Setelah mengambil kayu, aku segera kesana. Di atas, aku melihat pemandangan yang sangat luar biasa indahnya, "Hebat!" Hembusan angin kencang melewati tubuhku. Matahari mentari yang sedang terbenam. Ini sangat luar biasa. Pemandangan ini akan menjadi salah satu kenanganku disini. Tidak lama kemudian Yato menyusul ke atas juga. Ia terkagum-kagum melihat pemandangan ini. Bagaimana tidak? Pemandangan di sore hari terlebih lagi di atas Gunung. Di tambah hembusan angin yang sejuk melewati tubuhmu.
Aku menghela nafas setelah menghirup udara di atas gunung ini.
Setelah kami puas, Kami mengambil kayunya dan berkumpul kembali. Aku rasa sering keluar rumah tidak buruk juga.
Kami meletakkan kayu yang telah diambil ke tempat pembakarannya.
Kayunya ada yang di buat menjadi api unggun yang besar, dan sisanya untuk bakar makanan, seperti sosis dan sebagainya.
Setelah selesai mempersiapkan untuk malam. Kami pergi ke penginapan untuk mandi. Saat menuju ke penginapan, aku menabrak seorang murid laki-laki. Tidak lama kemudian guru datang.
"Ada apa ini?" Lalu, "Pasti kamu ya yang dorong dia!"
"Enggak,Enggak bu"
"Alasan, hukumanmu bersihkan pemandian perempuan dan laki-laki"
Aku tidak punya alasan lagi untuk, dan aku juga tidak mungkin melawan seorang guru. Jadi aku jawab, "I-iya bu"
Setelah itu aku pergi ke pemandian. Aku ingin membersihkan kamar mandi perempuan terlebih dahulu, agar nanti bisa langsung mandi di pemandian laki-laki.
Aku masuk ke pemandian perempuan dan mulai membersihkannya. Pertama aku menyirami lantai nya dengan air, lalu membersihkannya dengan pel lantai.
Saat aku membersihkan lantainya, aku merasa seperti ada suara perempuan dari balik pintu.
"Akhirnya mandi"
"Punyamu besar juga ya haha"
"Apaan sih"
Mereka membuka pintunya, untung langsung bersembunyi di kolamnya. Aku bersembunyi di balik bebatuan. Tidak lama kemudian perempuan-perempuan itu masuk ke kolam.
"Hah...., serasa hidup kembali"
"Bener banget"
Aku mengintip sedikit dengan mataku. Aku melihat ada Rias, Ayudia, Satsuki disana, lalu aku membalikkan mukaku dengan cepat.
bagaimana ini,bagaimana ini!
Hatiku terus berkata seperti itu. Detak jantungku juga semakin cepat karena panik. Saat aku merasa putus asa, tiba-tiba seperti ada yang menyentuh pundakku. Aku ingin menoleh kebelakang. Tetapi ia berkata, "Ssttt....., ini aku Satsuki, Aku tadi melihatmu mengintip-ngintip"
"Anu..., Gini..., aku di suruh membersihkan tempat pemandian, tapi aku malah terjebak"
"Oh...., kalau kamu memang tidak punya niat buruk,yaudah aku bantu"
Dengan suara yang pelan aku berkata , "Terimakasih!"
Aku mencoba melihat ke dalam air, ternyata di depan ada lobang yang menuju ke pemandian laki-laki. Aku langsung memberitahu Satsuki bahwa ada lubang di depan sana.
Ia berniat membantuku dengan cara mengalihkan pandangan mereka berdua. Ia mendekati mereka berdua dan mengobrol hal-hal yang tidak berguna.
Setelah pandangan mereka tertuju pada Satsuki, Saatnya aku keluar dari sini. Aku menyelam ke dalam air dan berenang mendekati lubang itu.
Saat aku berenang, Aku menoleh ke samping. Disamping aku melihat mereka tanpa busana, mereka duduk tanpa baju dan sebagainya. Aku yang melihat itu sedikit kaget dan hampir kehilangan nafasku.
Aku dengan cepat pergi ke lubang itu. Lalu masuk ke dalam. Setelah masuk ke dalam, akhirnya aku berada di pemandian laki-laki. Aku mengeluarkan mukaku ke atas dan langsung mengambil nafas.
"Hah!,Hah!,Hah!"
"Kau dari mana saja?" tanya Roxy.
"N-nggak dari mana-mana kok!"
"Oh......"
-Bersambung-