Chereads / Hidup Lagi Di Dunia Pararel Yang Penuh Fantasi / Chapter 27 - 26 : Pertarungan Dengan Monster Berang-Berang

Chapter 27 - 26 : Pertarungan Dengan Monster Berang-Berang

Darahku keluar dari lubang di perut dan dadaku, lalu mulut dan juga hidungku. Ini bahkan lebih parah dari pada saat aku melawan Goblin itu. Sial! Sakit banget!.

"HARUU~ " Lucy berlari kearahku, lalu duduk dan memangku kepalaku di pahanya.

"Aku tidak apa-apa." Kataku sambil menahan sakit.

"Apanya yang tidak apa-apa? Kau hampir mati!" Air mata Lucy keluar saat melihatku yang seperti akan mati.

Tenang saja! Kekuatan phoenix ini tidaklah bohong.

Benar saja! Luka yang dihasilkan berang-berang itu terbakar dan mulai proses penyembuhannya. Aku rasa Dewa itu juga sengaja membuatku merasakan sakit dulu sebelum lukanya pulih total.

Aku yakin sekarang Dewa itu sedang tertawa sambil berkata, "Manusia itu... pfftt... harus belajar dari rasa sakitahahahaha." Dasar Dewa aneh.

Lucy yang melihat lukaku terbakar, hanya terdiam dengan wajah bingung.

"Lu-Lukamu terbakar? Apa tidak masalah?"

Aku merasakan kalau lukaku sudah mulai menutup, dan apinya juga sudah terlihat lebih kecil, lalu menghilang.

Aku langsung bangkit setelah pulih. Padahal aku masih ingin tidur di pangkuannya itu, tapi tidak dengan keadaan seperti tadi.

Aku berdiri dan melihat luka di perut dan dadaku. Sudah sembuh, tapi bekas darah dan baju yang bolong ini tidak menghilang. Aku harap aku tidak jatuh ke lava.

Aku kembali melihat berang-berang itu, "Itu tidak mempan." Sambil tersenyum.

"Aku kagum, bocah! Ternyata poin regenerasimu tinggi."

Tidak juga! Bahkan poin regenerasiku tanda tanya. Tapi aku tidak bisa mengatakan itu padanya. Yang ada nanti, malah dia akan mencakarku secara terus-menerus.

"Poin regenerasi tinggi?" Gumam Lucy yang ada di belakangku. "Poinku juga lumayan tinggi. Tapi tidak sampai secepat itu. Dan aku rasa tidak akan ada api biru yang muncul."

"Tidak usah dipikirkan." Kataku. "Sekarang yang harus kita lakukan, adalah mengalahkannya!"

"I-Iya."

"Tenang saja! Kau sudah melihat kemampuan regenerasiku, kan? Aku tidak akan mati semudah itu."

"Baiklah." Lucy menjawab pelan.

Aku menatap monster berang-berang itu dan menarik pedang di punggungku, "Aku akan membunuhmu dan mendapatkan drop item yang mahal."

"Jadi itu yang kau pikirkan?"

"Hahahaha." Monster itu tertawa dengan arogannya. "Bukan kau yang akan mendapatkan drop item, tapi aku." Jadi monster juga bisa mendapatkan drop item dari Manusia yang mereka bunuh ya?.

"Yah... kita lihat saja."

Aku langsung berlari cepat dengan bantuan elemen angin.

Monster itu kembali menyerang menggunakan tangan bercakarnya.

Aku melompat disaat terakhir serangannya akan mengenaiku. Aku berlari di tangan kanannya yang dia gunakan untuk menyerangku.

"Sialan!"

Dan saat sampai di bagian bahu mendekati leher, aku langsung menebaskan pedangku yang sudah dilapisi elemen angin secara horizontal.

*CIPRAT* Hanya sebuah luka gores baginya. Kurang dalam.

Dia kembali menyerang menggunakan tangan kirinya yang masih bebas. Aku langsung saja melompat kedarat saat itu terjadi. Serangannya tidak mengenaiku. Entah hanya perasaanku, atau mungkin memang serangannya yang lambat?.

Aku melihat sekitar, dan tidak menemukan Lucy. Aku tidak tahu kemana dia pergi. Tapi aku yakin dia memiliki rencana yang lebih baik dariku.

Biar aku beri penjelasan mengenai keunggulan pedang yang dilapisi elemen angin. Pertama, jangkauan pedang bisa diatur dengan seberapa panjang angin yang kau lapiskan. Kedua, ketajaman pedang meningkat berkali-kali lipat, tergantung sihir orang tersebut. Ketiga, pedang tidak akan tumpul, karena pedang tidak menyentuh target secara langsung.

Aku bangga bisa menggunakan sihir. Ini sangat membantu.