Chereads / senyumanmu yang kutunggu / Chapter 28 - Ayah angkat

Chapter 28 - Ayah angkat

Di daerah Bagian barat Kota H, Sebuah universitas yang jauh dari padatnya lalu lintas kota. Tempat tersebut berada di lokasi yang masih sangat asri. lingkungan masih alami namun tetap terjaga.

.....

Di pagi hari, Arina sudah sampai di sebuah tempat yang biasa untuk melakukan komunikasi rahasia dengan rekannya.

Duduk di sebuah tempat yang dulu sering dia datangi sewaktu masih kuliah. Arina menatap sebuah sungai dan sekitarnya. Ini sudah berapa tahun tidak kesini, namun suasana nya sangat sepi dan tidak ada yang berubah. (Bagaimana akan berubah? sejak lama tempat ini bukan terbuka untuk umum, hanya orang orang tertentu saja). Walaupun sepi, tempat ini tetap indah terawat.

....

Tak lama kemudian, orang yang ingin bertemu dengan Arina pun telah tiba.

Sekelompok orang orang berpakaian serba hitam dan badannya kekar kekar, datang menghampiri Arina.

"selamat pagi nona!!" ketua kelompok tersebut menyapa Arina.

"Hai mas Aziz, sejak kapan kau mulai memanggil ku dengan sebutan berbeda?" Arina merasa heran.

"sejak dari sekarang" jawab singkat Aziz(tapi, mata Aziz memberi kode pada Arina)

Arina pun tahu, maksud dari tatapan Aziz. Sekarang itu Aziz sedang di kelilingi oleh orang orang yang dia bawa.

"kenalkan, dia adalah nona sulung kita!!" Aziz memperkenalkan Arina pada bawahannya.

"salam Nona, kami mohon bantuannya" jawab mereka dengan serentak.

"Apa(Arina kaget), maaf apakah pendengaran saya bermasalah?. Dari yang saya lihat, seperti nya badan kalian kuat kuat" Arina lalu menatap Aziz. "ada apa ini mas Aziz, kenapa mereka meminta bantuan dari ku?"

"komandan tolong bantu kami menjelaskan pada nona sulung!!" diantara mereka ada yang mewakili bicara.

"hmm, beri kami jarak, supaya saya mudah berbicara dengan nona. Dan nona pun pasti akan lebih nyaman" ucap Aziz pada mereka.

"baiklah kami permisi dulu" mereka pun menjauh, sejauh telinga tak bisa mendengar percakapan antara Aziz dan Arina.

... ....

"mas Aziz siapa mereka ?" tanya Arina dengan curiga.

"anak buahnya ketua. Maaf Arina, karena aku memberitahukan keberadaan dirimu pada mereka."

" aku baru tahu ketua mempunyai anak buah selain kita"

arina belum selesai bicara sudah disela oleh Aziz. "bukan kita, tapi aku dan yang lain. Sedangkan kau adalah anak angkatnya"

"terus apa hubungannya mereka dengan ku?"

"kamu kan anak angkatnya ketua, sekarang ketua dalam keadaan tidak baik" suara Aziz menjadi rendah dan terdengar sedih.

"ada apa dengan Ayah angkat,?"

"Ketua sedang sakit, sebaiknya kau jenguk beliau!"

"Dan juga perusahaan tidak ada yang memperhatikan"

"aku tidak pantas mas Aziz. dan bukankah Ayah angkat juga punya seorang putra?"

"dia terlalu lemah, maka dari itu tuan muda meminta bantuan dirimu!"

Arina berfikir sejenak. Sebelum mengiyakan permintaan mas Aziz.

Arina tidak akan lupa jasa ayah angkatnya, walau pun mereka jarang sekali bersama, tapi tak pernah merubah fakta bahwa ayah angkatnya adalah penolong dirinya, di saat dulu dunia seakan mengabaikan dirinya, karena tidak punya siapa siapa. Namun tanpa sengaja dia bertemu dengan ayah angkatnya. Ayahnya ini yang memberi dukungan untuk mendorong Arina supaya giat belajar.

"baiklah aku akan membantu, tapi aku hanya ingin membantu di balik layar. Tuan Muda adalah orang yang seharusnya memimpin perusahaan."

"kenapa?"

"mas Aziz kok bertanya kenapa?, jelas lah walaupun saya tahu diri saya adalah orang yang kepintaran nya di atas rata rata. Tapi kan tuan muda adalah anak ketua, juga dia adalah seorang lelaki" Arina, juga tidak menginginkan kekuasaan, walaupun dia juga sering di tawarin oleh ayah angkatnya untuk menjadi penerus nya. Dia akan menolah terlebih mengingat hubungan baik dengan tuan muda.

"baiklah sesuai dengan keinginan dirimu. Kami tak akan membiarkan orang lain tahu, hubungan dirimu dengan ketua".

"oke, ku harap mereka juga akan tutup mulut. Mari kita berangkat sekarang!!"...