Chereads / Hidup Lagi Di Dunia Pararel Yang Penuh Fantasi / Chapter 26 - 25 : Munculnya Berang-Berang Raksasa

Chapter 26 - 25 : Munculnya Berang-Berang Raksasa

Aku berjalan mendekati galian yang sepertinya belum jadi itu, lalu mengangkat tangan kiriku sebatas dadaku.

"Air! Dengarlah! Keluar dan penuhi tempat itu!" Rapalku.

Lalu sebuah lingkaran sihir berwarna biru terbentuk di tangan kiriku, dan air jernih keluar dari tengah lingkaran sihir biru itu. Aku melepaskan lingkaran sihir itu dari tanganku dan membiarkan lingkaran itu aktif. Aku merasakan sesuatu dalam diriku seperti di tarik keluar. Ini mengerikan!.

Lalu setelah itu, aku dan Lucy langsung pergi dari desa untuk melihat bukit di bagian barat desa ini. Pak kepala desa itu terus memberi hormat sambil mengucapkan 'terima kasih.' Secara terus-menerus.

Butuh waktu setengah jam untuk berjalan kearah bukit itu. Semakin kami mendekati bukit itu, semakin segar dan sejuk udaranya. Bukannya panas, tapi sejuk. Bukannya tandus, tapi subur.

Akhirnya kami sampai di sebuah danau yang sangat besar. Aku tidak tahu berapa banyak air yang di tampung danau besar ini.

Benar saja! Sebuah tambak menghalangi jalan air danau ini menuju desa itu. Berang-berang yang iseng.

"Mana berang-berangnya?" Tanyaku pada diriku sendiri dengan suara lantang dan menyebalkan. Aku sendiri saja menganggap itu menyebalkan, apalagi orang yang mendengarnya.

"Berang-berang raksasa. Harusnya sudah terlihat. Mungkin dia sedang mencari makan." Lucy melihat sekitar sambil memegang dagunya.

"Apa yang kau bicarakan?" Tanyaku. "Berang-berang membuat tambak di sebuah sungai atau danau, adalah untuk mencari makan."

"Iya. Aku juga tau. Maksudku... mungkin dia sedang menyelam." Kata Lucy sedikit marah.

"Aku tidak yakin. Maksudku... memangnya seberapa dalam danau ini, sampai bisa menampung besarnya berang-berang itu?"

Saat tengah berbicara hal yang tidak penting, beberapa gelembung raksasa keluar dari kedalaman danau ini, dan pecah di permukaan danau. Efek pecahan gelembung itu, bahkan membuat ombak yang lumayan besar.

"Oops." Aku hanya terdiam melihat gelembung besar barusan.

"Aku rasa, itu bukan gelembung biasa." Kata Lucy dengan wajah terkejut.

"I-Iya. Kau benar." Aku berhenti sejenak. "Kau mau aku memeriksanya?"

Mendengarku mengatakan itu, dia langsung menunjukan wajah marah dan berkata dengan cepat, "Kau ini memang Manusia yang bodoh! Kau bisa mati kalau sampai makhluk itu menyerangmu! Dan aku tidak akan membiarkan anggota partyku mati lagi!"

Sadar akan apa yang dia katakan, Lucy langsung menunduk dan berkata, "Maaf."

"Tidak apa."

Lalu *BLUBUK* *BLUBUK* dan setelah itu *BYUAAAARRRR* makhluk yang disebut sebagai berang-berang raksasa itu muncul dari kedalaman air yang gelap itu. Mulutnya membawa seekor ikan yang juga raksasa.

Makhluk itu menyadari keberadaan kami dan terdiam untuk sesaat. Lalu mulutnya langsung mengunyah habis ikan raksasa itu. Darah ikan raksasa itu menyembur kesegala arah.

Dengan perlahan, kepala berang-berang itu mendekat kearah kami dan berkata, "Apa yang kalian lakukan di daerah kekuasaanku!?"

Lucy hanya terdiam melihat itu. Tentu saja! Seekor berang-berang raksasa yang bisa berbicara itu memang mengerikan. Tunggu! Aku rasa hewan yang bisa bicara, disini itu memang normal.

Melihat Lucy yang hanya terdiam, aku mejawabnya dengan ketakutan, "Daerah kekuasaanmu? Yah... itu memang bukan masalah, tapi tambakmu itu membuat satu desa sekarat."

Mendengar itu, Lucy melihat kearahku dengan perlahan, lalu berbisik dengan suara gemetaran, "Apa yang baru saja kau katakan? Dia bisa marah, tau."

"APA KAU BILANG?! INI DAERAH KEKUASAANKU! AKU BEBAS MELAKUKAN APAPUN YANG AKU MAU! PERGILAH, DASAR MANUSIA LEMAH!."

"Kami punya tugas disini, jadi aku tidak akan per..."

Tangan dengan tiga cakar itu lalu tertuju kearahku dengan cepat. Dan dengan cepat juga cakar itu menghancurkan perut dan dadaku.

"Aaaaaaaaahhhhhh..." Aku dibawa keatas dengan cakar itu dan dibanting ketanah dengan keras. "Aaakkkhhh..."