Setelah mendengar panggilan itu. Kami semua membereskan bekas permainannya dan langsung turun ke bawah. Aku membuka pintu kamar dan menutupnya kembali dari luar.
Dibawah ada Ayudia Saika yang sedang melambaikan tangan ke kami.
Kami langsung pergi menghampirinya.
"Halo!" Ucap Ayudia.
"Hai!" Balas Satsuki.
Setelah bertemu dengan Ayudia, Kami pergi ke tempat semua orang melakukan bakar-bakaran.
Sesampainya disana, Suasana disana sangatlah ramai. Sampai-sampai aku tidak ingin kesana.
Aku takut nanti mual disana.
Tapi, Satsuki menarikku ke tempat ramai itu. Ditengah keramaian, aku sedikit merasa mual. Tidak lama kemudian kesadaranku mulai memudar.
Berjalan seperti orang mabuk, dan akhirnya aku jatuh pingsan.
Aku merasa ada yang sedang meniupku pelan-pelan ke kupingku.
Aku membuka mataku perlahan-lahan. Pandanganku masih buram dan tidak terlihat sama sekali.
Terdengar suara di kupingku, "Ah, Kazuto sudah bangun"
Perlahan-lahan membuka mataku, dan akhirnya terlihat dengan jelas. Aku melihat Satsuki, Rias, Yato dan Roxy di sampingku.
"Ayudia tadi titip salam padamu"
"Oh...."
Aku membangunkan kepalaky dari bantal dan sekarang aku dalam posisi seperti duduk.
"Maaf, aku jadi mengganggu acaranya"
"Sekarang aku dimana?"
"Kamu sekarang ada dirumahmu"
Aku yang mendengar itu langsung kaget dan sepenuhnya terbangun.
Lalu pergi dari kasur dan melihat keluar kamar.
Diluar terlihat seperti rumahku.
Aku rasa aku memang sedang ada dirumah.
Aku masuk kembali ke kamarku dan bertanya, "Jalan-jalan kemarin bagaimana?"
"Ya....., kami sih main sampai puas" Jawab Yato dengan ragu-ragu.
"Oh...." dengan suara menyesal.
Aku melihat Rias berpakaian rapih.
Tadinya aku tidak ingin tahu alasannya. Tapi karena penasaran, aku jadi bertanya padanya.
"Rias, Rapih-rapih mau kemana?"
"Aku mau pamit, Soalnya ibuku sudah dapat rumah"
"Oh, Yaudah ayo turun ke bawah"
Kami turun kebawah dan dibawah sudah ada ibuku dan adikku.
Mereka menungguku terbangun dari tidurku.
Setelah itu, Rias pamitan denganku dan ibuku. Tidak lupa juga dengan ibunya. Ibunya berpamitan dengan ibuku.
"Makasih ya, sudah mengijinkan kami untuk tinggal disini"
"Gak apa-apa kok, malah bagus jadi ramai rumah ini"
"Kalau begitu, kami pamit dulu"
"Ya.."
Mereka pergi sambil membawa barang bawaannya melewati pintu.
Tidak lama setelah mereka pergi, Satsuki dan yang lain ikut izin pulang.
"Kalau begitu, Kami juga mau pulang"
Mereka berpamitan dengan ibuku lalu pergi melewati pintu keluar dan menutupnya kembali. Suasana rumah menjadi sepi kembali. Hanya ada adikku dan ibuku dirumah ini.
Setelah mereka pergi, aku duduk di sofa dan mencoba menonton televisi.
Aku pikir, tidak baik kalau hanya dikamar saja. Keluar kamar itu tidak terlalu buruk untuk orang sepertiku.
Beberapa menit kemudian, ada orang yang mengetuk pintu.
"Bu!, ada yang memanggil tuh!" Teriak Utari.
"Ya tunggu!"
Ibuku lari mendekati pintu. Lalu membuka pintunya. Aku tidak bisa melihat yang ada di balik pintu.
Tidak lama kemudian, ibu pergi dari hadapan pintu. Dan ternyata yang datang itu ayahku. Ayahku pulang dari luar kota. Mungkin ia sudah lelah. Ia langsung masuk dan pergi ke kamar mandi.
Aku tidak berbicara kepada ayahku karena aku kira ia sedang lelah.
Setelah mandi, Ayahku kembali dengan sifat seperti sebelumnya.
Dan Liburan sekolahku dimulai!!
-Bersambung-