Chereads / senyumanmu yang kutunggu / Chapter 29 - bertemu

Chapter 29 - bertemu

Alunan musik terdengar santai di sebuah kafe. 2 pria sedang duduk santai di ruangan VIP, sambil menunggu pesanan tiba.

"apa yang terjadi, kenapa kau lesu seperti itu Ando?" tanya salah satu dari mereka, pada pria disebelahnya.

"ayahku sedang sakit Fariz. Dan aku harus menangani soal perusahaan untuk sementara!" menjawab dengan lesu pria yang bernama Ando pada temannya.

"bukankah itu yang seharusnya dilakukan oleh seorang anak pengusaha, bila suatu hari ayahnya sakit, anaknya yang menggantikan posisi nya" Fariz heran pada temannya ini. Biasanya seorang anak pasti akan senang bila mendapat kesempatan itu. Anak tersebut pasti akan bekerja dengan giat, supaya suatu saat ayah nya tidak akan ragu untuk menyerahkan perusahaan itu pada anak yang berbakti.

Tapi kenapa temannya ini bersedih??

"itu hal berbeda, bila aku seorang jenius kawan!! aku tidak terlalu paham dengan bisnis" Ando merasa sedih juga. Tapi dalam sekejap wajahnya berubah menjadi bahagia bila dia mengingat seseorang. "mungkin perusahaan tidak akan ada masalah bila ada kakak disini!!"

"kakak?? siapa dia??"

"aduh, saya keceplosan" Ando bergumam sambil memukul mulutnya sendiri dengan pelan. Dalam benaknya dia teringat, kalau kakaknya ini tidak suka bila dirinya di bicarakan saat tidak ada.

Bila itu terjadi kakaknya ini pasti akan tahu. Pada saat rasa khawatirnya muncul, tiba tiba HP-nya berdering. Ando buru buru memeriksa HP-nya. Tertulis kata "Kakak sensi" memanggil dilayar HP.

Mengumpat dalam hati, [mengapa telinga kakak peka sekali? baru saja menyebut dirinya. Kakak langsung membuat panggilan].

Segera setelah itu Ando buru buru mengangkatnya panggilan tersebut..

[Ando :"halo kak, apa kabar"]

[kakak :"Baik, kamu sekarang lagi dimana?"]

[Ando :"lagi makan di luar, bareng....."] belum selesai bicara sudah langsung di sela.

[Kakak :"apa makan diluar?? ayahmu lagi sakit, tapi kamu malah enak enakan makan diluar!!"]

[Ando :"kok kakak tahu, ayah lagi sakit?"]

Di sebelah pria yang sedang melakukan panggilan, Fariz terus menatap temannya yang terlihat mulai ketakutan. Namun wajah nya segera berubah. Fariz hanya menggeleng nggelengkan kepala melihat Ando seperti sedang naik roller coaster. Naik turun, dari takut jadi bahagia begitu seterusnya.

[kakak :"apa perlu kakak mu ini menjawab pertanyaan mu itu? aku sedang dalam perjalanan. Kamu cepat pulang sekarang!!"]

[Ando :"aku akan segera kembali kak"]

[kakak :"baiklah aku matikan telfonnya"]

[Andi :"hati hati kak"]

Setelah itu panggilan selesai...

Dengan bahagia Ando berbicara pada Fariz. "kawan kakak ku akan datang. Aku sangat senang akhirnya kekhawatiran ku akan segera hilang"

"Ando, aku baru tahu kau punya seorang kakak."(Fariz)

"dia, adalah kakak angkatku"(Ando)

"seperti nya hubungan kalian berdua terlihat baik dari cara kau membicarakan tentang dirinya"(Fariz)

"iya, walau dia hanya kakak angkat ku, aku sudah menganggap dirinya sebagai kakak kandung ku sendiri". (Ando)

"tok tok" suara ketukan pintu terdengar. Lalu pelayan pelayan masuk mengantarkan makanan. Setelah selesai menghidangkan makanan, mereka pun pergi.

Andi mempersilahkan Fariz untuk makan. "mari makan!!"..

"bukankah kamu tadi bilang ke kakakmu akan segera pulang?"(Fariz)

"kita sudah memesan makanan, sayang kalau ngga di makan" Ando menjawab sambil mengunyah makanan.

"terus kenapa wajahmu terlihat ketakutan?"

"tadi memang aku sedang takut. Takut kalau kakak ku akan benar benar marah. tapi ketika dia bilang dia akan datang, aku menjadi senang"(Ando,)

"seperti hubungan kalian sangat baik"

"iya memang sangat baik. Dan juga kakak ku itu adalah orang yang penyayang" Ando mencoba pria dingin yang berada di sebelah nya. "mau ngga kenalan dengan kakak ku. Siapa tahu kalian cocok!!"

"aku sudah punya tunangan" Fariz menjelaskan dengan singkat. Memang benar dirinya sudah bertunangan walau dia masih belum ingat tentang wanita itu.

"apa??, kok aku baru tahu. Ngomong ngomong calon istri kamu seperti apa?" Ando kaget, dia berfikir pria di sampingnya ini adalah tipe orang yang akan melajang lama karena sifatnya. Dia ngga menyangka temannya ini akan mendahului dirinya.

"..." Fariz terdiam