Chereads / senyumanmu yang kutunggu / Chapter 5 - 5. Pria dingin

Chapter 5 - 5. Pria dingin

Arina sekarang sudah tinggal bersama kakeknya, setelah sekian lama tidak merasakan kasih sayang dari orang tua nya. baru sekarang bisa merasakan lagi. rasa kasih dari dari kakeknya, membuatnya luluh, tidak keras kepala seperti dulu.

senyum Arina yang sempat hilang sejak kematian ibunya, kini secara perlahan telah kembali. mungkin karena dia mulai terbiasa dengan lingkungan barunya.

sudah 1 tahun Arina menjadi sukarelawan di panti Jompo dan panti asuhan. Dia sering berinteraksi dengan orang tua dan anak anak yang membuatnya sering tersenyum, dari situlah dia mulai terbiasa menyapa siapa pun dengan senyum.

Saat ini Arina sedang mengikuti acara bazar amal, dia ditemani sahabatnya (Sarah Lin) dan beberapa kolega nya menawarkan barang barang hasil karya seni dari anak anak panti asuhan.

Pak Danu(kakek Arina) merasa sangat bahagia melihat cucunya bisa tersenyum lagi. Pak Danu mengajak beberapa partner bisnisnya untuk ikut menyumbang ke Panti asuhan.

... ..... ... ...

seorang laki laki paruh baya, menghampiri pak Danu yang sedang memperhatikan cucunya.

"selamat ya pak Danu, karena anda telah menemukan sumber kebahagiaan hidup anda lagi." seorang kakek seumuran dengannya menghampirinya.

Pak Danu menoleh kearahnya, "halo, apa kabar pak Wijaya". dengan santai menyapanya.

(pak Wijaya dan pak Danu sudah bersahabat sejak mereka muda, setiap kali mereka punya masalah pasti selalu berbagi nasihat)

" baik pak Danu, apakah dia(menunjuk kearah Arina) cucumu." (p. Wijaya)

"ya anda benar sekali." (p. Danu)

"ngomong ngomong berapa usia cucumu?" (p.Wijaya)

"umur dia 23 tahun, namanya Arina." (p. Danu)

"Pak Danu, boleh ngga saya tanya agak ke privasi?." (p. Wijaya).

"boleh boleh, selama masih dalam batasan." (p.Danu)

apa cucumu sudah punya pacar, atau kekasih, calon suami gitu? (p. Wijaya)

"kalau saya perhatikan sih kayaknya belum, soalnya selama ini cucu saya ngga pernah cerita soal pria, dan 1 kalipun dia belum pernah mengajak seseorang (lelaki) kerumah." (p. Danu)

"wah kebetulan sekali, saya juga mempunyai cucu laki laki, dia baru berumur 26 tahun. bagaimana kalau kita saling mengenalkan cucu kita masing masing. Siapa tahu berjodoh!!!." (p. Wijaya)

"apa cucumu tidak mempunyai seorang kekasih? (p. Danu)

"kalau itu, saya ngga tau, soalnya cucu saya orangnya dingin di luar, dia sibuk sendiri terlalu fokus sama pekerjaannya, tapi dia tetap hangat dengan keluarga." (p. Wijaya)

"kok bisa begitu?" (p. Danu)

"cucu saya pernah mengalami patah hati sekali, dia telah di tipu oleh kekasihnya, maka dari itu cucu saya sekarang begitu dingin terhadap setiap wanita." (p. Wijaya)

"ooh gitu toh ceritanya" (p. Danu)

"iyå, siapa tau setelah kita saling mengenalkan mereka, cucu saya bisa berubah, dan mereka bisa cocok." (p. Wijaya)

"baiklah nanti saya tanyakan pada cucu saya, apakah dia mau di jodohkan atau tidak. (p. Danu)

"tak perlu terburu buru, biar mereka saling mengenal secara alami saja. dan saya punya ide." (p.Wijaya)

"ide apa ?" (p. Danu)

"2minggu lagi saya akan mengadakan acara ulang tahun. gimana kalau saya mengundang anda dan cucu anda." (p. Wijaya)

"boleh kalau begitu." (p. Danu)

"gini aja, cucu anda kan seorang sukarelawan di panti asuhan, kebetulan sekali saya akan mengundang anak yatim untuk memberi santunan di acara tersebut." (p. Wijaya)

"oke saya mengerti, maksud anda cucu saya di bolehkan mengajak anak yatim piatu ke acara anda." (p. Danu)

"iya betul sekali." (p. Wijaya)

"hmmmm, oke oke, ide yang bagus, pasti cucu saya bahagia karena bisa membawa anak asuhnya." (p.Danu) dengan tersenyum "baiklah saya panggil dia kesini dulu.

Pak Danu pergi menghampiri cucunya(Arina), dan mengajaknya untuk berkenalan dengan seorang kakek kakek.

"cucuku sayang, kenalkan ini teman kakek, namanya Pak Wijaya."

"salam kakek, kenalkan nama saya Arina" dengan ramah Arina memberi salam ke pak Wijaya.

"Riri, pak Wijaya disini itu untuk memberi sumbangan ke anak anak Panti dan sekaligus mengundang kita ke acara ulang tahunnya." Pak Danu menjelaskan dengan baik.

" iya nak Arina, datanglah bersama anak anak itu ke acaranya kakek ya!!!" ( p. Wijaya) dengan senyum menawarkan.

"baik kakek, nanti akan saya sempatkan datang bersama dengan mereka." Arina berbicara dengan lembut. "oh ya kakek bolehkah saya membawa beberapa rekan saya untuk membantu menjaga anak anak?"(Arina)

"boleh boleh, lebih banyak lebih baik, jadi banyak do'a yang terucap, nanti lokasinya tanyakan saja ke kakek mu, oke."(p. Wijaya)

"baiklah kakek, silakan melanjutkan bincang bincangnya, saya permisi dulu ya". Arina pun undur diri untuk melanjutkan kegiatannya.

"baik silahkan",Pak Wijaya memandangi cucu pak Danu, dalam hati (anak yang baik, semoga saja Fariz menyukainya.)

Kami dari pihak Panti Asuh mewakili anak anak ini mengucapkan terima kasih atas kehadiran dan partisipasi dari bapak ibu sekalian semuanya, dan terima kasih atas bantuannya. semoga kita semua selalu di beri kesehatan Dan umur panjang.

acaranya pun selesai..........