Chereads / Hidup Lagi Di Dunia Pararel Yang Penuh Fantasi / Chapter 8 - 07 : Perburuan Awal

Chapter 8 - 07 : Perburuan Awal

Gadis  itu  membawaku  ke  tempat  dimana  semuanya  bisa  terlihat  dari  sini,  yaitu  lantai  dua.  Menaiki  anak  tangga  yang  lumayan  banyak,  tidak  terasa  begitu  melelahkan,  padahal  sebelumnya  aku  sudah  sangat  kelelahan  walau  hanya  menaiki  lima  anak  tangga  saja.  Apa  ini  karena  efek  dari  sihir?.

Saat  mencapai  lantai  atas,  terlihat  sebuah  loket  yang  didalamnya  terlihat  seorang  gadis  berambut  pendek  kriting  berwarna  pirang.  Apa  mereka  ini  bersaudara?  Dan  dada  mereka  juga  besar.

"Daftar  disana."  kata  si  pelayan  yang  kalau  tidak  salah  namanya  Shely  atau  apa.

"Kau  bersaudara  dengan  dia?"  Tanyaku.  Aku  jadi  terbawa  menggunakan  bahasa  baku.

"Tidak!  Kami  bukan  saudara."  Dia  tersenyum,  lalu  kembali  ke  bawah.  Mungkin  di  bawah  sana  adalah  aula  serikat,  dimana  semua  orang  bebas  berkumpul  dan  melakukan  apapun  yang  mereka  suka. Apapun? Ah sial! Aku membayangkan hal lainnya

Aku  berjalan  menuju  loket  itu.  Dari  tadi  gadis  didalam  loket  itu  melihatku  dengan  senyuman  nakalnya.  Kalau  saja  aku  ini  seorang  om-om  mesum,  maka  aku  akan  mengartikan  senyuman  itu  sebagai  sebuah  tanda.

"Umm...  daftar  jadi  anggota..  disini  ya?" Tanyaku  setelah  sampai  di  tempat  loket  itu.

"Iya.  Tuan  ingin  jadi  petualang?" Tanyanya  dengan  lembut.  Dia  sangat  profesional.

"Iya.  Aku  nggak  punya  lahan  atau  apa  untuk  berdagang,  jadi...  aku  rasa  aku  akan  jadi  petualang  saja."

"Jadi  petualang  itu tidaklah  semudah  yang  Tuan  pikirkan."  Saat  dia  mengatakan  itu,  seketika  jantungku  terasa  ingin  berhenti. "Karena  jadi  penyihir  itu  berarti  mengorbankan  nyawamu  untuk  gold."

Yah...  aku  rasa  itu  memang  menakutkan,  tapi  aku  rasa  itu  bukan  masalah,  maksudku...  bukannya  semua  pekerjaan  itu  memang  mengobankan  nyawa  untuk  uang  ya?.

Misalnya,  kau  bekerja  di  sebuah  perusahaan,  dan  kau  harus  bisa  menahan  semua  tekanan  yang  ada  dalam  perusahaan  itu,  karena  saat  kau  tidak  bisa  menahannya,  kau  akan  bunuh  diri.  Apa  itu  berbeda  dari  mengorbankan  nyawa?  Aku  rasa  sama  saja.

"Nggak  masalah.  Lagian,  ini  pilihanku."  Kataku  dengan  keren,  atau  lebih  tepatnya,  sok  keren.  Sudah  lama  sekali  aku  ingin  mengatakan  salah  satu  dari  beberapa  kata  yang  ingin  dikatakan  seorang  pria.

"Oh...  baiklah."  Gadis  cantik  dengan  rambut  kriting itu  memiringkan  kepalanya  sambil  tersenyum,  "Tuan  sudah  punya  kartu  ID?"

"Iya."  Aku  mengeluarkan  kartu  IDku  dan  menyerahkan  kartu  itu  padanya.

"Tunggu  ya!"

Setelah  mengatakan  itu,  dia  melakukan  sesuatu  pada  kartu  IDku,  lalu  sebuah  cahaya  putih  keluar  dari  kartu  itu.  Aku  tidak  tahu  apa  yang  terjadi,  tapi  itu  terlihat  sangat  keren.

"Selesai."  Dia  mengembalikan  kartu  IDku  dan  lanjut  berkata,  "Biayanya  2  gold."

"Ha?"

"Hmm?"

"Ha?"

"Hmm-mmm."  Dia  mengangguk  geram.

"Umm...  jadi...  ada  biaya  transaksinya  ya?"  Tanyaku  ragu.

"Tentu  saja!  Di  zaman  ini,  tidak  ada  yang  gratis.  Bahkan  membaca  buku  saja harus  membayar."  Mungkin  sekarang  dia  sadar  kalau  aku  tidak  punya  uang,  wajahnya  langsung  berubah  cuek.  "Aku  tahan  kartu  IDmu  sampai  kau  bisa  membayarnya!"

Dimana  kata  tuan  yang  sedari  tadi  kau  sanjung  itu?.

"Ya  udah!  Gini  aja.  Kau  tau  cara  mendapatkan  uang?"  Tanyaku.

"Tentu!"

"Gimana?"

"Kau  harus  mengambil  quest."

"Baiklah,  kalo  gitu..."

Dia  memotongku  sebelum  aku  selesai  bicara,  "Tapi  kau  harus  punya  job  dulu  untuk  mengambil  quest."

Mendengar  itu,  aku  yakin  sekarang  wajahku  menunjukan  ekspresi  kecewa  yang  menjijikan.

Karena  itulah  gadis  didepanku  ini  berkata, "Tapi  jika  hanya  untuk  gold  kecil,  kau  bisa  mendapatkannya  dari  membunuh  monster  dan  menjual  drop  item  dari  monster  yang  kau  bunuh."

Jadi  dunia  ini  memang  benar-benar  persis  seperti  sebuan  game.  Bahkan  ada  kata  drop  item  di  sini.  Apa  ini  artinya  hal-hal  semacam  gigi  goblin  akan  ada  di  sini?.

"Dimana  aku  bisa  bertemu  monster?"  Tanyaku  lagi.

Aku  sudah  mulai  merasakan  kalau  gadis  ini  mulai  membenciku  karena  terlalu  banyak  tanya.  Maaf,  itu  karena  aku  baru  saja  ada  di  dunia  ini  satu  hari  yang  lalu.

Gadis  itu  menghembuskan  napasnya  dengan  bosan,  "Kau  bisa  menemukan  beberapa  Goblin  pekerja  di  sekitar  sini.  Mereka  memiliki  daging  Goblin  yang  lembut,  dan  harganya  lumayan  untuk  satu  daging  Goblin  pekerja."

"Oh...  makasih.  Kau  terlihat  cantik  saat  mengatakan  semua  itu."  Aku  langsung  berbalik  setelah  mengatakan  itu.

Aku  melihat  sekilas  kalau  tadi  dia  tersipu  malu.  Sial!  Aku  sendiri  juga  merasa  malu  karena  mengatakan  itu.  Bisakah  aku  kembali  ke  waktu  di  mana  aku  belum  mengatakan  itu?.