Hari libur adalah hari yang paling dinanti-nanti setiap umat manusia untuk merehatkan sekejap jiwa dan raganya dari semua aktivitas duniawi yang menyita waktu dan tenaga.
Termasuk meliburkan diri men-stalker Instagram mantan !
Bintang merebahkan tubuhnya di atas kasur sembari memandangi foto yang ia pegang dari satu jam lampau. Lalu menempelkan foto itu ke dada bidangnya. Melengkungkan tangannya seperti memeluk seseorang.
" Bunda, Bintang anakmu rindu. " lirihnya.
Yap, Bintang merupakan anak yatim piatu sejak masih kecil. Orang tuanya meninggal dunia saat ia berusia delapan tahun akibat kecelakaan kapal laut. Olehkarena itu Bintang sangat takut dengan segala hal yang berbau kapal seperti kapal laut, kapal-kapalan, sampai kopi kapal api.
" Bunda, tau gak hari ini ada anak baru namanya Bulan. Lucu ya, nama kita bisa berkaitan aku Bintang dan dia Bulan. Satu kelas mencomblangin kami berdua, " Bintang mulai bercerita kepada foto mendiang Bundanya tentang apa saja yang ia alami hari ini.
" Kayaknya dulu sebelum Bunda lahirin Bintang Bunda yakin deh, kalau Bintang bakal ketemu sama cewek yang bernama Bulan. Sama kayak ibunya Bulan. "
" Sebagai laki-laki yang seratus persen gentle man, kalau gak percaya mamah tau sendiri. Bintang pdkt-an sama dia, walaupun ditolak. Tapi Bintang yakin suatu saat Bulan bakal suka juga sama Bintang. " lanjutnya.
Tok.. Tok.. Tok..
Suara ketukan berasal dari pintu kamar Bintang. Perlahan-lahan pintu kamar terbuka. Seorang Perempuan tua dengan senyuman hangat merentangkan kedua tangannya.
" MAMAH ! " Seru Bintang yang berlari
Bintang memeluk erat tubuh perempuan tua itu.
" Cucu ku sayang. kamu ya, nakal banget udah ribuan kali nenek bilang panggil nenek jangan panggil mamah sampai mulut nenek berbusa, " nasihat Bu Uti, nenek Bintang yang merupakan satu-satunya keluarga Bintang sekarang.
" Mamah itu kayak bunda Bintang. Mamah gak pantes dipanggil nenek karena mamah terlihat 25 tahun lebih muda, " Kata Bintang memuji-muji neneknya.
" Bisa aja kamu Bintang. "
Bu Uti mencubit gemas pipi cucu kesayangannya. Sikap Bintang yang bobrok berubah 360 derajat menjadi bayi kecil.
" Roman-romannya cucu nenek lagi bahagia nih, " kata Bu Uti melihat cahaya dari senyum Bintang yang berbinar.
" Bintang lagi jatuh cinta mah, "
" Wah cucu nenek udah dewasa ya, padahal dulu nenek masih sering ganti popok kamu, "
" Ish mamah, Bintang ini udah besar tau. Tinggi mamah sama Bintang aja, sekarang tinggian Bintang. "
" Iya, sayang. Nenek cuma becanda. "
" Mamah, dahulu kalau lagi jatuh cinta sama seseorang ngelakuin apa ke dia ? " tanya Bintang kepada Bu Uti.
Bu Uti memapah dagunya dengan kedua tangannya sambil mengingat-ingat masa mudanya. Bu Uti tersenyum lebar.
" Dahulu nenek gak pernah ngejar-ngejar laki-laki, karena kodrat wanita itu dikejar bukan mengejar. " tutur Bu Uti dengan lemah lembut.
" Kamu kalau suka sama wanita, buat dia selalu tersenyum ya. Tepati janji mu pada mendiang Bunda mu untuk tidak menyakiti perasaan wanita. " lanjut Bu Uti
Bintang memijat-mijat kaki neneknya, " aduh mamah habis mendirikan jembatan mana ? kayaknya kelelahan deh habis kerja rodi, "
" Kamu mau apa Bintang ?" Tanya Bu Uti yang bisa menebak kelakuan cucu semata wayangnya.
" Ajarin Bintang buat kue coklat. " pinta Bintang.
" Tumben kamu mau masak, biasanya kamu anti kedapur-dapur club " heran Bu Uti.
Bintang tersenyum lebar sampai terlihat deretan gigi putihnya yang berbaris rapi. " Simulasi suami idaman mah, " jelas Bintang
" Bisa saja kamu ini. Yaudah hayu kita ke dapur, "
Bintang mencium pipi kiri neneknya, " Terimakasih banyak Mamah Uti yang cantik seperti bidadari"
" Sekarang ya mamah ? " tanya Bintang.
" Iya Bintang, masa tahun depan "
" Gak bisa besok ? "
" Yaudah gak jadi "
" Becanda mamah, jangan baper "
***
Wulan dan Bulan menaruh tasnya di kolong meja mereka. Dari dalam kolong meja Wulan berjatuhan puluhan coklat dan surat cinta. Bulan tertawa melihat kejadian itu. Wulan langsung membagikan semua coklat itu ke teman sekelasnya.
" Kevin, " panggil Wulan pada seorang laki-laki yang lewat.
" Apa Wul ?"
Wulan menyodorkan semua coklatnya ke Kevin.
" Nih semua coklat buat lu, seterah mau lu buang, makan, jual lagi, "
" Dari siapa ini ?"
" Dari fans gue buat lu aja. "
" Gue bagi ke teman sekelas boleh ?" tanya Kevin.
" Seterah. "
" Makasih ya, "
Kevin tersenyum senang membawa pergi semua coklat itu dan membagikannya kepada yang lain.
" Hahahaha, Saudari gue kayaknya orang terkenal. Ups ! Emang princess of school kan " ledek Bulan yang masih saja tertawa
" Apasi kamu Bulan, gak lucu tau !" ucap Wulan melirik kearah kolong meja Bulan.
Wulan tersenyum licik.
Wulan mengarahkan ujung jarinya kearah kolong meja Bulan, mata Bulan mengikuti arah yang Wulan tunjuk. Mulut Bulan terbuka setengah melihat kotak merah muda.
" Dari siapa tuh ? penggemar rahasia ya ?"
" Mana gue tau. "
" Cie Bulan punya fans, " sindir Wulan.
" Apasi lu !"
" Cie... cie... " goda Wulan.
" Diem. "
" Dari doi ya lan ? siapa ? siapa ? coba cerita, " rengek Wulan.
" Semua orang ngira gue udah punya doi. Boro-boro gue punya doi, pdktan aja nggak. "
Bulan mengambil kotak itu dan langsung membukanya. Aroma khas coklat menusuk hidung Bulan, mendadak alarm perut Bulan berbunyi. Lapar. Terselip sebuah kertas seperti kartu ucapan ulang tahun. Siapa yang ulang tahun ? padahal hari ulang tahun Bulan masih lama.
Rasa penasaran yang sudah mencapai puncaknya, Bulan membuka dan membaca surat itu.
' Dimakan ya '
' Dari Bintang kecil'
' Dilangit yang biru'
' Amat banyak menghias hidupmu'
Bulan tersenyum kecil sangat kecil sehingga tidak ada yang bisa melihat senyuman itu, ia sudah tau siapa yang mengirim kue ini. Wulan yang diam-diam ikut membaca surat itu sontak tertawa.
" Cie dari pawang cinta, babang Bintang, " ledek Wulan.
Bulan tidak menghiraukan perkataan Wulan yang terus mengoceh seperti burung beo. Bulan melahap dengan cepat kue itu seperti orang kelaparan tidak makan tujuh hari tujuh malam. Memasukan setiap potong kue ke mulutnya. Menikmati kue itu hingga memunculkan suara decakan makan karena terlalu menikmati makanan yang begitu enak.
Tiba-tiba Bintang muncul di depan Bulan duduk di hadapannya dan memperhatikan gadis itu yang sedang menikmati makanannya.
" Enak ya ? " tanya Bintang
" Hm. " jawab Bulan tak menyadari sumber suara itu adalah suara Bintang
" Buatnya pakai cinta lho "
" UHUK !"