terkenal , gaul, modis, cantik, dan berbagai sebutan lainnya.

Sejujurnya Rahma bukanlah sahabatnya dulu. bahkan mereka tidaklah saling kenal. mereka kenal karena mereka satu posko ketika mereka KKN dulu. Rahma bukanlah anak yang seperti dirinya. Rahma adalah kebalikan dari dirinya. Rahma adalah anak yang Cara berpakaiannya kuno, wajah polos tanpa sapuan make up sama sekali, tidak gaul dan suka menonton drama.

"lebih baik aku nonton drama, dari pada hidupku yang penuh drama" itu adalah kata - kata Rahma dulu.

Dan yang mengejutkan adalah....seorang yang biasa saja seperti Rahma dengan tingkah polosnya mampu menyedot perhatian di Tim kkn mereka. tentu saja segala puji milik dirinya. namun harus dia akui dirinya iri terhadap segala ide, pikiran, juga skil yang dimiliki Rahma.

Biarpun dirinya terlihat Punya gaya hidup yang mewah, namun dirinya tidak memiliki fasikitas seperti yang dimiliki Rahma.

Dan seiring berjalannya waktu, Rahma lah yang menjadi sahabat tempat dirinya mampu berkeluh kesah, tempat dirinya mampu untuk mengatakan kebobrokan keluarganya. Dan pada Rahma lah dirinya mampu untuk mengatakan kejujuran yang selama ini dipendamnya.

Dan kini sekesal apapun dirinya pada sang sahabat, dirinya tahu....sahabatnya itulah orang yang peduli padanya tanpa melihat rupa, tanpa melihat kasta, tanpa melihat harta. Karena dirinya tahu....kehidupan dirinya tidak bisa dibandingkan dengan Rahma.

Orang tua Rahma hanya petani di kaki gunung, jadi wajar saja kalau penampilam Rahma sedemikian kuno karena dia anak desa dikaki gunung. Namun dirinya tahu...Orang tua Rahma tidak seperti orang tua dirinya. Orang tua Rahma tidak dibelit hutang seperti orang tuanya. orang tua Rahma Punya tanah yang luas, sedang orang tuanya hanya memiliki tanah yang ada rumahnya tempat mereka tinggal saat ini.

Sebenarnya dirinya malu pada Rahma. apalagi ketika Rahma mengatakan. " aku tidak mungkin , meminta dibelikan ini itu yang membuat orang tuaku susah, sedang aku sendiri tahu bagaimana susahnya mereka mencari uang untuk kami makan, untukku juga adikku sekolah". Apa yang dikatakan Rahma berbanding terbalik dengan dirinya. walaupun dirinya tahu hutang orang tuanya disana sini, namun dirinya selalu minta dibuatkan ataupun membeli baju untuk acara ini, itu dan lain - lain. bahkan dirinya juga meminta dibelikan tas, sepatu juga asesoris yang lumayan menguras kantong orang tuanya.

Bukan tanpa alasan dirinya susah untuk merubah Hal ini, sejak dirinya kecil karena dirinya anak perempuan satu - satunya semua orang memanjakan dirinya, mas nya, bapak juga ibunya, bahkan adiknya juga selalu mengalah untuk dirinya. Sejak dirinya kecil apapun yang dimintanya pasti dituruti oleh orang sekitarnya. kalau bapaknya tidak, maka ibunya, jikalau tidak keduanya pasti mas nya.

karenanya sekarang menjadi kebiasaan. saat dirinya ingin sesuatu tanpa sungkan dirinya akan memintanya. Tanpa mau peduli pada keadaan sekitar.