Chereads / Hidup Lagi Di Dunia Pararel Yang Penuh Fantasi / Chapter 53 - 52 : Nilo Si Orang Besar

Chapter 53 - 52 : Nilo Si Orang Besar

"Jadi kau meninggalkan Nilo di hutan kematian?" Tanya Lucy dengan sedikit bentakan.

"Nilo? Siapa?" Tanyaku balik.

"Nilo itu Kakakku." Jawab Shely dengan cepat.

Hee~ Tidak kusangka namanya akan semanis itu untuk ukuran monster seperti dia.

Aku mengangkat bahuku dan berkata dengan kalem, "Mau bagaimana lagi, ini juga salahnya."

"Salahnya?" Tanya Shely sedikit kesal.

Aku menghembuskan napasku dan berkata dengan malas, "Baiklah! Aku akan menyusulnya, besok."

"Sekarang!" Kata Lucy dan Shely hampir serentak.

"Baiklah! Terserah kalian!"

Aku berbalik dan berjalan menuju pintu serikat. Tapi tiba-tiba pintu itu terbuka dan mengeluarkan suara yang mengerikan.

Seseorang terlihat saat pintunya terbuka, seseorang yang harusnya sudah membunuhku beberapa hari yang lalu. Benar! Seseorang yang sangat mengerikan, seseorang yang menguasai sihir dasar tingkat tinggi.

"Yo~ Haru. Aku rasa kau baik-baik saja." Nilo melihatku dengan tatapan ikan mati. Bajunya berantakan, dan dia memegang tali kuda di tangan kirinya, dan kapak besarnya di tangan kanan.

"Y-Yo. Kau terlihat lebih baik." Kataku dengan gemetar dan gugup.

Dia berjalan mendekatiku, dan saat kakinya menyentuh lantai kayu serikat, suara hentakan sepatu kotor berlumpurnya membuat setiap orang yang ada di kedai serikat melihatnya dalam diam.

Jarak kami sekarang hanya satu meter. Dia melihatku dari atas, dan aku hanya terdiam seperti orang bodoh.

"Sepertinya kau berhasil menyelamatkan Lucy." Katanya.

"I-Iya, kau benar."

"Kau membunuh makhluk itu?"

Aku menaikan bahuku, "Hanya kebetulan."

"Begitu." Dia lalu berjalan melewatiku dan berbicara dengan Shely, juga Lucy.

Yah... aku akan pura-pura tidak peduli. Lagian... aku masih ada tugas dengan Siti. Aku harus memberikannya daging kelinci raksasa ini. Setidaknya aku bisa memberikan ini padanya, tapi tidak dengan kristal iblis ini. Item ini terlalu berbahaya.

Aku langsung berjalan keluar serikat dan menarik kartuku, lalu mengklik nama Siti.

Disini tertulis TUNGGU. Dan setelah beberapa detik, ada lingkaran sihir yang terbentuk, lalu sebuah video live streaming terlihat di atas kartu ini.

[Haru. Kau hidup.] Katanya sambil tersenyum senang.

"Yah... lagian aku memang masih hidup. Jadi... kau ada dimana?"

[Aku ada dirumah. Sini! Dirumah hanya ada aku sendiri.]

"Terus kenapa?"

[Udalah! Kesini aja!]

"Oke."

[Aku kirimkan pointnya sekarang.]

"Iya." Apa sih point?.

Setelah sihirnya terputus, sesuatu muncul di layar kartuku. Sebuah peta dengan penunjuk jalan. Aku rasa itu adalah rumah Siti.

***

Rumahnya cukup jauh, dan bahkan rumahnya ada dipinggiran kota. Tidak masalah! Lagian masih ada di dalam kota.

Aku mengetuk pintu rumahnya, dan Siti membiarkanku masuk.

"Jadi... apa kau berhasil mengalahkannya?" Tanya Siti sambil tersenyum.

Aku tersenyum kembali dan berkata, "Tentu saja! Aku sudah membunuhnya." Lalu aku mengklik item daging kelinci raksasa dan memberikan itu pada Siti.

"Kau," Siti terlihat terkejut saat menerima daging itu. "Apa kau benar-benar membunuh makhluk itu?"

"Iya, tentu saja."

"Bagaimana dengan Lucy? Apa dia baik-baik saja?"

"Iya. Kau mau bertemu dengannya?"

Siti menunduk saat aku mengatakan itu.

"Aku tidak percaya diri. Bahkan mungkin, aku takut."

Aku berjalan mendekatinya dan menyentuh pundaknya, "Apa yang kau katakan? Kau tidak perlu takut padanya. Dia itu gadis yang baik." Lalu aku tersenyum.

Siti melihatku dengan air mata yang hampir keluar, lalu dia tersenyum, "Kau benar."

"Jadi... ayo ke serikat! Dia ada disana. Bahkan mungkin, akan bagus kalau kau mau bergabung dengan serikat."

Siti menggeleng dan berkata, "Aku sudah bergabung di serikat pedagang, jadi mana bisa aku gabung ke serikat petualang."

"Terserah kau saja." Kataku sambil tersenyum.

Sebuah penolakan yang bagus.