" Kita salah rumah kayaknya " bisik Bulan
Langkah kaki Wulan dan Bulan berhenti di depan pintu rumahnya. Ada empat orang lelaki sedang asik duduk bersantai ria di depan televisi sembari mengunyah cilor dengan seragam putih abu-abu.
Salah satu dari empat orang itu menengok kearah mereka berdua. " Udah pulang yang ? " ucap Caesar menggoda Bulan.
" Yang ?! Pala lu peyang ! " sahut Bulan dengan sewot melempar sepatu kearah Caesar.
Semua mata langsung menatap kearah pintu dan gelak tawa menggema di setiap penjuru rumah.
" Udah pulang kalian ? " tanya Baldwin yang masih mengunyah Aci.
" Belum. "
" Wah gila sih adik lu yang satu itu jutek banget. Untung sayang " ucap Caesar dengan nada pelan kepada Awan.
" Gue denger !"
Mata elang Bulan menatap sinis Caesar dengan secepat kilat Bulan lari kearah tangga menuju kamarnya.
" Selamat sore kakak semua, " sapa Wulan ramah
" Sore " sahut mereka serempak
" Gimana sekolahnya ? " tanya Dabith datar
" Alhamdulillah baik " jawab Wulan
" Oh iya kak Dabith, kalau Wulan gak bisa pelajaran boleh nanya ya ke kakak ?" sambung Wulan yang dibalas anggukan Dabith
" Kalau jadi istri gue udah siap wul ? " tanya Baldwin tersenyum lebar
" Ogah sama manusia dengan IQ terendah dibumi !" seru Wulan menatap sinis Baldwin
" Kalau sama gue ? " Caesar ikut bertanya
" Apalagi sama lu ! nama doang Caesar tapi masih makan nasi sama garem " jawab Wulan yang membelah hati Caesar.
" Becanda kak. Maaf " Wulan menyesali perkataannya dan langsung duduk disebelah Caesar. Wulan mendekatkan bibirnya ke telinga Caesar, " Tapi kata yang terakhir itu serius lho !" Wulan berlari menaiki anak tangga meninggalkan mereka.
Keempatnya tertawa bersama, mereka melanjutkan bermain catur dengan menghabiskan cilor kesukaan mereka di hari yang menjelang malam.
Awan, Baldwin, Caesar, dan Dabith. Mereka sering disebut geng ABCD atau anak baik cinta damai. Mereka berempat sudah berteman sejak bayi. Bahkan sejak mereka dikandungan. Bagaimana bisa ?
9 Januari 2001 adalah tanggal lahir mereka berempat. Mereka lahir di hari, bulan, tahun, dan rumah sakit yang sama. Ibu mereka merupakan sahabat dari kecil sehingga mereka menikah, mengandung, melahirkan di rumah sakit yang sama dengan cara Cesar sampai-sampai mereka disekolahkan di tempat yang sama. Mereka seperti anak kembar beda orang tua.
Tok ... Tok ... Tok...
" MAAF GAK NERIMA TAMU " teriak Bulan
Orang itu tidak mau mendengar perkataan dan intrupsi Bulan, langsung masuk kekamar Wulan dan Bulan.
" Yang, masakin makanan dong, " pinta laki-laki itu merengek seperti anak kecil.
" Lu ya sejak kapan gue jadi ayang lu ? cih gue gak sudi. sampai plankton tau resep krabby patty gue gak bakal mau jadi pacar lo ! " beo Bulan
Wulan dan Caesar menutup telinga mereka rapat-rapat mendengar suara Bulan seperti toa. Tidak lama suara derutan perut terdengar. Semua mata menatap kearah Wulan.
" Bulan, masakin aku makanan dong laper nih " Wulan memegang erat perutnya.
Tanpa mengatakan apapun Bulan menarik tangan Wulan kearah dapur. Bulan memasak nasi goreng. Dan menyajikannya diatas meja makan.
" Makasih Bulan, I Love You " ucap Wulan tersenyum manis
" Hm "
" KAK AWAN, KAK BALDWIN, KAK CAESAR, KAK DABITH ! MAKAN MALAM " teriak Wulan membuat ke geng ABCD berlari menuju meja makan.
Wulan duduk dekat Dabith dan Bulan. Wulan menyendokkan beberapa centong nasi keatas piring semua orang.
" Selamat makan " ucap mereka serempak.
" Enak banget Bulan " puji Wulan menatap Bulan
" Ah calon istri gue mantab banget " kata Caesar.
" Lu ya !" kata Bulan menaikan suaranya
" Udah cukup Bulan, Caesar nanti gue jodohin nih" lerai Awan
" Amit amit ya Allah "
" Aamiin ya Allah "
" By the way, Apih sama Amih kemana ?" tanya Baldwin ke Awan
" sok Inggris lho " Caesar menyenggol lengan Baldwin.
" Mereka dinas ke luar kota selama tiga bulan " jawab Awan malas
" Dinas mulu " kata Bulan memutarkan bola matanya kearah lain.
" Eh iya Wulan mau minta saran dong, Wulan mau jadi food vlogger, gimana menurut kalian ? " tanya Wulan menatap satu persatu orang
" Setuju !" seru mereka berlima serempak
" Ya kalau menurut gue si bagus, soalnya kan hobi Wulan makan wkwkwk" ledek Dabith
" KAK DABITH "
Dabith mengacak-acak rambut Wulan gemas. Muka Wulan masih menekuk kebawah. Mereka menyudahi acara makan malam ini. Mereka melihat kearah Awan dan tersenyum lebar.
" Iya.. iya.. gue yang cuci piring. siapa yang minta, siapa yang makan, siapa yang cuci piring" dumel Awan
" Tenang kak Awan, Wulan bantuin kok" ujar Wulan mengangkat semua piring yang telah ditumpuk.
Dabith langsung mengambil alih piring itu dan membawanya ke dapur. Semua mata menatap gerak gerik lelaki itu, padahal Dabith adalah tipe orang yang dingin tetapi jika sudah bersama Wulan ia menjadi manis.
***
Di lain tempat, Bintang sedang berguling-guling diatas kasurnya. Mengotak-atik handphone.
" Tang, lu tidur di bawah dong. Orang kaya kayak gue gak bisa tidur disofa " pinta Furqon menggoyang-goyangkan tubuh Bintang.
" Ini rumah gue bukan rumah lu" ujar Bintang
" Lu ngapain si tang ? " tanya Furqon heran melihat perilaku Bintang
Bintang tak menggubris perkataan Furqon dan masih mengguling-gulingkan tubuhnya. Selang beberapa menit Bintang joget-joget gak jelas melangit-langitkan handphonenya dan mencium-cium, " Akhirnya dibales"
Furqon langsung mengambil handphone membuka pesan singkat yang membuat tingkah goblok Bintang kambuh. goblogvirus.
Calon Pacar, 08889*******
Bintang : Hai Bulan good night ! save ya ini nomor manusia paling ganteng di galaxy Internasional High School (21.54)
Bulan : Y
Furqon menyipitkan matanya, menaikan satu alisnya. " Yaelah cuman dibales y doang sama Bulan udah kayak menang togel tembus empat angka"
" satu huruf itu sangat berarti, pertanda ada perkembangan dari hubungan gue. " ucap Bintang dengan nada sangat bahagia.
Furqon hanya bisa tersenyum melihat kelakuan sahabatnya. " Gue bahagia kalau lu bahagia tang, "
" Kenapa lu mau bertahan sama dia padahal dia aja gak peduli sama lu. Mending lu cari yang lain aja, " saran Furqon.
" Gak bisa fur, gue yakin suatu saat dia juga bakal suka sama gue. "
" Dia gak peduli sama orang lain. Dan dia kelihatan gak pernah ngertiin perasaan orang lain. "
" Gue udah terlanjur suka, sayang bahkan cinta sama dia. Dan gue nyaman sama dia. Gue kalau udah suka sama seseorang gak pernah main-main. "
Furqon mengangguk setuju.
" tang, " panggil Furqon.
Bintang menengok sekilas dan melanjutkan berguling-guling di kasur.
" Demi harta gue yang gak habis tujuh turunan, tujuh tanjakan, dan delapan belokan. Gue serius tang " ucap Furqon dengan nada yang benar-benar serius
" Hah ?! Apa ?" seru Bintang memberhentikan kegiatannya.
Bintang yakin 1000 persen jika Furqon sudah bersumpah demi harta ibunya yang tak bisa dihitung oleh tangan, ia benar-benar jujur dan serius.
Suasana menjadi hening seketika.
" Gue suka sama Wulan "