1 Jam kemudian Tante Cindy selesai masak. Dia memanggil Jodi dan Fariz untuk makan bersama. Tapi karena Arina belum bangun, Fariz lebih memilih untuk menunggu Arina.
"(Fariz keruang makan) mamah sama Jodi lebih baik makan malam duluan saja!, aku mau nungguin dia dulu".(Fariz lalu pergi untuk menjaga Arina)
"hohoo, Tante sejak kapan Fariz membawa seorang gadis kerumahnya?"(Jodi penasaran sambil mengejek Fariz)
"(Fariz yang sudah setengah jalan, baik lagi setelah mendengar perkataan Jodi) ini bukan urusanmu!!"
"kamu sedih!! kok melampiaskan ke aku sih..(Jodi bepindah muka dari Fariz ke Tante Cindy) Tante apa Fariz sudah jadian sama Arina? kok aku ngga tau ya!! padahal aku ini kan asistennya."(Jodi pura pura memasang wajah sedih).
"Tante rasa dia belum jadian deh, soalnya mata mata Tante belum ngasih tau soal perkembangan hubungan cinta tuan CEO dingin"(ibunya Fariz malah ikut ikutan bercanda sama Jodi).
"hahahaahaa, uhuk uhuk uhuk."(Jodi tersedak karena sedang makan dia ketawa)
"rasahin tuh, makanya jadi orang jangan suka ngetawain Bos-nya sendiri, jadi kuwalat kan!!(Fariz kesal sama Jodi).
"Nak, kenapa kamu ngga jadian sama Arina saja sih!! mamah setuju kok kalau Arina menjadi menantu mamah".(ibunya Fariz berubah menjadi serius)
"(Fariz terdiam sebentar) mah aku takut kalau dia menolak ku"(Fariz terlalu takut, kalau perasaannya di tolak dia akan menjadi semakin dingin)
Semuanya terdiam di meja makan....
Makan malam telah selesai. Saat Jodi mau pulang, Tante Cindy bilang kalau mau ikut kerumah Jodi untuk bertemu dengan istri dan anaknya, sudah lama tante Cindy tidak berkunjung....
"Nak, ini kesempatan mu ya, mama tunggu kabar baiknya ya!!"(ibunya memberikan kode ke putranya)
Jodi dan ibunya Fariz pergi meninggalkan Fariz bersama Arina yang masih tertidur. ...
Fariz merasa frustasi, kenapa dirinya tidak bisa membuat luluh hati 1 orang cewek, Dia kaya, rupawan(dari segala aspek mulai ganteng, tampan, cool, cerdas, dan yang penting itu kan masih lajang). Fariz berjalan mengambil minuman beralkohol dan gelas kecil, lalu menuang ke gelas. Saat mau minum!! dia berfikir akan sebuah konsekuensi yang di tanggung. Takut bila dia mabuk nanti hilang kesadaran. Jadi dia mengurungkan niatnya untuk minum, lalu pergi ke ruang tv.
"aaaaaaaaaa takut....!!!!!!" suara teriakan dari kamar Arina. Fariz segera bergegas menuju kamar.
"Arina kamu sudah bangun!! apa yang terjadi? kamu ngga papa kan Arina?"(Fariz mulai panik, dia secara refleks membolak-balik tubuh Arina)
"Tadi ada kecoa. memangnya aku tadi kenapa? dan dimana aku sekarang ini?"(Arina masih merasa bingung. kok bisa ada Fariz bersamanya)
"(Fariz mengambil air putih lalu memberikannya), Nih minum dulu supaya kamu tenang"(Fariz lalu mengajaknya duduk)
Arina pun meminumnya. Fariz lalu menjelaskan semua yang terjadi dari mulai berjalan ke pantai sampai pingsan.
"maaf ya sudah merepotkan!!"(Arina merasa ngga enak).
"nggak papa, ngga perlu sungkan!! mari makan bersama ku. tadi mamah sudah masakin buat kita, sebelum pergi ke rumah Jodi."(Fariz merasa lega, Arina ngga kenapa napa).
"Tante ngga dirumah!? eemmm, mending aku pulang saja, ngga enak cuman kita berdua!!"(Arina sebenarnya merasa lapar)
"oke, kamu boleh pulang setelah makan malam dulu, titik ngga ada tapi"(Fariz memaksa Arina untuk kebaikannya)
"baiklah"(Arina nurut seperti anak kecil)
mereka pun makan bersama. lagi lagi hanya ada suara sendok dan garpu yang sedang berperang. Tak ada yang mengeluarkan sepatah kata dari mulut mereka, hingga sampai selesai makan.
##jeng##jeng##jeeeng### SUASANA MULAI BERUBAH###
Fariz berjalan mendekat ke Arina!!!
(apakah kalian tau apa yang terjadi????)
Fariz membungkukkan badannya, lalu memegang tangan Arina(Arina sedikit menolak, tapi genggaman tangan Fariz semakin kuat).
"Arina maukah kamu jadi istriku!!!"(Fariz sudah yakin tak perlu menjadikannya pacar, lebih baik meminta dia jadi Istrinya langsung).
"(Arina sedikit kaget) Tapi kita tak mengenal satu sama lain. Fariz, apa kau tau latar belakangku?"
"aku hanya tau kamu cucu kakek Danu Senjaya, dan selain itu aku tak perlu mengetahuinya!!"(Fariz)
"Tapi bagaimana bila aku meninggalkan mu duluan?"(Arina)
"Aku tak akan membiarkannya. Tapi bila itu terjadi!! aku akan tetap menunggumu sampai kau kembali"(Fariz)
"Fariz aku mencintaimu"(Arina yang lebih dulu mencium bibir Fariz). Arina berkata dalam hatinya (Fariz kamu sudah berjanji, bila aku pergi kamu akan menunggu, setelah malam ini lewat, aku akan meninggalkan kota ini!!!)...