Aku tidak tahu apa yang dia mau, tapi aku yakin ini akan menjadi hal yang mengerikan.
Dan juga, kemana sih Shely yang bisa meredam orang gila yang sensitif ini? Ah.. dia disana, dia masih sibuk memasak daging yang aku pesan.
"Jadi.. apa maumu?" Tanyaku. Seharusnya aku tidak boleh mengatakan itu.
"Apa mauku? Aku ingin bukti kalau kau benar-benar mengalahkan panglima itu."
"Oh.. tidak! Maaf, aku salah. Bukan aku yang mengalahkan panglima itu, tapi Lucy." Bagus! Mereka pasti percaya, karena Lucy itu memang hebat.
"Begitu ya? Bisa aku lihat kartu IDmu?" Dia menyodorkan tangannya tanda meminta. Jadi dia ini hanya seorang peminta ya?.
Tanpa ragu aku mengeluarkan kartu IDku dan menyerakannya.
Dia menerimanya dan melakulan sesuatu pada bagian belakang kartu. Setelah selesai melakukan sesuatu yang tidak aku mengerti, dia menunjukan belakang kartu itu padaku.
Disana tertulis. 'Kau membunuh satu panglima Goblin. Kau membunuh satu Goblin pekerja.' Luar biasa.
"Oh.. jadi begitu ya?" Gumamku. Aku rasa tidak ada yang namanya privasi di dunia ini.
"Lalu.. ini apa?" Tanyanya. Aku harap dia tidak akan menghancurkan kartu IDku.
"Yah.. entahlah." Aku melirik kearah lain. "Itu.."
"Aku ingin berduel denganmu."
Seperti yang aku duga, dan benar saja, kejadian buruk akan terjadi, walau sebenarnya ini lebih buruk, karena apa yang aku bayangkan tadi, bukanlah sebuah duel, melainkan dia menghajarku di tempat.
Aku hanya terdiam mendengar ajakan gilanya. Dia adalah seorang pro, maksudku.. dia adalah kakak kelasku di serikat ini, tapi dia malah nenantangku. Yang benar saja! Aku bahkan tidak bisa bertarung. Kalau begini jadinya, aku tidak akan kalah, tidak juga akan menang. Itu kalau kekuatan regenerasi superku memang tidak menggunakan sihir.
"Umm.. kau tau, aku mengalahkannya itu, cuma keberuntungan." Kataku lagi. Aku harap dia percaya.
"Aku akan menunggumu di tempat berlatih para penjaga." Dia berdiri lalu menyimpan kartu IDku. "Aku ambil ini sebagai jaminan, agar kau mau datang." Daaaaann... dia pergi begitu saja.
Sial! dasar licik.
Setelah dia pergi, satu per satu orang disini mulai mengeluarkan suara, dan beberapa orang mencoba membantu orang yang tadi pingsan. Ada juga beberapa orang yang melihatku dengan kasihan. Tunggu! Jangankan kalian, aku sendiri juga merasa kasihan pada diriku sendiri. Di waktu yang akan datang, aku akan mengisi poin keberuntunganku, poin luck.
Tidak berapa lama setelah itu, Shely si gadis pelayan datang ke mejaku dengan membawa pesanan daging Goblin yang katanya lembut.
Makanannya disajikan diatas piring kaca, dan ditaruh diatas mejaku dengan minuman yang aku tidak pesan. Daging Goblin ini sekarang terlihat seperti sebuah daging Sapi, apa namanya? Steak? Yapz! Steak.
Bukannya pergi setelah menyajikan, dia malah duduk di seberangku, tempat dimana tadi orang besar itu duduk.
"Jangan bertarung dengannya." Katanya membujukku. "Dia terlalu kuat. Dulu.. dia pernah dilatih oleh jendral penjaga."
"Tapi aku harus mengambil kartuku." Aku berhenti sejenak dan menarik piringnya agar dekat denganku. "Lagian, aku yakin dia tidak akan membunuhku."
"Aku akan buatkan kartu ID yang baru." Matanya semakin berkaca-kaca saat dia mengatakan itu. Tunggu dulu! Apa dia ini menyukaiku? Itu sih yang aku inginkan.
"Kenapa kau sampai segitunya?" Aku mengiris satu potong daging Goblin itu, dan benar saja, ternyata memang sangat lembut, ini seperti kau mengiris sebuah tahu.
"Dia.. dia itu Kakakku."
Aku memasukan daging Goblin itu kemulutku, tapi yang terjadi malah aku tersedak karena mendengarnya mengatakan hal itu.
Dia dan orang itu? Bersaudara? Bagian mananya yang mirip? Dia terlihat seperti dari ras Orc atau semacamnya, sedangkan Shely seperti dari ras peri atau bidadari. Apa ras seperti itu ada?.
"Oh.. tenang aja, aku nggak akan mati. Dia kan nggak mungkin..."
Dia memotong perkataanku dan berbicara dengan sedikit marah, "Dia pasti membunuh! Dia di didik untuk membunuh."
"Yah.. umm.. beneran?" Tanyaku gugup.
"Orang yang tadi menahan tawanya, kau pikir dia pingsan?"
"Dia emang pingsan kan?"
"Dia mati." Shely berhenti sejenak. "Dia menggunakan sihir angin. Dia membiarkan angin itu masuk ke tubuh orang itu, dan menghancurkan isi di dalamnya. Itu sihir dasar tingkat tinggi."
Eh? Sihir dasar tingkat tinggi? Apa itu? Itu terdengar keren.
"Kumohon, jangan bertarung dengannya." Lanjut Shely sedih. "Aku tidak mau dia membunuh lagi."
Padahal kan, baru saja dia membunuh orang.