Chereads / MOONSTAR18 / Chapter 6 - Jangan-jangan kita jodoh ?!

Chapter 6 - Jangan-jangan kita jodoh ?!

2016

Siang itu sangat panas matahari berdiri tepat di atas kepala Pak Guna dan Bu Selly pergi ke mall membeli stok belanja bulanan.

Bu Selly mengibas-ibaskan kedua tangannya dikarenakan keringat terus bercucuran. Bu Selly yang melihat kearah sekitar teringat kedua putrinya saat melihat seekor kucing dan anjing selalu bersamaan mengelilingi parkiran mall, karena tidak ada pemiliknya Bu Selly dan Pak Guna sepakat mengangkat mereka menjadi anggota keluarga Gunawarman.

Entah kenapa Wulan dan Bulan di sama-samakan dengan hewan. Huft, ada-ada saja Bu Selly ini.

***

Wulan sedang memberi makan Catty dan Cuty. Catty adalah kucing kesayangan Wulan, dan Cuty adalah anjing peliharaan Bulan. Mereka sudah seperti adik Wulan dan Bulan.

Setelah itu Wulan mencuci tangannya dan Wulan mendekati Bulan yang sedang duduk dilantai. Ia melirik kearah handphone Bulan, ternyata Bulan sedang mendownload game mobile legend.

" Cie Bulan download aplikasi mobile legend, pasti gara-gara inget Bintang kan ? " goda Wulan kepada saudari kembarnya.

" Apasi Wulan gaje (dibaca: gak jelas) deh !"

" Jujur aja lan, gak papa kok, "

" Nggak. "

Wulan tertawa puas setelah melihat salah tingkahnya Bulan untuk pertama kalinya Wulan melihat wajah Bulan yang sangat memerah.

" Oh iya Bulan, Ke mall yuk, makanan Catty dan Cuty habis. " ajak Wulan pada Bulan.

" Ayok !" jawab Bulan dengan antusias.

Wulan dan Bulan segera bersiap-siap mengganti pakaian dan menggunakan make up natural.

Wulan mengotak atik handphonenya mengirim pesan singkat pada seseorang.

Bu Selly tersenyum memandangi kedua putrinya yang sedang menuruni anak tangga, gak nyangka putri kecil yang ia timang-timang sekarang sudah tumbuh dewasa dan cantik.

" Mau kemana perawan malam-malam ? " tanya Bu Selly penasaran.

" Amih, Wulan sama Bulan izin ke mall mau beli whiskas dan dogchoize untuk adik. " jawab Wulan dengan jujur.

Bu Selly mengangguk pertanda mengerti dan setuju.

" Oh iya, Bulan, besok jangan lupa les di madam Cristin ya, " titah Bu Selly.

" Gak mau. " jawab Bulan menolak perintah ibunya.

" Harus mau, soalnya Amih gak enak sama madam Cristin. Dia teman dekat Amih, "

" Anak Amih itu madam atau Bulan si ?"

" Ya Bulan lha, kamu segala nanya, "

" Tapi Amih selalu bela madam Cristin. "

" Iya karena Amih orangnya gak enakan. "

Bulan diam 10.000 bahasa, tidak ingin memperpanjang masalah. Pada nyatanya Ibu mereka lebih peduli pada perasaan temannya daripada anaknya sendiri.

" Supir anterin kami " Ucap Wulan dan Bulan melempar kunci mobil ke arah Awan.

Awan mengelus-elus dadanya, ia senyum terpaksa menerima perlakuan adik-adiknya. Bu Selly tertawa puas melihat tingkah laku anak-anaknya.

" siap nona, saya akan anterin kalian berdua kemanapun. Kesurga mau ? " tawar Awan.

Wulan dan Bulan tertawa mendengar jawaban Kakaknya. Awan, Wulan, dan Bulan mencium tangan Bu Selly berpamitan dan bergegas menuju garasi mobil.

***

" Dek, jangan lupa upahnya ya ! " Awan mengedipkan matanya dan langsung menginjak gas meninggalkan mereka berdua di depan mall Lokasari.

Wulan dan Bulan berjalan masuk ke dalam mall. Indra penciuman mereka dapat menghirup aroma minyak wangi dan baju baru. Tetapi segala godaan hawa nafsu dapat mereka tahan dan fokus dengan tujuan utama mereka.

Mereka masuk kedalam lift dan memencet tombol lantai 2. Lift berhenti tepat di depan Lokasari supermarket. Terlihat jelas deretan rak besar dan tinggi berjejer dengan rapih.

" Bulan, gue memilah-milah cemilan dan lu langsung ke rak pet food, " Ucap Wulan yang disetujui Bulan. Mereka berpisah di tempat pengambilan troli.

Bulan berjalan santai mendorong troli kearah rak besar bergambar hewan sembari sesekali menengok kearah rak lain.

" ASTAGHFIRULLAH !" Kaget Bulan

" Hai Bulan ! Selamat malam, " sapa Bintang yang sudah berdiri tegap bersama Furqon didepan rak makanan kucing.

" Malam Furqon, " Bulan melambaikan tangannya ke arah Furqon dan dibalas lambaian tangan Furqon.

" Hei yang menyapa babang Bintang bukan Furqon, tapi yang di sapa balik malah si faqir misquen " protes Bintang.

" Seterah gue dong, "

" Iya seterah calon pacar, "

" Sekali lagi lu manggil gue calon pacar gue musnahin lu !"

" Yaudah, calon istri. "

" Bintang !" pekik Bulan kehabisan kesabaran.

" By the way, kita kok bisa ketemu disini ? Jangan-jangan kita jodoh ?! " sambung Bintang kepedean.

" Jangan ngadi-ngadi lu, bukannya tadi kita janjian sama wu- "

Bintang menginjak kaki Furqon yang hampir saja keceplosan dihadapan Bulan. Bulan menatap aneh kedua manusia ini. Detik selanjutnya Bulan mengabaikan perdebatan kedua makhluk kasat mata itu.

Bulan mengambil sepuluh pack whiskas dan dogchoize untuk stok sebulan. Dan beberapa cemilan hewan.

" Bulan, mau gue bantuin gak ? " tawar diri Bintang.

" Nggak. Makasih. " tolak Bulan mentah-mentah.

" Gue bantuin sini, pasti itu berat kayak dosa Furqon, "

" Gue masih punya tangan yang berfungsi dengan baik. thanks. "

" Ganteng doang, ngejar-ngejar cewek ditolak terus !" sindir Furqon menepuk pundak Bintang.

" Ganteng doang, ngejomblo dari lahir sampai akut !" umpan balik Bintang yang membuat Furqon menelan ludahnya karena tersindir, tertampar dan terjungkal.

Bintang tertunduk malu dihadapan Furqon, baru kali ini Bintang mau mengejar-ngejar cewek dan ditolak. Padahal biasanya cewek-cewek ngantri cuman buat minta nomor telepon Bintang.

Bintang dan Furqon mengekori Bulan yang menuju ke kasir.

" Bulan !" panggil seseorang.

Bulan menengok dan melambaikan tangan kearah orang itu. Wulan mendekat kearah kasir dengan troli yang penuh dengan cemilan.

" Borong mbanya ?" ucap Furqon yang takjub melihat belanjaan Wulan.

" Gak sekalian beli supermarketnya ? " lanjutnya.

" Niatnya si gitu, tapi kata pegawainya gak dijual " jawab jujur Wulan dengan mimik sedih.

" SERIUS LU NANYA ? " tanya Bintang heboh

Wulan mengangguk polos.

Bulan, Bintang, dan Furqon hanya bisa menepuk jidat. " MALU-MALUIN !" teriak mereka bertiga serentak.

" Silahkan selanjutnya " kata penjaga kasir

Wulan dan Bulan mendorong trolinya dan menyatukan belanjaan mereka.

" Udah ini aja kak ? totalnya 2 juta lima ratus dua puluh tiga ribu" ucap penjaga kasir dengan sopan

Bintang mengeluarkan kartu dalam dompetnya, " Gue aja yang bayar ".

" Gak usah mba, ini uangnya, " tolak Bulan menyodorkan uang tunai kepada kasir

" Uangnya dua juta enam ratus ya, "

" Kembaliannya ambil aja, "

" Terimakasih kak sampai jumpa kembali di Lokasari supermarket. "

Bintang langsung mengambil semua kantong belanjaan yang berjumlah enam kantong kresek penuh. Dengan rasa empati, Furqon mengambil tiga kantong belanjaan untuk membantu sahabatnya.

Mereka berempat berjalan menuju lobby mall dan berpisah di sana.

" Beneran gak mau dianter pakai mobil gue ? " tanya Bintang.

" Iya lho gue juga bawa mobil kesiankan nganggur, " curhat Faqor.

" Cariin loker pekerjaan biar gak nganggur. " celetuk Bulan.

" Gak makasih Bintang dan Furqon, kakak kita sudah menjemput di depan " tolak Wulan secara halus.

" Yaudah, gue mau pulang dulu ya, " pamit Bintang.

" Sa pamit mao pulang, " ucap Furqon sambil berjalan mundur melambaikan tangan.

Setelah mobil Bintang dan Furqon sudah tak terlihat lagi oleh mata. Wulan dan Bulan langsung berjalan menuju parkiran Mall.

" sorry kak nunggu lama, " Wulan meminta maaf pada Awan.

" Udah biasa kok nunggu, abis itu gak dikasih kepastian, " jawab Awan bercanda.

" Curhat masnya ? " sindir Bulan.

Bulan memberi sekantong belanjaan ke Awan. Awan tersenyum senang dan membuka isi kantong itu. Wajah Awan langsung berubah murung.

Awan melepaskan nafas berat, " Lu berdua mau ngasih gue makanan hewan ? " tanya Awan.

" Masuk Wulan. Hujan, badai, angin ribut, halilintar akan terjadi. "

Wulan dan Bulan masuk kedalam mobil memasang headset ke telinganya dengan suara musik yang full.

" WULAN ! BULAN ! "