Aku berjalan begitu saja meninggalkan tempat itu, karena aku memang sudah tidak peduli lagi dengan tempat itu. Aku takut nanti aku di hajar oleh para preman itu. Apa hukum masih belum berlaku di dunia ini?.
Saat aku sedang berjalan tanpa arah tujuan, aku melihat beberapa orang keluar dari sebuah toko sambil membawa sebuah kartu aneh. Aku berkata aneh, karena di kartu itu terlihat ada sesuatu yang bercahaya.
Tanpa pikir panjang lagi, aku langsung saja masuk kedalam toko yang hiasan di luarnya terdapat kartu super besar di bagian atasnya.
Saat aku masuk ke dalam, ruangan toko ini tidak terlihat seperti sebuah toko, melainkan seperti tempat pendaftaran atau semacamnya.
"Permisi." Kataku.
"Masuklah! Ada perlu apa, Tuan?" Dia berhenti sejenak setelah melihat wajahku. "Aku belum pernah melihatmu. Apa kau orang baru?"
"Yah... bisa dibilang begitu sih."
"Kalo gitu, kemarilah! Kau mau daftar identitas diri, kan?"
"I-Iya. Begitulah." Aku tersenyum bodoh.
"Kalo gitu, biayanya cuma 3 gold." Dia tersenyum layaknya seorang yang profesional. Kumisnya yang berwarna putih itu terlihat mengkilap saat dia tersenyum.
"Umm... aku nggak punya gold, tapi... aku punya selendang magis ini." Kataku dengan nada merendah.
Sekarang aku mengerti. Mata uang di sini adalah gold, atau lebih tepatnya uang adalah gold.
Saat aku mengatakan itu, wajah Paman itu terlihat kecewa dan langsung mengubah cara pandangnya padaku. Jadi bukan di duniaku saja uang adalah segalanya, tapi di sini juga.
"Emangnya, buat apa sih kartu identitas diri?" Tanyaku.
"Kau ini orang baru?"
"I-Iya." Aku baru saja beberapa menit yang lalu ada disini, jadi... wajar saja aku tidak mengerti apapun. Tunggu! Aku heran, ternyata bahasa dunia ini adalah bahasa Indonesia, atau mungkin otakku sudah diprogram agar bisa menggunakan bahasa yang ada di dunia ini? Ah.. siapa yang peduli, lagian sekarang aku hidup di dunia di mana hal fantasi itu nyata. Aku tersenyum aneh saat memikirkan semua itu.
"Kamu bukan orang jahat, kan?" Oke! Aku mengerti kenapa dia bertanya itu. Aku memang harus berhenti senyum seperti itu.
"Bukan! Aku cuma orang baru, jadi... kartu identitas diri tuh buat apa?" Tanyaku lirih.
"Kalo kamu mau memberikan selendang itu, aku kasih tahu sekaligus aku bikinin ID kamu." Dia tersenyum licik. "Gimana? Nggak buruk, kan?"
"Yah... oke!."
Aku melepaskan selendang magis ini dan langsung memberikannya. Dia menerimanya begitu saja. Aku tidak tahu, tiga gold itu murah atau mahal, tapi siapa juga yang peduli, lagian aku lebih membutuhkan informasi dari pada uang.
Setelah menerima selendang magis itu, dia langsung membuka mulutnya.
Jadi begini... kartu identitas diri, atau kau bisa menyebutnya kartu ID, adalah kartu tanda pengenal, bukan KTP atau semacamnya, hanya tanda pengenal. Dan dari kartu itu, kau bisa memilih jobmu, seperti pedagang, penjaga, atau petualang.
Dari ketiga pilihan itu, kau bisa memilih dua diantaranya, tanpa harus pelatihan. Karena job penjaga harus berlatih dulu di kerajaan. Sepertinya dunia ini menggunakan sistem kerajaan.
Dan kartu ID itu tidak hanya sebatas itu saja, karena masih banyak lagi fungsi yang lainnya, seperti skill apa yang kau punya, berapa poin skillmu, dan bahkan kartu ini bisa menyimpan gold seperti ATM, bedanya... kartu ini di selimuti oleh sihir, jadi bisa menyimpan barang apapun di kartu ini. Nama sihir seperti ini, adalah sihir ruang dan waktu.
"Ini... udah jadi." Dia memberikanku sebuah kartu berwarna putih. Jadi yang bercahaya adalah bagian poin skill ya?.
"Makasih." Kataku sambil mengambil kartu itu.
"Kau bisa menggeser menunya ke samping."
"Oke. Makasih."
"Bukan! Bukan! Makasih~" Sekali lagi dia tersenyum licik. Aku penasaran kenapa dia tersenyum seperti itu.
Menu utama.
Nama : Haru
Umur : ???
Job : ???
Tempat Tinggal : ???
Gold : 000
Skill : ???
Poin skill : 000
Poin Level : 000
Menu kedua. Aku menggeser ke samping kanan.
Level Player : 1
Level Skill : ???
EXP : 000
Health : 1 Max 150
Power : 1 Max 150
speed : 1 Max 150
Defense : 1 Max 150
Luck : 1 Max 150
regenerasi : ???
sial! Semuanya rendah banget.
Lagian, kenapa umurku tanda tanya. Terus kemampuan regenerasiku juga tanda tanya. Apa ini artinya aku tidak bisa menyembuhkan diriku sendiri? Sial!.