Aku masuk ke salah satu kamar yang di sediakan pak kepala desa yang baik itu. Ruangan kosong yang mengerikan, dinding berwarna kayu dan bau kayu jati yang khas. Aku merasakan ada sedikit aura alam di dalam sini.
Aku melihat sekitar dan melihat sepasang pakaian ganti. Sebuah baju atau jaket berwarna hitam, dengan kerah yang lumayan panjang, dan juga resleting yang sepertinya terbuat dari besi. Disana juga tergantung celana berwarna hitam yang kelihatan tebal tapi lentur. Oh... ada sepatu juga. Aku rasa aku akan memakai semuanya. Aku akan mengganti pakaianku, tapi aku akan menyimpan sepatuku ini.
Aku melepaskan semua pakaian yang menempel padaku, dan menggantinya dengan pakaian yang tadi menggantung. Seperti sepatu boots berwarna hitam. Bukan masalah! Aku juga akan memakainya.
Aku keluar setelah membereskan bajuku dan menyimpannya di ruang item dalam kartuku.
Aku keluar sambil membawa pedangku yang sudah membunuh dua monster kuat.
"Ini." Lucy melemparkan sebuah sarung pedang. "Pakai itu!"
Aku mengambilnya, lalu memakainya di punggungku, "Apa ini caramu berterima kasih?" Lalu menaruh pedangku di sarung kulit itu.
"Mungkin. Tapi aku tidak punya alasan untuk berterima kasih padamu. Itu sudah tugas dari anggota party untuk menyelamatkan pimpinan mereka."
"Terserah." Aku langsung duduk di seberang Lucy dan menyantap makanan yang sudah di sediakan pak kepala desa. Ngomong-ngomong, kemana sih pak kepala desa?.
Dua puluh menit sudah berlalu, dan makanan yang di sediakan juga sudah habis. Aku yang menghabiskan semuanya, Lucy hanya menikmati teh itu saja. Apa dia sedang diet atau semacamnya?.
"Ayo pergi!" Kata Lucy. "Pak kepala desa sudah memberikan kita hadiahnya."
"Oh... dibagi dua dong." Kataku dengan semangat.
"Iya." Lucy berhenti sejenak, dan mengeluarkan kartunya, lalu dia mengklik sesuatu di kartunya, dan sebuah kantung yang lumayan besar keluar dan jatuh di atas meja. "Kita dapat dua ribu Gold. Tapi aku rasa aku akan mengambil seribu saja."
"Tentu." Kataku dengan senang. "Kan masing-masing seribu..."
Lucy memotong perkataanku, "Bukan itu! Kita ambil seribu saja, dan seribu lagi kita berikan pada desa ini."
Aku merasaka aura gelap mulai menyelimutiku, "Maksudnya, kita berdua cuma dapet lima ratus gold?"
"Iya, tapi itu udah cukup banyak. Bisa untuk makan dan menginap untuk beberapa hari, atau bahkan bulan kalau kau hemat"
Aku menghembuskan napasku, "Baiklah. Lagian desa ini memang membutuhkannya."
"Gold ini diambil dari seluruh kepala keluarga yang ada di desa ini."
"Eh? Maksudnya? Kan emang begitu. Kau pasti tau pajak, kan?"
"Kau bodoh! Kau pikir desa yang kekeringan seperti ini bisa punya gold sebanyak itu?"
Aku berdiri dan menggebrak meja, "Jadi mereka semua adalah penjahat?"
"Bukan! Maksudku... artinya mereka semua sudah kehabisan gold. Ini adalah gold terakhir mereka. Kalau begini, desa ini tidak akan bisa memulai usaha mereka, walau air sudah mengaliri tempat ini lagi."
"Oh... itu maksudmu?"
"Iya."
"Oke. Bukan masalah." Kataku.
Setelah selesai berdiskusi, kami langsung menemui pak kepala desa dan mengatakan apa yang kami diskusikan di ruang makan tadi.
Pak kepala desa terlihat sangat terharu dan hampir jatuh menangis. Kami sudah terlalu banyak menolongnya, walaupun sebenarnya itu bukan bagian dari quest.
Lucy adalah gadis yang baik, tapi apa maksudnya gadis pengkhianat yang mereka semua katakan? Aku sungguh ingin tahu kebenaran dari semua itu.