Chereads / senyumanmu yang kutunggu / Chapter 9 - 9. Ulang tahun

Chapter 9 - 9. Ulang tahun

selamat pak Wijaya, semoga panjang umur, sehat selalu. dan semoga cepat di beri cicit.

kolega kolega pak Wijaya pada datang untuk memberikan ucapan selamat. mereka semua yang di undang seumuran pak Wijaya. ada yang membawa sanak keluarganya mereka masing masing.

Pak Danu dan Arina juga datang bersama beberapa temannya di sukarelawan anak panti asuhan. dan anak anak panti juga diajak, mereka sudah berkumpul bersama cucu cucu dari para tamu undangan pak Wijaya.

mereka yang di undang ke acara itu adalah dari perkumpulan orang orang kelas atas. adapun nama namanya di setiap kelompok.

1. PPPPKA (Perkumpulan Para Pria Pensiun Kelas Atas)

2. PPNI (Perkumpulan Para Nenek Imut)

3. PPPSKA (Perkumpulan Para Pemuda Sukses Kelas Atas)

4. PPWJMKA ( Perkumpulan Para Wanita Jiwa Muda Kelas Atas)

Arina sudah pernah mendengar tentang kehidupan sosial kelas atas yang berkelompok. dan yang paling mengagumkan adalah ketika mereka para orang tua kelas atas mendidik anak cucunya. Yaitu saat anak cucu mereka merayakan acara ulang tahun, selalu memanggil anak anak panti asuhan, untuk mengajarkan arti dari berbagi saat mereka sukses nanti, supaya mereka(anak cucu orang kaya) bisa belajar bersosialisasi sama anak anak yang lain walau berbeda status sosial.

Tak terasa hari sudah sore, semua para tamu undangan sudah mulai pada pamitan untuk pulang. selain mereka juga dari pihak sukarelawan panti asuhan beserta anak anak panti juga sudah pulang. Tinggal Arina dan pak Danu.

disatu sisi Arina duduk sendiri melihat kolam ikan yang begitu luas. Dia sedang menuggu kakek nya yang masih asik mengobrol tentang masa masa muda mereka bersama pak Wijaya.

Dan saat Arina mau minta ijin pulang, tiba tiba dari belakang seperti ada yang menyapanya. Arina pun menoleh kebelakang.

"hai nak, apa kabar ? masih ingat ngga sama Tante ?" seorang wanita tidak tua dan tidak terlalu muda menyapa Arina.

"baik Tante, saya masih ingat kok sama Tante." (Arina)

"kenalin nama Tante Cindy, dan nak boleh tahu ngga nama kamu siapa? dan terima kasih loh sudah menolong Tante waktu itu." (Tante Cindy)

"sama sama tante, nama saya Arina" (dengan senyum Arina memperkenalkan diri)

"Arina disini sendiri sedang menunggu siapa?" (Tante Cindy)

"saya sedang menunggu kakek saya".(Arina menunjuk kearah pak Danu).

"ooh, Arina ternyata cucunya pak Danu toh, dan Arina tahu ngga kalau saya itu putrinya pak Wijaya loh." (tante Cindy)

"wah kebetulan sekali ya tante." (Arina)

Arina dan tante Cindy terus mengobrol. sama seperti kakek nya sampai lupa waktu, tak terasa hari mulai petang.

Tante Cindy mengajak Arina dan kakeknya sekalian makan malam bersama.

"nak Arina pulangnya nanti saja ya setelah kita makan malam bersama." (tante Cindy)

"baiklah tante" dalam hati, Arina merasa sangat bahagia, karena dia sudah lama tidak merasakan makan bersama dengan sosok seorang ibu.

akhirnya Kakek Danu, Kakek Wijaya, Tante Cindy, dan Arina Makan malam bersama. Mereka terlihat seperti satu keluarga, namun masih terlihat ada yang kurang.

"Nak Arina, sekarang kan kita sudah saling mengenal, lain waktu sering seringlah main kesini, Tante pasti akan sangat merasa bahagia". (Tante Cindy memulai pembicaraan di sela sela makan)

"baik Tante, nanti hubungi saya saja, kalau Tante mau saya main kesini."Arina tersenyum ramah.

"iya, nak Arina tahu ngga? sebenarnya Tante sering merasa kesepian tau". (Tante Cindy terlihat merasa sedih).

"memangnya kenapa, kok bisa Tante merasa sedih?"(Arina)

"iya sebenarnya tante itu punya 1 anak laki-laki, hmmmm (menghela nafas) tapi anak Tante tuh sibuuuk sekali, dia hanya fokus kerja melulu, dan tahu ngga nak Arin, kalau anak Tante tuh jarang sekali menemani Tante, jadi Tante selama ini merasa sangat kesepian". Tante Cindy curhat ke Arina.

Disaat Tante Cindy curhat pada Arina, Tiba tiba ada yang menyela dari pintu masuk, seorang pemuda berjalan ke arah meja makan sambil mengoceh.

"Yoo, ada yang curhat nih, tapi kok kesannya malah menjelek njelekkan anaknya sendiri sih" seorang pemuda bergabung di meja makan.

"eeeh (sambil ketawa kecil), nak kamu sudah pulang!!" (tante Cindy)

"jadi, menurut mamah tuh aku ini, anak yang ngga baik gitu? karena jarang pulang". (sambil menahan tawa, pemuda itu berbicara pada ibunya).

disaat bersamaan kakek Wijaya melerai pertikaian antara ibu dan anak.

"sudah sudah, emang kalian ngga malu apa ? baru ketemu saja sudah adu mulut.! disini tuh lagi ada tamu, jaga sedikit etika kalian lah !!!!" (Pak Danu)

"Kakekku sayang kita tuh sedang berada di rumah sendiri. Aku dan mamah tuh sudah lelah menjaga etika di luar sana." pemuda itu menjawab dengan nada santai.

"ya sudah ya sudah. oh ya kenali dia namanya Fariz cukuku satu satunya. dan kenalin juga mereka adalah Kakek Danu dan cucunya Arina". Pak Wijaya saling mengenalkan mereka.

Dan Fariz mengucap salam pada Arina dan kakeknya, begitu pun sebaliknya.

Saat Arina memperkenalkan diri, dia mengucap salam sambil tersenyum (salam etika saat menyapa orang) sopan pada Fariz, begitupun sebaliknya. Dalam hati Fariz, (dia merasa lega karena bisa bertemu dengannya lagi). Tapi Arina tidak menyadari kalau pemuda yang berada di depannya itu adalah seorang pria yang pernah ditolongnya 1 tahun yang lalu.

Acara makan malam pun selesai. Arina dan Kakeknya mengucapkan terima kasih, dan berpamitan untuk pulang.

Arina mengucap salam pada keluarga pak Wijaya, dan tante Cindy memeluk Arina. "Jangan lupa ya nak Arina untuk sering sering main kesini."

"iya Tante". Arina merasa hangat ketika dia dipeluk oleh ibunya Fariz.

Arina dan Kakeknya pun pulang....

Sampai jumpa lagi...

Sambil melambaikan tangan...